Salah Satu Cara Percepatan Transisi Energi, Sudah Tahukan Cara Kerja PLTS?

Sumber: https://ebtke.esdm.go.id/post/2016/11/01/1407/5.000.mw.plts.pada.tahun.2020

Seperti yang telah kita ketahui dewasa ini bahwa energi matahari menjadi salah satu energi alternatif. Selain itu, energi matahari juga bersifat bersih tanpa menimbulkan polusi karbon. Polusi karbon yang biasa dihasilkan oleh Pembangkit Listrik karena proses pembakaran energi fosil dapat menyebabkan pemanasan global. Katakan saja PLTU atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang mana menyebabkan polusi karbon. Salah satu langkah untuk menguranginya yaitu dengan cara beralih ke Energi Baru Terbarukan (EBT).

Sebagai energi alternatif yang bersifat bersih dan ramah lingkungan, tidak heran jika belakangan ini energi matahari digemari oleh pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Bahkan pemerintah menargetkan pemanfaatan energi baru terbarukan sebesar 23% di tahun 2025 dan menjadi prioritas pemerintah Indonesia dalam melakukan percepatan transisi energi. Pemerintah Indonesia menargetkan daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai lumbung energi surya. Lalu bagaimana cara kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)? Sudah tahukah kamu?

Bagaimanakah Cara Kerja Panel Surya?

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Photovoltaic dapat mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang dapat kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah. Sayangnya sedikit dari kita yang tahu bagaimana cara kerja di balik proses tersebut. Langkah awal dalam pembangkitan energi matahari ini dimulai ketika sinar matahari mengenai panel surya yang kemudian akan menimbulkan medan listrik. Energi listrik yang telah dihasilkan kemudian akan mengalir ke bagian tepi panel, kemudian akan masuk ke kawat konduktif.

Dari kawat konduktif kemudian energi listrik akan masuk ke komponen inverter yang mana inverter ini akan mengubah energi listrik DC (listrik searah) menjadi listrik AC (listrik bolak-balik). Listrik yang dihasilkan dari inverter tadi yang digunakan untuk keperluan energi listrik di rumah. Ada juga kawat lain yang fungsinya untuk mendistribusikan energi listrik AC yang berasal dari inverter menuju pada beban listrik. Listrik yang tidak digunakan dalam proses tadi akan dialirkan dan masuk ke jaringan listrik utilitas.

Ilmu di Balik Cara Kerja PLTS

Panel surya yang tersusun atas Photovoltaic yang bekerja untuk mengubah energi surya menjadi energi listrik. Photovoltaic ini terbuat dari bahan semi konduktor (paling umum yaitu bahan silikon), yang mana merupakan bahan yang dapat menyeimbangkan listrik yang diperlukan untuk menghasilkan energi listrik.

Proses konversi energi tersebut diawali ketika sinar matahari mengenai bahan semikonduktor pada bagian sel Photovoltaic, energi cahaya yang berupa cahaya diserap, kemudian nantinya energi tersebut akan melepaskan elektron yang melayang bebas di dalam sel. Sel surya dirancang dengan bahan semikonduktor bermuatan positif serta negatif. Nantinya di sini akan tercipta medan listrik.

Medan listrik ini yang akan dialirkan ke pelat logam konduktor. Setelah dari logam kemudian energi listrik akan menuju pada kabel. Ketika panel surya menghasilkan energi listrik, energi mengalir melalui rangkaian kabel menuju inverter. Pada inverter ini nantinya listrik DC akan diubah menjadi listrik AC untuk keperluan beban elektronik di rumah tangga atau beban listrik lainnya.

Tidak semua energi dari PLTS digunakan oleh beban listrik. Listrik yang tidak digunakan tersebut nantinya akan dikonsumsi melalui kontak pemutus ke jaringan listrik melalui meteran utilitas. Jika energi listrik yang digunakan lebih sedikit daripada listrik yang dihasilkan, maka meteran akan berjalan mundur dan biaya penggunaan listrik otomatis akan terpangkas.

Dari penjelasan tadi kita menjadi tahu bukan bagaimana cara kerja PLTS hingga menghasilkan listrik. Terus bijak ya kawan-kawan dalam menggunakan listrik.

Ditulis oleh: Muhammad Ikhsan Ardi Hansyah | Mahasiswa Teknik Elektro UNY