Ossy Gallery : Kontribusi Mempertahankan Pakaian Muslimah Di Era Modern

Pakaian Muslimah yang belakangan ini sangat digandrungi oleh wanita dari segala usia.

Pakaian Muslimah yang ditawarkan di Ossy Gallery. Sumber: Muhammad Ilham

Di era globalisasi saat ini sudah sangat banyak berkembang berbagai model pakaian yang dapat dikenakan oleh wanita, termasuk juga untuk perempuan beragama Islam. Salah satunya Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim turut berkontribusi dalam usaha pakaian terkhususnya untuk Muslimah dan selalu memberikan inovasi untuk menyeimbangkan dengan perkembangan zaman. Belakangan ini maraknya toko yang mulai menjual baju fashion khususnya untuk para muslimah. Produk yang ditawarkan biasanya mencakup hijab, abaya, gamis, tunik, kaftan , dan pakaian lainnya yang sesuai dengan syariat agama Islam.

Sumatera Barat sebagau salah satu provinsi dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di Indonesia, karena itu pun, konsumsi dan produksi mengenai produk baju muslimah memiliki banyak peminat. Beberapa UMKM juga menjadikan usaha ini sebagai salah satu penghasilan pokok mereka.

Salah satu UMKM di Sumatera Barat, terkhususnya di kota Padang yang ikut menjadikan baju muslimah sebagai salah satu sumber penghasilannya adalah Ossy Gallery milik Yossi Deswita yang terletak di Jl. Jhoni Anwar Asrama TNI-AD Lapai , Blok M No. 02, Kota Padang.

“Saya membangun usaha ini sudah sejak 2 tahun yang lalu yakni pada 21 Juni 2022 untuk menyalurkan minat saya pada bidang fashion,” Terang Yossi saat diwawancarai pada Kamis (3/10).

Yossi selaku owner Ossy Gallery sedang menata produk yang akan dijual. Sumber Muhammad Ilham.

Usaha ini berdiri bukan tanpa alasan tertentu. Yossi, selaku owner membangun usaha ini karena ingin turut membantu perekonomian keluarga. Ia menilai bahwa masyarakat disekitarnya yang merupakan mayoritas muslim memiliki minat yang tinggi terhadap pakaian modesty, atau pakaian yang dianjurkan kepada muslimah. Terlebih lagi pada saaat acara khusus atau spesial seperti hari raya Idul Fitri, penjualan pun turut meningkat.

“Income saya meningkat drastis ketika masuknya bulan Ramadhan , pembelinya kebanyakan anak-anak muda yang suka mengikuti tren pakaian,” ujar Yossi.

Perkembangan zaman digital diikuti dengan maraknya online shop yang kemudian menjadi tantangan besar bagi perkembangan beberapa aspek usaha, terkhususnya usaha pakaian. Sebagian masyarakat lebih memilih berbelanja melalui e-commerce dibandingkan dengan berbelanja secara langsung. Hal itu tidak membuat Yossi, yang juga menjalankan usaha di bidang industri pakaian, tidak merasa putus asa dikarenakan kualitas barang yang ia tawarkan tidak kalah menjanjikan dari barang online. Terlebih, pembeli dapat melihat perbedaan kualitasnya secara langsung.

Yossi mengatakan, “Online shop memang banyak banget sekarang, tapi tidak menutup kemungkinan kalau barang yang ditawarkan sesuai dengan yang di pasang pada katalog penjualan, karena sebagus-bagusnya kualitas barang ya yang bisa dilihat dan diraba secara langsung.”

Berbicara soal kualitas, pakaian yang ditawarkan di Ossy Gallery memiliki mutu yang tidak sembarangan karena desainnya sendiri merupakan hasil dari kolaborasi desainer ternama di Sumatera Barat salah satunya yaitu Eldeena Syar’i yang merupakan salah satu brand terunggul di sumatera barat dengan pemilihan bahan yang high quality. Yossi memilih Eldeena Syar’i dikarenakan variasinya yang menarik dan menawan untuk dikenakan oleh muslimah.

Salah satu strategi Yossi dalam mempromosikan Gallery-nya adalah dengan mempromosikan secara langsung kepada teman-teman pengajiannya dengan membawa beberapa contoh barang jualannya, dan juga membuka stand pada event-event atau bazaar yang ada di kota Padang. Selain menambah penjualan, ini juga sebagai salah satu bentuk promosi agar masyarakat lebih mengenal produk-produk yang dijual dan ditawarkan.

Begitulah strategi dan kiat Yossi dalam mempertahankan usaha produk pakaian muslimah digempuran pakaian yang dijual secara daring. Meskipun dihadapi banyak tantangan, tidak melunturkan ambisinya untuk tetap bertahan. Karena ia pun percaya, bahwa rezeki tidak akan tertukar.