Konten dari Pengguna

Pengaruh Pandemi COVID-19 Terhadap Interaksi Sosial

Muhammad Imas
Mahasiswa komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
30 Desember 2020 5:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Imas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Corona virus atau disebut juga COVID-19 adalah virus yang sampai hari ini masih menjadi kontroversi di dunia. Virus corona diduga berasal dari Kota Wuhan di negara China. Pada awal tahun 2020 menjadi awal mula covid 19 masuk di Indonesia. Sehingga pada bulan Maret WHO (World Health Organization) menetapkan virus ini sebagai Pandemi. Kasus pertama di Indonesia terjadi pada bulan Maret tahun 2020. Saat itu negara Indonesia belum siap untuk menghadapi virus ini. Sehingga banyak orang yang terkena virus ini sampai saat ini. Hingga saat ini belum di temukan obat yang tepat untuk menyembuhkan virus ini. Hanya ada vaksin untuk memperkecil dampak terkena virus ini.
ADVERTISEMENT
Banyak sektor yang rugi akibat adanya virus ini mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, hingga pariwisata. Selain itu banyak tempat yang melakukan lockdown untuk mengurangi penyebaran virus ini. Semua orang terpaksa melakukan kegiatannya dari rumah. Mulai dari . bekerja, hingga belajar. Hal ini menyebabkan berkurangnya interaksi sosial antar masyarakat.
Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu lain, kelompok satu dengan kelompok lain, atau individu dengan kelompok. Dalam kehidupan, interaksi sosial adalah suatu hal yang penting dalam berkehidupan. Karena adanya pandemi ini interaksi langsung kita dengan orang lain menjadi berkurang. Pandemi memaksa kita untuk berintinteraksi secara tidak langsung atau tatap maya. Interaksi sosial secara langsung lebih terpercaya dibandingkan interaksi secara tidak langsung.
ADVERTISEMENT
Banyak platfrom baru yang keluar dengan basis video call. Seperti zoom meeting, google meet, dan lain sebagainya. Sehingga memudahkan kita untuk melakukan interaksi dengan orang lain. Kita menjadi jarang berkumpul dengan teman-teman kita. Bekerja dan sekolah pun dengan cara tatap maya. Dalam sektor pendidikan dari TK hingga perguruan tinggi sekarang melakukan aktifitas belajar mengajarnya dengan cara tatap maya. Hingga saat ini sekolah dan perguruan tinggi belum berani melakukan aktifitas belajar mengajarnya secara offline.
Selain dampak bagi sektor pendidikan, kita beralih pada sektor ekonomi. Dadi segi ekonomi pandemi ini sangat merugikan para pedagang dan pengusaha. Hal ini dikarenakan karena berkurangnya aktifitas dan interaksi yang terjadi di luar rumah. Banyak karyawan yang terpaksa di PHK karena pandemi ini. Tidak hanya karyawan tetapi juga buruh-buruh pabrik juga ikut di PHK. Bisnis-bisnis kecil juga ikut berhenti karena pandemi ini. Namun saat ini banyak usaha-usaha kecil yang berdiri di tengah pandemi.
ADVERTISEMENT
Beralih dari sektor ekonomi, sektor pariwisata juga terdampak karena pandemi ini. Banyak tempat wisata yang tutup akibat pandemi ini. Himbauan untuk dirumah saja menjadi beban tersendiri bagi para pelaku pengusaha wisata. Tempat wisata hingga saat ini juga sepi akibat pandemi ini. Para pedagang yang berjualan di tempat-tempat wisata pun ikut menerima akibat dari sepinya tempat wisata ini.
Lalu apa hubungannya dengan interaksi sosial? Dari permasalahan ketiga sektor tadi dapat diketahui bahwa. Perintah untuk social distancing membuat kita semua berjarak sehingga mengurangi interaksi sosial kita. Semua dilakukan secara online atau tatap maya. Hal ini tentu dapat berdampak dalam akitifitas yang kita jalani saat ini. Bahkan tidak sedikit orang yang mengalami overthinking saat dirumah aja. Mennimbulkan stress ringan karena kurangnya interaksi sosial secara langsung. Maka dari itu kita harus dapat menjaga interaksi sosial kita dengan orang lain. Namun ada sebagian orang yang memaknai pandemi ini sebagai sebuah ladang kreatifitas. Sebagian orang tidak hanya berdiam diri dirumah dan merenungi nasibnya. Tetapi berkreasi dengan membuat konten-konten yang berfaedah.
ADVERTISEMENT
Dari dampak pandemi ini kita dapat merasakan hal-hal baru yang dapat dilakukan. Seperti kita lebih dekat dengan keluarga, membuat hal-hal baru untuk mengisi kegiatan yang berada di rumah. Dengan peraturan social distancing menjadi pembelajaran bahwa melakukan interaksi sosial dengan sehat. Karena sebelum adanya pandemi ini masyarakat melakukan interaksi sosial dengan orang lain hanya sekedar melakukannya tidak memikirkan dengan kesehatan. Banyak penyakit dan virus lainnya yang penyebaran dengan kontak langsung. Jadi, dengan adanya pandemi ini mengajarkan kita untuk interaksi sosial yang sehat.
Dengan adanya teknologi kita masih bisa saling bertatap muka tanpa harus bertemu dan berjabat tangan. Berbagai platfrom online yang ada, masih bisa kita manfaatkan dan kita gunakan dengan sebaik-baiknya. Jadi kesimpulan yang dapat kita ambil adalah pengaruh interaksi sosial di masa pandemi COVID-19 ini kita harus dapat menjaga interaksi sosial dengan individu lain atau kelompok lain dengan baik, walaupun jarak membuat kita tidak bisa bertatap muka. Untuk itu gunakan teknologi yang kita punya dengan sebaik mungkin untuk menjaga interaksi sosial dengan orang lain. Jangan jadikan pandemi ini sebagai halangan untuk terus berkembang.
ADVERTISEMENT