news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ramadhan: Mendidik Karakter Kepribadian Muslim Ideal

Muhammad Iqbal PhD Psikolog
Seorang Psikolog Bekerja sebagai seorang konselor pernikahan dan Owner Rumah Konseling, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Periode 2016-2021.Saat Dosen Tetap Psikologi Universitas Paramadina. Ketua STIE Swadaya Jakarta
Konten dari Pengguna
7 Mei 2022 6:22 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Iqbal PhD Psikolog tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Muhammad Iqbal, Ph.D Psikolog
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Iqbal, Ph.D Psikolog
ADVERTISEMENT
Oleh : Muhammad Iqbal, Ph.D Psikolog
Dosen Universitas Paramadina/CEO Rumah Konseling/Ketua STIE Swadaya/Ketua Asosiasi Psikologi Islam DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Ramadhan sudah berlalu, setelah 1 bulan kita menjalani ibadah puasa yang merupakan bulan penuh berkah, rahmat dan ampunan dari Allah Swt. Bulan Ramadhan ibarat sebuah "sekolah" di mana kita melalui berbagai aktivitas yang akan membentuk karakter dan kepribadian kita sebagai seorang muslim.
Bulan ramadhan telah mengajarkan kita begitu banyak pelajaran hidup, yang merupakan gambaran perilaku yang akan membentuk pribadi yang berakhlak mulia. Menurut saya, ada 9 perilaku yang di harapkan terbentuk dari hasil "madrasah" Ramadhan sebagai seorang muslim ideal berkarakter :
1. Perilaku Sabar
Ramadhan mewajibkan kita untuk berpuasa, puasa mengajarkan kita untuk sabar dan berempati agar bisa menahan dari lapar dan dahaga serta menahan hawa nafsu. Puasa juga mengajarkan kita untuk berempati kepada kaum dhuafa, karena dengan rasa lapar kita akhirnya bisa merasakan betapa beratnya hidup ketika tidak bisa makan dan minum, outputnya adalah kita menjadi pribadi yang sabar. Perilaku sabar adalah karakter yang sangat penting dalam menjalani kehidupan mencapai kesuksesan dunia dan akhirat.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks puasa sabar juga erat kaitannya dengan daya juang, tahan banting dalam mengendalikan hawa nafsu, baik seksual, emosi maupun pikiran serta perilaku. Dengan membentuk sikap sabar, puasa telah membentuk karakter muslim yang tenang dan kuat dalam menghadapi ujian kehidupan, mampu mengendalikan diri, emosi dan hawa nafsu serta tenang dalam menjalani kehidupan.
2. Menjaga Shalat
Ramadhan mengajarkan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, selama bulan ramadhan Allah Swt melipat gandakan pahala, outputnya adalah kita senantiasa istiqomah untuk menjalankan shalat wajib dan salat sunah, serta salat secara berjemaah untuk mendekatkan hubungan kita kepada Allah. Bangun di tengah malam untuk bermunajat kepada Allah Swt adalah perilaku sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Diharapkan pasca ramadhan seorang muslim menjadi pribadi yang menjaga Salat baik wajib maupun sunah. Dengan salat yang benar terbentuk karakter yang istiqomah dan senantiasa merasa diawasi dan dekat dengan Allah Swt, sehingga dalam senantiasa melibatkan Allah dalam mengambil keputusan dalam hidupnya. Orang yang salatnya benar akan membentuk pribadi yang berwibawa, percaya diri dan wajahnya memancarkan cahaya positif dalam diri dan orang lain
ADVERTISEMENT
3. Perilaku Sedekah
Selama bulan ramadhan kita juga dianjurkan untuk bersedekah, membayar zakat fitrah serta menjamu orang untuk berbuka, karena kita merasakan betapa sulitnya menahan lapar dan dahaga akhirnya muncul empati dan kepedulian, yang tentu saja membentuk kita menjadi pribadi yang "ringan tangan" dan peduli kepada orang yang kesusahan dengan cara mengeluarkan sebagian dari rizki yang kita miliki. Pasca Ramadhan diharapkan kita menjadi pribadi yang pemurah, senantiasa berbagi, mengeluarkan zakat serta peduli dengan lingkungan sosial termasuk dengan tetangga. Pribadi yang peduli dan dermawan akan memberikan ketenangan dan menghilangkan rasa cemas dalam menjalani hidup
4. Membaca Quran dan Hadist
Ramadhan mendekatkan kita untuk membaca, menghafal dan mengamalkan Al-Quran serta mempelajari Agama. Al-Quran dan Hadist adalah panduan bagi setiap muslim dalam menjalani kehidupan sehari-bagi, baik terkait hubungan dengan Allah Swt, hubungan sesama manusia serta hubungan dengan Alam semesta. Al-Quran dan hadist juga banyak mengandung peringatan dan sejarah penting yang dapat menguatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt. Pasca ramadhan kita diminta untuk senantiasa membaca dan mengamalkan Quran dan Hadist dalam kehidupan sehari-hari. Dengan ilmu dan amal membentuk pribadi yang berwawasan luas serta senantiasa memberi inspirasi bagi orang lain
ADVERTISEMENT
5. Perilaku Tawadhu & Tidak Sombong
Ramadhan membentuk sifat tawadhu serta menjauhkan kita dari sifat sombong dan angkuh. Terkadang kita merasa hebat karena usaha dan kerja keras kita sendiri yang akhirnya membuat kita sombong serta merasa lebih hebat dari orang lain. Puasa selama bulan Ramadhan mengajarkan kita bahwa bahwa pertolongan dari Allah Swt kita adalah makhluk yang lemah. Sifat sombong adalah sifat yang berbahaya karena bisa menjerumuskan seseorang dalam kekafiran dan kesesatan. Ramadhan membentuk pribadi yang tawadhu, menghargai orang lain serta menjaga sikap merendahkan serta meremehkan orang lain
6. Menjaga Lisan
Ramadhan mengajarkan kita pentingnya menjaga lisan. Bergunjing, ghibah adalah perbuatan yang sering dilakukan manusia, selama bulan Ramadhan bergunjing dan ghibah adalah termasuk perilaku yang bisa mengurangi pahala puasa, karena selama berpuasa kita diminta untuk menjaga lisan. Dalam Islam menggunjing digambarkan ibarat memakan daging mayat kawannya sendiri. Pasca Ramadhan kita diharapkan menjadi pribadi yang menjaga lisan dari menyakiti hati orang lain
ADVERTISEMENT
7. Keluarga Harmonis
Ramadhan juga mengajarkan kita untuk senantiasa hidup harmonis dan berkumpul dengan keluarga. Selama bulan ramadhan setiap keluarga akan menghabiskan waktu beribadah dan makan bersama, momen ini tentu saja jarang ada ketika diluar ramadhan. Komunikasi dan aktifitas bersama akan memperkuat keharmonisan dalam rumah tangga. Ramadhan mengajarkan kita tentang betapa berharganya sebuah ikatan keluarga. Diharapkan pasca ramadhan, kehidupan keluarga kita lebih harmonis, komunikatif, akrab. Ini merupakan sebuah bentuk energi positif yang dapat menyehatkan mental kita dan saling menguatkan dalam sebuah keluarga.
8. Perilaku Memaafkan
Setelah ramadhan kita merayakan kemenangan dengan berhari raya Idul Fitri, di hari raya kita diminta untuk meminta maaf dan saling memaafkan. Perilaku ini merupakan ajaran yang sangat mulia, karena mengajarkan kita berlapang dada dan menjadi pribadi yang tidak pendendam. Dengan memaafkan hati menjadi tenang dan pikiran menjadi ringan akhirnya membuat jiwa kita menjadi lebih sehat, baik sehat fisik maupun mental. Perilaku memaafkan hendaknya adalah menjadi akhlak seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari
ADVERTISEMENT
9. Menjaga Silaturahim
Setelah sebuah berpuasa dan Ramadhan berlalu kita pun dianjurkan untuk bersilaturahim dengan orang tua, keluarga, tetangga, kerabat, teman, momen ini tentu saja mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga silaturahim, yang tentu saja manfaatnya bukanya hanya mempererat ikatan, namun juga membangun jejaring sosial. Ramadhan telah mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang supel, bergaul, berinteraksi sosial bukan hanya dengan keluarga dan orang tua, namun juga dengan masyarakat luas. Khususnya menjaga silaturahim dan menghormati orang tua dan sanak saudara.
Kepribadian seorang muslim yang diharapkan pasca ramadhan tentunya diharapkan bisa terbentuk dalam keseharian pasca ramadhan, sabar, mendekatkan diri pada Allah Swt dengan shalat, pribadi yang pemurah dan "ringan tangan" serta senantiasa mengeluarkan zakat, senantiasa membaca dan mengamalkan quran dan hadist serta senantiasa mendalami ilmu agama, pribadi yang tawadhu tidak sombong, menjaga lisan, menjaga keharmonisan keluarga, menjadi pribadi yang pemaaf dan rajin silaturahim adalah karakter yang terbentuk selama Ramadhan. Terkadang pasca ramadhan kita lupa dan kembali kepada karakter asli kita sebelum ramadhan.
ADVERTISEMENT
Untuk itu pasca ramadhan kita diharapkan istiqomah menjalankan karakter kepribadian yang sudah terbentuk selama Ramadhan, inilah saatnya kita menjalankan perilaku yang sudah terbentuk selama Ramadhan karena kita belum tentu akan bertemu kembali dengan Ramadhan berikutnya dan salah satu cara adalah dengan terus menghidupkan puasa sunnah agar kenangan dan ingatan selama bulan Ramadhan terus membentuk karakter kita menjadi pribadi muslim yang berakhlak mulia. Wallahu,alam
IG @muhammadiqbalpsy
www.rumahkonseling.online
www.kursusnikah.com