Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Tantangan Generasi Muda dalam Melestarikan Budaya
18 Maret 2022 13:22 WIB
Tulisan dari Muhammad Iqbal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Generasi Muda Melestarikan Budaya. Sumber Narasumber](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/7e7bf9aebe4e0fc007d891c13673e6e5cfb3030bdfe6ba879fe5d101720d8c62.png)
ADVERTISEMENT
Berbicara mengenai budaya, Indonesia terkenal dengan ribuan budayanya yang tersebar diseluruh wilayah mulai dari Sabang sampai Merauke. Budaya terbentuk dari beberapa unsur diantaranya ada agama, suku, ras, bahasa, pakaian adat, bangunan, kesenian, dan lain-lain. Tidak kaget jika Indonesia menjadi sorotan dunia dan menjadi salah satu negara dengan keragaman budayanya.
ADVERTISEMENT
Pada lain sisi, keberagaman budaya di Indonesia menjadi suatu tantangan tersendiri untuk melestarikannya. Terlebih lagi dalam melestarikan budaya membutuhkan sumber daya manusia yang tidak boleh terputus. Generasi ke generasi harus terus ikut serta dalam melestarikan budaya itu sendiri. Tantangan tiap generasi dalam melestarikan budaya pun semakin sulit. Tentu karena perkembangan zaman ditambah masuknya budaya asing membuat pribadi masyarakat Indonesia semakin pusing dengan banyaknya budaya yang mereka ketahui.
Di era modern seperti sekarang eksistensi kebudayaan asli Indonesia sudah mulai tergerus oleh budaya-budaya asing yang berhasil masuk ke Indonesia dan membuat masyarakat terutama generasi muda lebih tertarik untuk mengikuti tren kebudayaan asing tersebut daripada budaya asli Indonesia.
Seperti menurut jurnal yang ditulis oleh Hildigradis berjudul Sosiologi Nusantara (2019), generasi muda saat ini lebih tertarik dengan budaya asing karena lebih praktis dan sesuai dengan tren. Lebih miris lagi generasi muda saat ini memandang kebudayaan di Indonesia adalah hal yang kuno sehingga mereka lebih memilih untuk mengikuti kebudayaan asing seperti budaya Korea Pop (K-Pop), budaya berpakaian yang ketat dan terbuka, budaya mengonsumsi makanan cepat saji (junk food), dan masih banyak lagi budaya asing yang berhasil mempengaruhi masyarakat Indonesia hingga lalai dengan budaya mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
Mengikuti perkembangan zaman memang bukanlah hal yang salah, karena masyarakat yang berkembang merupakan masyarakat yang mampu beradaptasi. Akan tetapi pentingnya menyaring mana hal yang baik dan berguna untuk diikuti serta sebaliknya. Jangan sampai kelalaian dalam menjaga eksistensi budaya Indonesia memicu konflik yang berujung perpecahan.
Peran dari generasi-generasi muda saat ini memang sangat dibutuhkan dalam hal keikutsertaan untuk melestarikan budaya Indonesia mengingat bahwa generasi muda pasti memiliki rasa ingin tahu serta semangat yang besar. Mengapa budaya harus dilestarikan?
Belajar dari pengalaman bahwa banyak kebudayaan Indonesia yang hampir diakuisisi oleh negara lain diantaranya Reog Ponorogo yang sempat diklaim Malaysia pada tahun 2007 disusul dengan wayang kulit, lagu daerah 'Rasa Sayange', batik, angklung, dan beberapa lainnya. Hal tersebut bisa terjadi karena pada saat itu kesadaran masyarakat dalam hal melestarikan kebudayaan-kebudayaan ini masih kurang sehingga negara lain merasa ada celah untuk mengakuisisi kebudayaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sudah saatnya sadar dan membuka mata bahwa sebenarnya kebudayaan yang dimiliki Indonesia tidak kalah dengan kebudayaan asing dan sebagai generasi muda warga negara Indonesia yang baik harus bangga memilikinya.