Konten dari Pengguna

Stop Menjadi Selalu Benar

Muhammad Iqbal Maulana
Kegiatan saya sekarang adalah melakukan perkuliahan aktif di universitas siliwangi.
7 Desember 2023 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Iqbal Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi Milik Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Milik Pribadi
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita merasa perlu untuk selalu benar. Keyakinan akan kebenaran dalam pikiran kita seringkali menjadi penghalang untuk melihat sudut pandang lain yang mungkin juga berharga. Namun, perlu diingat bahwa kesalahan adalah bagian alami dari pertumbuhan dan belajar.
ADVERTISEMENT
Penting untuk merenungkan bahwa kesalahan tidak selalu buruk. Menerima kesalahan adalah langkah awal untuk berkembang. Ketika kita terlalu yakin dengan kebenaran kita, hal itu dapat membuat kita kehilangan peluang untuk belajar dari pengalaman, menyempitkan perspektif, dan bahkan menghambat kemajuan pribadi.
Mengakui kesalahan adalah langkah besar menuju pertumbuhan pribadi yang lebih baik. Ini membuka pintu bagi kesempatan belajar yang berharga. Dengan menerima bahwa kita tidak selalu benar, kita membuka diri untuk memperluas pengetahuan kita dan mengeksplorasi ide-ide baru.
Berhenti menjadi selalu benar juga merupakan langkah menuju empati yang lebih besar. Menerima bahwa setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda membantu kita untuk lebih menghargai perspektif orang lain. Dengan demikian, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih harmonis dengan orang di sekitar kita.
ADVERTISEMENT
Kesalahan bukanlah tanda kelemahan; sebaliknya, itu adalah langkah penting menuju keberhasilan. Orang-orang yang terbuka terhadap kesalahan mereka, yang tidak takut untuk mengakui ketidaktepatan mereka, sering kali menjadi individu yang lebih bijaksana dan berkembang secara pribadi maupun profesional.
Menghentikan keinginan untuk selalu benar adalah sebuah perjalanan. Itu bukanlah tentang kehilangan identitas atau meremehkan pendapat sendiri, tetapi tentang menjadi bijaksana dalam menerima bahwa kita tidak selalu memiliki semua jawaban. Dengan memberi ruang bagi kesalahan, kita memberi diri kita kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan menjadi individu yang lebih baik.
Namun, ada kemungkinan perilaku ini bisa menjadi berlebihan. Terlalu ingin benar bisa membuat seseorang terlalu keras kepala atau sulit menerima sudut pandang atau opini orang lain. Ini bisa menyebabkan konflik interpersonal atau ketegangan dalam hubungan. Seimbangnya sikap kritis terhadap informasi dengan kemampuan untuk membuka diri terhadap sudut pandang lain bisa membantu menjaga keharmonisan dalam berinteraksi dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Mari kita berhenti berusaha selalu benar dan mulai berkembang melalui kesalahan kita. Itu adalah kunci sejati menuju pertumbuhan dan kebijaksanaan yang tak terbatas.