Konten dari Pengguna

Urgensi Pemecahan Kemenristekdikti di Kabinet Merah Putih

Muhammad Irfan Effendi
Penulis Novel. Sekretaris Umum Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC) DKI Jakarta, periode 2021-2026. Podcaster Mas-mas PKK, TIC TALK Universitas Trilogi Jakarta.
21 Oktober 2024 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Irfan Effendi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana pengumuman menteri di Istana Negara. Sumber foto: tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pengumuman menteri di Istana Negara. Sumber foto: tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Ratusan Ribu warga Indonesia membanjiri jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat yang ingin melihat iring-iringan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Banyak warga yang melambaikan tangan, yang diiringi senyuman penuh harapan bahwa Prabowo diyakini mampu membawa Indonesia lebih baik dari kepemimpinan Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Prabowo-Gibran resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, setelah dilantik dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) hari Minggu (20/9) di Gedung MPR/DPR RI. Malam harinya, kedua pimpinan tersebut mengumumkan susunan Menteri dan wakilnya yang diberi nama Kabinet Merah Putih.
Dalam pengumuman susunan nama Menteri, ada yang menarik perhatian penulis. Bukan karena jumlah menterinya yang banyak, namun ada satu Kementerian yang dipecah menjadi tiga. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dipecah menjadi tiga, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, serta Kementerian Kebudayaan. Dari sudut pandang penulis, pemisahan ini memungkinkan fokus yang lebih tajam dan spesifik pada masing-masing bidang.
Pertama, pemisahan ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan pendidikan dasar dan menengah. Dengan adanya kementerian khusus, kebijakan dan program dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru di tingkat dasar dan menengah.
ADVERTISEMENT
Kedua, Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi memerlukan perhatian khusus untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi. Dengan kementerian yang fokus pada bidang ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara universitas dan industri, serta peningkatan kualitas riset yang berdampak langsung pada kemajuan teknologi nasional.
Ketiga, kebudayaan sebagai elemen penting dalam pembangunan karakter bangsa memerlukan perhatian khusus. Kementerian Kebudayaan dapat lebih fokus dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan nasional, yang pada gilirannya memperkuat identitas dan jati diri bangsa.
Semoga, pemecahan Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian adalah langkah yang tepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, serta memperkuat kebudayaan nasional. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk menciptakan Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing tinggi di kancah global.
ADVERTISEMENT