Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Gunung Ijen - Berbagi Informasi dan Foto
16 Agustus 2017 22:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Muhammad Isa D. tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saya akan sharing pengalaman dan informasi pada #travel yang saya tulis pertama ini terkait Gunung Ijen
ADVERTISEMENT
Lokasi
Gunung Ijen terletak di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Lokasi detailnya dapat di cek di google maps. Jalannya lumayan cukup bagus, hanya sedikit jalan yang berlubang dan tentunya siap - siap untuk jalan naik turunnya.
Sebelum sampai ke Gunung Ijen-nya, ada 3 pos, dimana dipos tersebut kalian diminta menulis keperluannya apa, berapa rombongan, dan ada biaya seikhlasnya juga (kalau waktu itu kita kasih Rp 5000). Kita sampai di pintu masuk untuk pendakian sekitar jam 20.00, namun pintu masuk baru dibukakan pukul 01.00 dan pembelian tiket di loket sekitar jam 00.01, sehingga kita masih perlu menunggu. Oh iya, kita memilih pendakian dini hari karena agar dapat melihat api biru (blue fire) dan tentu matahri terbit (sun rise). Namun kalian bisa sewa tenda jika berminat dengan harga sekitar Rp150.000/ malam, sudah termasuk kayu bakar .
ADVERTISEMENT
Biaya
Tiket masuk untuk wisatawan lokal dan asing berbeda, untuk wisatawan lokal jika hari biasa Rp 10.000/ orang dan hari libur Rp 15.000/orang, sedangkan wisatawan asing saya agak lupa sekitar Rp 100.000/ orang di hari biasa dan hari libur Rp 150.000/orang
Sebelum masuk saya sarankan ke toilet dulu, toilet biasanya sangat ramai sebelum masuk, mungkin kalian bisa 1 jam sebelumnya, atau setengah jam sebelumnya, harga toiletnya Rp 2000/orang.
Perlengkapan
Kondisi Penanjakan
Adapun kondisi penajakannya tidak terlalu licin dan cukup halus, namun tetap hati-hati, jika nanti kanan kalian sudah mulai ada jurang itu tandanya sedikit lagi sudah mau sampai ke puncak kawahnya, kurang lebih lama penanjakan 2 sampai 3 jam, tergantung dari istirahat juga.
ADVERTISEMENT
Dua Jalur
Sesampainya dipuncak, ada 2 jalur, jalur untuk melihat blue fire dan jalur untuk melihat sun rise
Pertama, Jalur untuk melihat blue fire ke arah bawah dan medan turunnya cukup sulit, karena jalannya yang sempit pada saat mau turun, jadi perlu bergantian dengan yang mau naik dari bawah, sebenarnya dari atas sudah terlihat blue fire nya, namun sangat kecil, jadi perlu turun. Oh iya, saya sarankan turun sebelum jam 03.00, karena diatas itu biasanya sudah sangat ramai. Selain itu, karena kalian turun ke kawahnya, sebaikanya pakai masker, mungkin bagi yang paru-parunya kuat, pakai masker biasa tidak apa – apa, namun bagi yang tidak kuat mungkin perlu masker khusus, lama turun mungkin sekitar 20 menit, nanti kalian akan meilhat blue fire di depan langsung.
ADVERTISEMENT
Orang - orang menuju api biru (dok. pribadi)
Kenapa apinya warna biru? Katanya sih karena gunung api tersebut mengeluarkan belerang dan berinteraksi dengan suhu yang sangat tinggi, sehingga dengan adanya gas yang tinggi, suhu yang tinggi, ditambah tekanan, dan oksigen terbentuk warna biru.
Api biru (dok. pribadi)
Dan kalau beruntung katanya kalian bisa melihat apinya lebih besar dari gambar yang saya dapat ini, mungkin waktu itu saya belum beruntung, semoga kalian beruntung. Hhe
Selanjutnya tahap yang melelahkan adalah mendaki lagi, karena kalian habis turun untuk melihat blue fire – nya, maka untuk kembali ke jalur awal kalian perlu mendaki lagi dan sabar, karena banyak orang yang ingin turun. Semangat..
Kedua, setelah sampai di tempat yang terbagi 2 jalur, kalian bisa ke arah penanjakan untuk melihat sun rise nya, waktu itu saya berjalan tidak sampai ujung karena kelelahan, hhe. Tapi kurang lebih jalurnya ke arah sana, dan kalian bisa menunggu sun rise disana dengan tempat pemandangan yang sangat indah.
ADVERTISEMENT
Namun, jika masih terlalu dini untuk mendaki kalian bisa beristirahat dulu, sebaikanya beristirahat di balik batu atau ada semacam lubang pas pendakian ke sun rise, biasanya itu jadi tempat orang beristirahat, hal tersebut digunakan karena angin disana sangat dingin... apalagi pada saat dini hari, jadi beberapa orang memilih beristirahat dilubang tersebut sampai pagi (tapi gak banyak kok), banyak juga yang bertahan.
Selanjutnya menikmati waktu pagi, melihat sun rise, dan melihat kawah ijen dengan warna yang sangat menakjubkan..
sun rise (dok. pribadi)
Kawah Ijen (dok. pribadi)
Dan turun.. dengan santai sambil menikmati pemandangan... semoga bermanfaat
Sabtu, 12 Agustus 2017
Gunung Ijen, Jawa Timur