Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Penantian Terbayarkan
13 Mei 2020 13:56 WIB
Tulisan dari Muhammad Ismail Faruqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aku iri dengan mereka yang memiliki kisah hidup , yang terlampau mulus. Rasanya seperti tak pernah mengalami kegagalan . Berbeda dengan kisah hidupku yang pernuh dengan perjuangan ditengah lika-liku kehidupan.
ADVERTISEMENT
Ketika hari kelulusan tiba , ribuan orang di Indonesia mencoba mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri . Aku merupakan satu diantara ribuan orang tersebut. Segala ujian aku ikuti , mulai dari SBMPTN, UMPN , hingga ujian kedinasan . Aku merasa sangat frustasi ketika hasil ujian keluar. Aku tidak berhasil masuk perguruan tinggi negeri , semua hasilnya nihil . Tapi aku percaya bahwa Allah tidak akan membuat hambanya khawatir.
Allah mulai jalan bagiku. Aku diterima kerja di Kementrian Kesehatan , sebagai pekerja musiman. Aku belajar sangat banyak disana . Aku mulai bersyukur atas jalan kehidupan yang Allah berikan kepadaku. Setelah kontrak kerja habis , aku memutuskan untuk kembali belajar, guna masuk perguruan tinggi negeri. Uang hasil kerja yang aku dapatkan , aku gunakan untuk mendaftar kursus masuk perguruan tinggi , di salah satu lembaga kursus yang terkenal di kotaku.
ADVERTISEMENT
Singkat cerita, datanglah hari dimana aku mencoba kembali segala ujian masuk perguruan tinggi. Aku mengambil jurusan hukum pada saat SBMPTN . Aku termotivasi oleh tanteku yang lulusan S2 Hukum, Universitas Indonesia. Aku ingin mengikuti jejak keberhasilan tanteku.
Sambil menunggu hasil ujian SBMPTN , aku mengikuti Ujian Masuk Politeknik Negeri. Aku mengambil jurusan Administrasi Bisnis dan Penerbitan(Jurnalistik). Aku kerahkan segala kemampuan yang aku miliki , tak lupa aku mengimbangi usaha dengan doa .
Alhamdulillah aku diterima masuk Penerbitan (Jurnalistik), Politeknik Negeri Jakarta. Tetapi aku masih menunggu hasil dari SBMPTN . Aku masih ingin berkuliah di jurusan Hukum . Bangganya diriku , ketika aku juga lulus tes SBMPTN dan diterima di jurusan Hukum , UNSIKA .
ADVERTISEMENT
Aku memberitahu kedua orang tua mengenai hasil ujian yang aku peroleh. Ibuku sangat bangga dan bahagia , terlihat dari binar bola matanya . Aku senang dapat menjadi anak yang membanggakan orang tua. Ibuku tidak menyetujui keinginanku untuk berkuliah Hukum di UNSIKA . Beliau bilang , akreditas kampus tersebut masih belum jelas. Karena aku percaya rida ibu akan memuluskan jalanku . Aku mengambil Politeknik Negeri Jakarta , sebagai tempat aku menimba ilmu guna memperoleh kesuksesan.
Terima kasih Allah , telah membantu hamba ditengah lika-liku perjalanan . Terima kasih Ibu , atas segala doa yang kau haturkan ketika shalat . Aku akan belajar dengan serius , agar aku dapat membahagiakan ayah, ibu , dan juga Allah . (Muhammad Ismail Faruqi/ Politeknik Negeri Jakarta)
ADVERTISEMENT