news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Membangun Optimisme 76 Tahun Indonesia Merdeka

Muhammad Japar
Dosen Universitas Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
16 Agustus 2021 20:46 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Japar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai saat ini telah membuat masyarakat frustrasi. Hal ini ditandai dengan simbol pemasangan bendera putih sebagai tanda menyerah, tak berdaya menghadapi pandemi yang meruntuhkan perekonomian khususnya UMKM. Sempat terpukau, lagi-lagi rakyat kembali menelan pil pahit mendengar hoaks tentang suatu keluarga yang awalnya hendak mendonasikan bantuan sebesar 2 triliun, tetapi tidak sesuai kenyataannya. Belum lagi, kontroversi pemasangan baliho para politisi yang dianggap terlalu dini dan tidak berempati terhadap penderitaan rakyat. Semakin menyesakkan dada dan menambah muram wajah Ibu Pertiwi yang sedang menyongsong 76 kemerdekaannya.
ADVERTISEMENT
Frustrasi ini tidak saja terjadi pada masyarakat kecil tetapi juga pada elite-elite politik yang tidak menggunakan akal sehat dalam bermanuver menebar pesona pada rakyat yang sedang tidak membutuhkannya. Rakyat sekarang membutuhkan sikap kenegarawanan elite politik untuk bersikap dan bertindak demi kepentingan rakyat. Tebar pesona itu boleh saja, tetapi setelah pandemi ini dapat teratasi. Ajakan untuk bahu-membahu dalam mengatasi Covid-19 hendaklah tidak berupa jargon saja, tetapi mewujud pada upaya mencari solusi strategis terhadap permasalahan yang timbul. Keterlibatan semua lapisan masyarakat dan pemerintah sangatlah menentukan keberhasilan bangsa Indonesia mengatasi pandemi dengan efektif dan efisien.
Warga melintas di trotoar dengan latar mural bertema nasionalisme di Galur, Kec. Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (10/8/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Terlepas dari suasana yang tidak kondusif ini, sebenarnya banyak hal yang dapat membangun optimisme terhadap kemajuan bangsa Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pertama, animo masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi naik secara signifikan. Awalnya masih ada keragu-raguan, tetapi berkat sosialisasi yang masif, masyarakat kemudian berbondong-bondong mengikuti vaksinasi. Atmosfer yang baik ini hendaklah dijaga dengan mengelola kegiatan vaksinasi secara rapi sehingga tidak menimbulkan kerumunan. Bila vaksinasi berhasil dengan baik dan menyeluruh, maka herd immunity dapat dibangun dan kita semakin optimis menghadapi Covid-19, tentu dengan tetap menjaga protokol kesehatan secara konsisten.
ADVERTISEMENT
Kedua, informasi tentang berkurangnya pasien yang meninggal akibat Covid-19, menurunnya keterisian rumah sakit dan meningkatnya pasien Covid-19 yang sembuh, dapat membangun optimisme bahwa negara Indonesia mampu mengendalikan laju penularan Covid-19. Artinya, masyarakat membutuhkan tayangan-tayangan positif yang juga dapat memberikan energi positif, bukan tayangan-tayangan yang justru membuat rasa takut dan cemas semakin tinggi. Sebagai contoh, informasi diperolehnya medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 setidaknya dapat menjadi obat mujarab dalam membangkitkan harga diri sebagai bangsa yang besar. Gemetar rasanya saat menyaksikan Sang Merah Putih berkibar di perhelatan olah raga terbesar di dunia itu. Sekeping medali emas itu sontak membangkitkan optimisme bangsa yang sedang berjuang menghadapi Covid-19.
Ketiga, dengan terbentuknya herd immunity secara perlahan di wilayah Indonesia, maka geliat ekonomi pun mulai dirasakan. Sektor UMKM mulai bisa bergerak, wisata mulai dibuka, hotel-hotel secara terbatas mulai beroperasi kembali. Dengan demikian semangat Indonesia sehat dan ekonomi bangkit secara perlahan akan terjadi. Komitmen untuk menjalankan protokol kesehatan menjadi perhatian yang krusial untuk menjaga peluang dibukanya keran geliat ekonomi.
Sumber: Freepik
Hal-hal lainnya yang dapat membangkitkan optimisme bangsa dalam menghadapi Covid-19 seiring merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, dapat disusun masing-masing warga dalam bentuk daftar faktor-faktor pembangkit optimisme. Dengan begitu kesadaran akan pentingnya semangat kebangsaan lahir dan tumbuh dari setiap individu bangsa Indonesia. Kalau itu terjadi maka, motto Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini yaitu Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh dapat terwujud. Dirgahayu Negeriku, Dirgahayu Republik Indonesia
ADVERTISEMENT