Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Virus Corona dan Kisah Kami Terisolasi di Huangshi, China
28 Januari 2020 12:41 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Muhammad Kamaluddin Ikhsan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saya, Muhammad Kamaluddin Ikhsan, sedang menjalani sebagai mahasiswa kedokteran tahun ke-3 di Kota Huangshi yang ada di Provinsi Hubei. Pada tanggal 21 Januari 2020, semua kegiatan kota masih berjalan dengan sebagaimana mestinya. Warga masih banyak yang beraktivitas dengan transportasi umum.
ADVERTISEMENT
Sampai akhirnya, pada tanggal 22 Januari 2020 merupakan hari yang cukup mengejutkan untuk saya dan teman-teman yang berada di sini. Pertama kali dapat info adanya Virus Corona dari guru pembimbing kampus yang menginfokan di grup besar dan juga dari beberapa media entertainment milik China. Mereka menyarankan untuk setiap orang menggunakan masker saat keluar rumah. Setelah kabar itu menyebar, beberapa kawan-kawan dari kampus saya berinisiatif untuk berbelanja keperluan logistik.
Pada keesokan harinya, diinfokan bahwa jalur transportasi umum di ibukota provinsi ditutup sementara. Sehingga kampus tempat saya belajar juga menginfokan bahwa mahasiswa untuk tetap berada di asrama dan tidak berpergian keluar. Kebanyakan dari kami merasakan kesulitan, karena keadaan seperti ini baru pertama kali dirasakan.
ADVERTISEMENT
Kesulitan apa sih yang kami rasakan? Mungkin lebih ke arah ketersediaan logistik, karena toko retail itu memiliki jadwal yang hanya buka selama dua jam perhari. Tapi saya bersyukur ada kantin muslim yang sudah buka, meskipun juga memiliki waktu yang terbatas. Keadaan sekarang, baik di dalam dan sekitar kampus, juga di jalan raya sangat sepi dan hanya ada sesekali terlihat kendaraan pribadi yang lewat.
Kami bisa lebih tenang setelah mendapatkan informasi dari ketua-ketua ranting dan PPIT Wuhan, serta KBRI. Sedikit kecewa dengan info-info yang menurut kami “sembarangan”. Kenapa kami sebut “sembarangan”? karena sumber tersebut terkadang bukan dari Provinsi Hubei. Oleh karena itu, sekarang kami berusaha dan bekerja sama untuk melawan hoaks yang bermunculan di media sosial dan internet.
Kami sangat mengharapkan doa dan dukungan mental dari Masyarakat Indonesia. Dan juga mengharapkan agar selalu menyaring info yang kalian terima, mulai dari televisi ataupun media sosial. Karena sumber yang paling benar sekarang, khususnya tentang keadaan mahasiswa Indonesia adalah info dari PPIT Wuhan dan KBRI
ADVERTISEMENT
Semoga perjuangan diplomatik yang sedang diusahakan oleh KBRI bisa direspons dengan cepat dan tanggap. Karena pada kenyataannya, kami para mahasiswa di sini ingin adanya evakuasi dengan cepat ke tempat yang lebih aman.