Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Jalan Keluar dari Permasalahan Umum di Puskesmas: Antrean yang Panjang
7 Januari 2025 14:45 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Muhammad Keenan Damar Athaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bayangkanlah diri anda sedang sakit dan harus berobat ke sebuah fasilitas layanan kesehatan setempat, namun yang kalian temukan adalah nomor antrean yang selisihnya puluhan bahkan ratusan dengan nomor yang anda dapatkan. Layaknya kata pepatah, “sudah jatuh, tertimpa tangga.” Yang awalnya hanya kondisi fisik saja yang tidak sehat, kondisi mental juga menjadi tidak tenang karena harus menunggu waktu berjam-jam. Tentunya itu sangat tidak menyenangkan bukan? Namun mirisnya, itu lah kondisi yang sering terjadi di fasilitas layanan kesehatan yang ada di Indonsia, terutama di puskesmas. Hal ini bisa dilihat secara luring dengan mendatangi tempatnya langsung ataupun dapat dilihat secara daring melalui media Google Review. Terlihat ulasan terhadap puskesmas yang terdapat pada media tersebut dipenuhi dengan keluh kesah pasien terkait pelayanan yang kurang baik akibat antrean yang tidak masuk akal. Dan yang lebih parah lagi, ulasan seperti ini tidak hanya terlihat di satu puskesmas saja, tapi di sebagian besar puskesmas yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Ini merupakan kondisi yang memprihatinkan, di mana puskesmas yang seharusnya menjadi garda terdepan penunjang kebutuhan kesehatan masyarakat di Indonesia justru menjadi sebuah tempat yang tidak dipercayai oleh masyarakat. Selain itu, antrean yang panjang juga dapat menimbulkan banyak dampak negatif, di antaranya pasien yang kelelahan, stres dan frustasi, peningkatan risiko penularan penyakit, penurunan tingkat kepercayaan masyarakat, bahkan penurunan kualitas sistem ketahanan kesehatan nasional. Oleh karena itu, diperlukan penyelesaian dari permasalahan ini segera agar masyarakat dapat kembali mendapatkan hak kesehatan yang seharusnya mereka dapatkan.
ADVERTISEMENT
Permasalahan ini tentunya tidak terjadi tanpa sebab. Antrean panjang yang terjadi di puskesmas biasanya terjadi akibat dari minimnya infrastruktur, seperti keterbatasan ruang pemeriksaan atau peralatan medis, dan kurangnya tenaga medis akibat distribusi yang tidak merata. Selain itu, hal ini juga bisa terjadi akibat dari proses administrasinya yang membutuhkan waktu lama akibat dari penggunaan sistem administrasi manual, kurangnya integrasi data pasien, dan kurangnya pemanfaatan teknologi digital yang saat ini sudah banyak digunakan di berbagai instansi. Faktor eksternal juga tidak lepas untuk menjadi pengaruh dalam hal ini, seperti terdapatnya lonjakan jumlah pasien pada jam-jam tertentu yang mengakibatkan tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan menjadi kewalahan dalam mengurus semua pasien.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan solusi yang dapat berguna untuk menyelesaikan masalah baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Permasalahan terkait panjangnya antrean yang terjadi di puskesmas dapat diselesaikan atau diminimalisir dengan dilakukannya penambahan tenaga medis. Hal ini juga yang sedang menjadi fokus pemerintahan Indonesia belakangan ini, yaitu untuk memperbanyak kuota pendidikan yang harus ditempuh untuk menjadi seorang tenaga medis. Selain itu, perbaikan infrastruktur juga dapat menjadi solusi dengan memperluas atau menambah kapasitas untuk menampung pasien yang ada, serta ruangan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Dengan ini, pasien dapat lebih nyaman menunggu, serta pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan dengan lebih efisien. Perbaikan sistem juga sangat berperan penting untuk mengatasi masalah ini. Pengelolaan jadwal yang baik dapat meminimalisir waktu pelayanan pasien sehingga mereka tidak perlu lama menunggu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan penjadwalan secara bergilir sehingga kesadaran pasien ataupun tenaga medis terhadap waktu akan meningkat. Terakhir, penerapan digitalisasi dan pemenfaatan teknologi juga dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada efektifitas pelayanan kesehatan di puskesmas. Sistem administrasi yang dilakukan secara manual dapat sepenuhnya dialihkan menjadi sebuah sistem yang berbasis digital secara daring untuk melakukan pencatatan. Hal ini juga dapat dikolaborasikan dengan penggunaan rekam medis digital sehingga tidak perlu lagi melakukan pendataan secara manual pada saat pasien mendatangi fasilitas layanan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan dengan menggunakan solusi tersebut terbukti dengan peningkatan kepuasan pasien yang terjadi di Pusskesmas Kecamatan Gambir yang telah melakukan kolaborasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk menerapkan sistem pendaftaran daring melalui aplikasi Jakarta Kini. Puskesmas Gambir yang tadinya mendapat banyak sekali keluh kesah karena pelayanan yang disediakannya tidak efisien, kini telah menjadi leibih baik sehingga kepuasan pasien menjadi meningkat. Pasien kini tidak perlu menunggu dengan lama serta sumber daya manusia yang terdapat di sana dapat bekerja dengan lebih efisien. Hal ini membuktikan bahwa kolaborasi yang tepat dapat menjadi solusi efektif dalama mengatasi permasalahan ini.
Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia, puskesmas memegang peran penting dalam memastikan akses kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat. Oleh karena itu, masalah antrean panjang menjadi tantangan yang sering dihadapi harus segera diatasi demi meningkatnya kenyamanan dan kepuasan pasien. Dengan penerapan solusi seperti digitalisasi pendaftaran, penambahan tenaga medis, serta edukasi masyarakat, puskesmas dapat memberikan pelayanan yang lebih efisien dan berkualitas. Langkah-langkah ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan pasien, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan di Indonesia. Sudah saatnya puskesmas bertransformasi menjadi fasilitas kesehatan yang modern, responsif, dan inklusif.
ADVERTISEMENT
Meskipun reformasi kesehatan nasional telah fokus pemerintah belakangan ini dengan diadakannya transformasi layanan kesehatan yang didukung dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023, peningkatan kualitas kesehatan di Indonesia tidak akan berjalan dengan maksimal tanpa dukungan dari masyarakat. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama dukung inisiatif dari pemerintah dengan menjadi pasien yang baik dengan memanfaatkan segala fasilitas yang ada serta mendukung segala program yang diadakan oleh pemerintah maupun fasilitas layanan kesehatan. Dengan ini, kolaborasi yang baik akan timbul dari segala pihak yang terkait, sehingga pelaksanaan layanan kesehatan di seluruh fasilitas layanan kesehatan yang ada di Indonesia dapat menjadi lebih efektif dan sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Live Update
PSSI resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia, Rabu (8/1). Pelatih asal Belanda ini akan menjalani kontrak selama dua tahun, mulai 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak. Kluivert hadir menggantikan STY.
Updated 8 Januari 2025, 18:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini