Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Momentum Baru Hubungan India-Indonesia untuk Perdamaian Kawasan
25 Januari 2025 14:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muh Khamdan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak menjalin hubungan diplomatik pada 1949, India dan Indonesia telah menunjukkan soliditas sebagai dua kekuatan utama di kawasan Selatan Asia. Dalam rentang waktu 76 tahun ini, hubungan kedua negara tidak hanya mengakar dalam sejarah, tetapi juga berkembang menjadi kemitraan strategis yang mencakup berbagai sektor, termasuk politik, ekonomi, dan militer. Dengan situasi geopolitik global yang terus bergejolak, hubungan ini kini semakin relevan untuk memperkuat pertahanan kawasan dan mendorong perdamaian dunia.
ADVERTISEMENT
Isu Palestina menjadi salah satu pengingat bagi kedua negara untuk terus memperjuangkan keadilan global. Kebijakan Donald Trump yang mengusulkan relokasi dua juta warga Gaza ke Indonesia merupakan ancaman serius terhadap perdamaian dan hak asasi manusia. Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki tanggung jawab moral untuk menolak wacana tersebut. Sementara India, dengan pengaruhnya di kancah internasional, dapat menjadi mitra strategis dalam mendorong pendekatan diplomatik yang lebih manusiawi.
Kerja sama Indonesia dan India dalam isu Palestina tidak hanya mengukuhkan solidaritas kawasan Selatan, tetapi juga menegaskan komitmen kedua negara untuk mendukung kedaulatan dan hak-hak rakyat Palestina. Hal ini mencerminkan semangat Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 di Bandung, di mana Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Jawaharlal Nehru menjadi pelopor perjuangan melawan kolonialisme.
ADVERTISEMENT
Defile Hari Republik India: Simbol Kedekatan Strategis
Pada 26 Januari 2025, undangan khusus kepada Presiden Prabowo Subianto sebagai tamu utama dalam Hari Republik India, beserta kehadiran 352 prajurit TNI dan para taruna yang mendapat tempat kehormatan, menjadi simbol kuat dari kedekatan strategis kedua negara. Momentum ini dapat dimanfaatkan untuk mempererat kerja sama pertahanan, termasuk pertukaran informasi militer dan alih teknologi.
Indonesia, melalui pabrik Pindad, telah menunjukkan kemampuan memproduksi alutsista berkualitas seperti kendaraan taktis Maung Garuda yang digunakan sebagai mobil dinas presiden. Promosi dagang alutsista ini ke India tidak hanya memperkuat sektor industri pertahanan Indonesia, tetapi juga membuka peluang kerja sama teknologi yang saling menguntungkan.
Solidaritas kawasan Selatan yang menjadi inti dari KAA 1955 tetap relevan hingga saat ini. Sebagai dua negara demokrasi besar dengan populasi yang signifikan, India dan Indonesia memiliki peran strategis dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih adil dan damai. Dalam konteks ini, Presiden Prabowo dapat melanjutkan semangat Soekarno dengan mendorong dialog multilateral yang melibatkan negara-negara berkembang.
ADVERTISEMENT
Kerjasama militer antara India dan Indonesia dapat diperluas untuk mencakup latihan bersama, pengembangan teknologi pertahanan, dan patroli maritim di perairan strategis seperti Samudra Hindia dan Laut Natuna. Selain itu, kolaborasi dalam penanggulangan terorisme dan keamanan siber juga dapat menjadi prioritas untuk menghadapi ancaman non-konvensional yang semakin kompleks.
Dengan memanfaatkan hubungan historis dan kedekatan strategis, India dan Indonesia dapat menjadi katalisator perdamaian di kawasan dan dunia. Solidaritas yang dibangun selama 76 tahun ini harus terus diperkuat untuk menghadapi tantangan global dan mewujudkan visi bersama sebagai pelopor keadilan dan kemakmuran.
Hubungan diplomatik yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade antara India dan Indonesia adalah aset berharga bagi kedua negara. Dalam menghadapi dinamika geopolitik global, komitmen terhadap solidaritas, kerja sama strategis, dan semangat perdamaian harus menjadi landasan utama untuk membawa kawasan Selatan menuju masa depan yang lebih stabil dan sejahtera. Seperti yang pernah ditunjukkan oleh Soekarno dan Nehru, kedua negara ini memiliki potensi besar untuk terus menjadi mercusuar solidaritas di Asia dan dunia.
ADVERTISEMENT