Konten dari Pengguna

Genosida Kelam di Surga Pala Masa Emporium Belanda

Muhammad Khoirul Muslimin
TK Mathaliul Falah MI Mathaliul Falah SMP 1 Juwana SMA 1 Juwana Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Negeri Semarang
19 Maret 2022 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Khoirul Muslimin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber gambar dari penulis
zoom-in-whitePerbesar
sumber gambar dari penulis
ADVERTISEMENT
Sebutan Surga Pala diberikan untuk kepulauan Banda karena tumbuh suburnya rempah-rempah terutama komoditas pala. Bangsa-bangsa Barat datang ke Nusantara untuk mengincar wilayah ini terutama bangsa Belanda. Belanda memiliki kongsi dagang di Hindia Timur yang dikenal dengan VOC. Pasukan VOC sendiri menjalankan dua kali misi ekspedisi ke kepulau Banda.
ADVERTISEMENT
Ekspedisi pertama dijalankan oleh Laksamana Pieterzoon Verhoeven pada tahun 1609. Laksamana Verhoeven sepakat dengan perundingan yang ditawarkan oleh para bangsawan di pulau Banda. Dalam perundingan tersebut, Laksamana Verhoeven harus memberikan jaminan dua orang sebagai persyaratan.
Setelah sampai di Banda, pasukan Laksamana Verhoeven tidak menemui para saudagar. Kemudian laksamana dan pasukannya mencari ke pelosok hutan dan ditemukan di pemukiman dalam hutan. Perundingan ini merupakan jebakan dari kaum bangsawan untuk menghabisi laksamana dan pasukannya. Tercatat 27 orang Belanda tewas termasuk Laksamana Verhoeven dan hanya beberapa yang mampu meloloskan diri. Salah satu pasukan VOC yang berhasil lolos adalah Jan Pieterzoon Coen.
Pada tahun 1621, Gubernur Jendral VOC, J.P. Coen memimpin langsung ekspedisi kedua menuju kepulauan Banda. Armada Belanda yang diberangkatkan berkekuatan besar dengan memberangkatkan 13 kapal angkut, beberapa kapal pengintai, 1.600 orang tentara, 300 orang narapidana Jawa, 100 samurai bayaran Jepang, 286 budak belian, dan 40 awak kapal. Jan Pieterzoon Coen memiliki misi untuk menguasai pulau–pulau penghasil rempah di Kepulauan Banda. Selain itu, dia mengusung dendam kesumatnya terhadap masyarakat Banda setelah yang dialaminya pada ekpedisi pertama.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 27 Februari 1621,VOC berhasil mendarat di pulau Lontor. Setelah mendarat, VOC langsung melakukan penyerangan dan menggunakan salah satu desa sebagai markas. Rombongan VOC kemudian menjadikan masjid sebagai tempat penginapan. Hari demi hari masih terasa tenang -tenang saja, namun pada suatu malam lampu gantung masjid jatuh. Kejadian tersebut membuat VOC menjadi curiga dengan menuduh rakyat akan menyerangnya. Lalu rombongan VOC melancarkan aksinya dengan menghancurkan apa saja yang ditemuinya dengan diikuti pembantaian yang sadis dan kejam. VOC dan pasukannya membantai tanpa ada rasa kemanusian. Terhitung terdapat 15.000 rakyat Banda yang dibunuh dan hanya tersisa 300-an orang saja yang lolos.
Akhir Peristiwa Genosida
Sekitar 44 bangsawan ditangkap dan dieksekusi mati oleh VOC karena dianggap telah melakukan provokasi dan melakukan serangan. Tubuh para bangsawan tersebut dipotong–potong menjadi empat bagian lalu ditancapkan dibambu sembari dipertontonkan dihadapan para masyarakat. Setelah berhasil melakukan pembantaian sebagian besar penduduk Banda, akhirnya VOC mampu menguasai kepulauan Banda
ADVERTISEMENT