Konten dari Pengguna

Mertua dan Menantu: Fase Setelah Menikah Itu Seperti Pohon Pisang dan Tunasnya

Muhammad Luthfi Permana
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
22 September 2023 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Luthfi Permana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mertua melakukan mom shaming. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mertua melakukan mom shaming. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, tidak ada larangan menantu tinggal di rumah mertua. Artinya sah sah saja jika itu terjadi. Tetapi, dalam banyak kasus konflik menantu dengan mertua tak dapat dihindari terutama bagi mereka yang tinggal dalam satu rumah. Namun di sisi lain, beberapa mertua justru merasa senang tinggal bersama menantu.
ADVERTISEMENT
Memahami potensi konflik dan kendalikan ego menjadi salah satu upaya menekan adanya perselisihan. Di satu sisi, pasangan bisa jadi ingin agar suami atau istrinya lebih mengutamakan dia, tapi mertua sebagai orang tua merasa memiliki hak yang lebih besar untuk diutamakan oleh anaknya.
Nah, dalam rumah tangga, momen seperti ini yang tidak jarang kemudian menjadi sumber konflik. Maka dari itu, jangan sampai kita terlalu dominan dalam hal ego sehingga seakan-akan semua nasihat atau campur tangan dari mertua adalah salah.
Bicara mengenai kehidupan mertua dan menantu, saya pernah mendapatkan sebuah refleksi dari seorang dosen dalam satu momen perkuliahan. Beliau membagikan pengalamannya ketika pernah diberikan filosofi sang ayahnya.
Ilustrasi pohon pisang. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Dari percakapan itu, sang ayah dari dosen saya diceritakan tidak memberikan gambaran jelas tentang apa yang dimaksud sebenarnya. Akan tetapi, dosen saya mencoba memahami dan menerjemahkannya sendiri apa makna yang tersirat dari perkataan ayahnya tersebut. Hingga setelah dipikirkan, beberapa lama akhirnya beliau menemukan pemahaman.
ADVERTISEMENT
"Jika tunas tetap bersama pohon pisang induknya, maka tunas itu akan sulit tumbuh dan berkembang. Tetapi sebaliknya jika tunas itu dipisahkan dari pohon pisang induknya, maka akan cepat tumbuh dan berkembang," kata dosen saya.
Menurut filosofi pohon pisang dan tunasnya ini menjadi salah satu pengingat atau wejangan dari orang tua kepada kita, semata-mata agar rumah tangga yang kita bangun senantiasa ada dalam ketentraman dan kebahagiaan.
Wejangan wejangan yang diberikan oleh orang tua kita lahir dari sebuah pengalaman. Setidaknya mereka sudah lebih dahulu mencicipi pahit dan manisnya hidup bersama dalam sebuah bahtera rumah tangga.
Ilustrasi ibu mertua. Foto: Shutterstock
Tetapi, tinggal di rumah mertua bagi menantu kerap menjadi pilihan yang dilatarbelakangi oleh berbagai faktor. Salah satu kendala terbesar karena belum memiliki tempat tinggal sendiri, sementara membeli atau membangun rumah membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
ADVERTISEMENT
Karena belum adanya kesiapan finansial yang cukup untuk memiliki tempat tinggal sendiri, sehingga pilihan yang dirasa terbaik bagi pasangan suami-istri—apalagi bagi pasangan yang baru menikah—adalah tinggal dengan mertua. Pun dengan berbagai pertimbangan lainnya tentunya.