Konten dari Pengguna

Melihat Realitas Penyebab Pendidikan Indonesia Tertinggal Dari Vietnam

Muhammad Malfiansyah Rahman
I am a recent graduated with a bachelor degree in International Relation
8 Januari 2023 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Malfiansyah Rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Realitas Pendidikan Indonesia Tertinggal Dari Vietnam. Image Source: https://pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Realitas Pendidikan Indonesia Tertinggal Dari Vietnam. Image Source: https://pixabay.com
ADVERTISEMENT
Sumber daya alam yang melimpah dan teknologi yang semakin maju tidak akan menghasilkan kontribusi nilai tambah tanpa dukungan sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan kualitas sumber daya manusia hanya dapat dicapai dengan menekankan pentingnya pendidikan. Tanpa pendidikan, suatu negara akan tertinggal jauh dengan negara lain.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa pada tahun 2017 anggaran pendidikan Indonesia mencapai Rp440 triliun. Artinya, pemerintah telah mengalokasikan 20% dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke sektor tersebut. Menurutnya, angka tersebut meningkat dibandingkan 10 tahun lalu yang hanya Rp 140 triliun.
Meskipun demikian, pendidikan di Indonesia ternyata masih tertinggal jauh dengan Vietnam. Padahal sebelumnya memiliki anggaran pendidikan yang sama sebesar 20%, akan tetapi Indonesia berada diperingkat yang jauh dengan Vietnam. Indonesia menduduki peringkat 53 sedangkan Vietnam duduk di posisi 8.
Apabila melihat ke belakang, negara Vietnam pada tahun 80-an pada saat itu terdapat kota-kota tidak memiliki lampu, pemadaman listrik setiap waktu, tidak ada mobil di jalanan, dan Vietnam sangat terisolasi dari dunia. Seiring dengan berjalannya waktu Vietnam telah meningkatkan kualitas pendidikannya secara signifikan dalam dekade terakhir. Memastikan kalau sebuah negara melakukan investasi yang tepat pada pendidikan di masa depan adalah hal terpenting untuk mencapai kemakmuran.
ADVERTISEMENT
Di balik kemajuan kualitas pendidikan di Vietnam, ternyata terdapat tiga faktor utama yaitu pemimpin yang berkontribusi dan berkomitmen tinggi, kurikulum yang terfokus, dan berinvestasi terhadap guru.
Kementerian Pendidikan Vietnam telah merancang rencana jangka panjang. Seperti mereka ingin belajar dan mengikuti kinerja, serta bagaimana cara melaksanakan rencana sehingga siap untuk memberikan dukungan anggaran yg diperlukan terhadap pendidikan.
Para tenaga pengajar di Vietnam juga merancang kurikulum yang ditargetkan untuk memberi siswa pemahaman mendalam tentang konsep dan menguasai keterampilan inti sehingga Para tenaga pengajar Vietnam ini tahu cara menciptakan lingkungan belajar yang positif, mendorong disiplin kelas yang baik, dan membantu membangun sikap positif siswa terhadap pendidikan. Selain itu, hal ini didorong oleh orang tua yang umumnya memiliki harapan tinggi terhadap anaknya, serta didukung oleh masyarakat yang menghargai pendidikan dan kerja keras.
ADVERTISEMENT
Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia mungkin disebabkan oleh buruknya pengelolaan lembaga pendidikan oleh pemerintah. Dalam banyak kasus, orang-orang yang berada di kursi pemerintahan memiliki terlalu banyak kekuasaan di bidang pendidikan sehingga terdapat unsur politik terhadap stagnasi pendidikan di Indonesia.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan seringkali dihalangi oleh para elit, termasuk politisi, birokrat, dan pengusaha. Kepentingan-kepentingan mereka ini hanya semata-mata untuk memobilisasi dukungan politik dan melakukan kontrol politik dengan memanfaatkan para tenang pengajar.
Selain memanfaatkan para tenaga pengajar. Mereka ini sering mempermainkan perihal anggaran dan di sektor pendidikan sehingga mereka dapat mengeluarkan dana untuk sektor lain seperti infrastruktur, sebab hal tersebut lebih mudah dapat keuntungan yang diterima oleh penguasa melalui kekuasaan yang dimiliki dan digunakan untuk kepentingan pribadinya daripada dialokasikan terhadap sektor pendidikan.
ADVERTISEMENT
Terlebih korupsi di sektor pendidikan cukup tinggi juga. Alokasi APBN yang begitu tinggi membuat sektor ini menjadi sering praktik korupsi. Dari tahun 2005 hingga 2015 menurut Indonesia Corruption Watch (ICW) terdapat 425 kasus korupsi di sektor pendidikan,
Dengan demikian, Apabila dilihat dari kenyataanya kualitas pendidikan Vietnam lebih baik daripada Indonesia. Tentu hal semacam ini sangat disayangkan, dan semua pihak perlu bersinergi untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian di masa mendatang.