Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sosok Guru Masa Depan
30 Desember 2024 16:51 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Muhammad Maskur Musa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Guru menjadi pilihan hidup saya, guru merupakan salah satu pengabdian yang saya cita-citakan sejak dahulu, dengan menjadi guru saya dapat berperan untuk negara salah satunya membangun peradaban manusia yang lebih baik dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Tentunya guru yang saya inginkan adalah guru yang terdidik dan selalu bersemangat belajar sepanjang hayatnya, guru yang dapat menjadi fasilitator bagi peserta didik dalam membantu menemukan dan mendukung perkembangan potensinya, guru yang paham dengan kebutuhan belajar, gaya belajar peserta didik, guru yang mampu menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif, guru yang paham penggunaan pendekatan, model, strategi, metode, dan media, guru yang mampu memberikan teladan sikap dan karakter yang baik pada peserta didik sehingga hal ini menjadi sosok guru yang profesional.
ADVERTISEMENT
Sedikit mengingat ke masa ketika saya masih duduk dibangku sekolah, pada saat sekolah saya menjumpai dua model sosok guru yaitu sosok guru terbaik dan sosok guru kurang baik. Sosok guru terbaik menurut versi saya yang saya jumpai ketika masih duduk dibangku sekolah guru yang membimbing dan mendidik saya dan teman-teman saya dengan penuh rasa cinta, tulus, tegas dan kesabaran sampai saya dan teman-teman dapat memahami materi yang diajarkan olehnya. Pada saat pembelajaran matematika di Madrasah Aliyah kelas 11 ketika itu guru memberikan soal di papan tulis untuk dikerjakan, guru menunjuk beberapa siswa untuk mencoba mengerjakan di papan tulis tersebut termasuk saya. Soal yang saya dapatkan pada saat itu belum memahaminya sehingga saya sedikit takut untuk mengerjakan di papan tulis. Namun ketika saya mengerjakan di papan tulis saya kira guru akan memarahi saya ketika tidak bisa menjawab soal tersebut, akan tetapi kebalikannya beliau tidak marah bahkan dengan sabarnya menuntun saya mengerjakan soal tersebut sampai selesai. Sedangkan sosok guru yang kurang baik menurut saya yang saya jumpai yaitu saya menemukan sosok guru yang dalam kegiatan pembelajaran selalu melakukan hukuman fisik kepada peserta didik dan juga melakukan kekerasan verbal kepada peserta didik.
ADVERTISEMENT
Mengikuti pendidikan profesi guru pada saat ini menjadi sebuah pengalaman yang berharga bagi saya, karena saya bisa mendapatkan manfaat berupa pengetahuan baru mengenai bagaimana menjadi seorang guru yang baik. Menjadi guru yang baik tentunya ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti seorang guru harus bisa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kesiapan belajar, minat belajar, gaya belajar peserta didik dan melakukan pembelajaran diferensiasi baik aspek konten, proses, produk maupun lingkungan belajar. Sebagai seorang guru saya harus bisa melaksanakan beberapa asesmen dalam pembelajaran seperti asesmen diagnostik, formatif dan sumatif. Asesmen ini memiliki peran sebagai proses pengumpulan dan pengolahan untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar dari peserta didik. Asesmen juga bermanfaat bagi saya sebagai seorang guru untuk mengevaluasi diri dan pelaksanaan pembelajaran yang sudah dilaksanakan dengan tujuan melakukan perbaikan agar pembelajaran berikutnya lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, manfaat yang saya dapatkan dari mengikuti pendidikan profesi guru saya dapat mengetahui bahwa guru dalam menerapkan pengajaran harus bisa menerapkan culturally responsive pedagogy yaitu dalam kegiatan pembelajaran guru harus bisa mengaitkan konten materi dengan kearifan lokal dan kebudayaan yang ada dilingkungan sekitar peserta didik, dan guru harus bisa melaksanakan pengajaran teaching at the right level yakni dalam kegiatan pembelajaran guru memberikan materi pengajaran sesuai dengan tingkatan perkembangan kognitif peserta didik.
ADVERTISEMENT
Pada pendidikan profesi guru terdapat beberapa mata kuliah yang harus ditempuh oleh saya, mata kuliah tersebut semuanya mengajarkan menjadi sosok guru yang baik. Salah satu mata kuliah yang saya tempuh yaitu filosofi pendidikan indonesia, mata kuliah ini membantu saya dalam mendapatkan gambaran tentang sosok guru masa depan. Sosok guru masa depan yang diajarkan dalam mata kuliah ini sesuai dengan pemikiran KI Hadjar Dewantara. Beberapa pemikiran KI Hadjar Dewantara yang dapat dijadikan pedoman untuk menjadi sosok guru masa depan yang baik diantaranya yaitu:
Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani
Seorang guru didepan harus memberi teladan atau contoh yang baik, di tengah guru harus membangun motivasi atau semangat peserta didik dan di belakang guru harus bisa memberikan dorongan atau arahan untuk peserta didik (Wardani et al., 2024).
ADVERTISEMENT
Dasar-dasar pendidikan yang menuntun
Tujuan dari pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada peserta didik, agar peserta didik dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Sehingga sebagai seorang guru memiliki tugas untuk menuntun tumbuh kembang atau hidupnya sesuai kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik, agar mereka dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Kodrat alam dan kodrat zaman
Dasar pendidikan menurut KI Hadjar Dewantara berkaitan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berhubungan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana anak berada, sedangkan kodrat zaman berhubungan dengan kemampuan anak untuk memiliki keterampilan abad 21, hal ini menggambarkan bahwa pendidikan harus sesuai dengan perkembangan zaman (Putri & Akhwani, 2023).
ADVERTISEMENT
Budi pekerti
Budi pekerti merupakan perpaduan antara cipta (pikiran), karsa (hati), dan karsa (kehendak/kemauan). Cipta (pikiran) berhubungan cara guru dalam mengajarkan peserta didik harus sesuai dengan level kognitif, level ini dapat dilihat dalam taksonomi bloom. Guru juga harus mengajarkan kepada peserta didik untuk berpikir kreatif dan berpikir terstruktur. Kemudian guru harus mengajarkan kepada peserta didik tentang sikap ilmiah yang segala sesuatu harus bisa dipertanggungjawabkan (Sylvia et al., 2024).
Sistem pendidikan tri mong
Sistem pendidikan tri mong yaitu momong, among dan ngemong. Momong, seorang guru harus bisa merawat peserta didiknya dengan penuh ketulusan dan penuh kasih sayang, serta mentransformasikan kebiasaan-kebiasaan baik disertai dengan doa dan harapan. Among, guru harus memberikan contoh tentang baik dan buruk tanpa harus mengambil hak peserta didik agar bisa tumbuh dan berkembang dalam suasana batin yang merdeka sesuai dasarnya. Ngemong, guru harus bisa mengamati, merawat dan menjaga agar peserta didik mampu mengembangkan dirinya, bertanggung jawab dan disiplin berdasarkan nilai-nilai yang telah diperoleh sesuai kodratnya.
ADVERTISEMENT
Dari pengalaman yang saya dapatkan dari mengikuti PPG dan mata kuliah filosofi pendidikan, saya memahami bahwa sosok guru masa depan adalah sosok yang memiliki empati, fleksibilitas, dan keterbukaan untuk terus belajar. Kemudian sosok yang mampu mengantarkan siswa tidak hanya menjadi individu yang cerdas, tetapi juga berkarakter kuat, kritis, dan siap untuk membuat perubahan positif dalam masyarakat.
Author: M. Maskur Musa
Live Update