Wawancara Fiktif Bersama Nyi Roro Kidul soal Pelantikan Presiden

Muhammad Nanda Fauzan
Muhammad Nanda Fauzan adalah penulis esai dan cerita pendek. Buku pertamanya, Persembunyian Terakhir Ilyas Hussein (Buku Mojok, 2022). Terpilih sebagai Emerging Writers di Ubud Writers and Readers Festival 2022.
Konten dari Pengguna
23 Oktober 2019 15:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Nanda Fauzan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Nyi Roro Kidul. Foto: Dok: Maulana Saputra/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nyi Roro Kidul. Foto: Dok: Maulana Saputra/kumparan.
ADVERTISEMENT
Hari-hari menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden kemarin, topik perbincangan Warganet terfokus pada sosok Ki Sabdo Jagad Royo. Dukun nyentrik—yang pernah berniat menceburkan dirinya di bursa Pilgub Jatim—itu tiba-tiba nangkring di gedung Nusantara V DPR dan membuat gempar dunia perdukunan. Pasalnya ia mengaku sedang melakukan “Ritual keamanan” dan menghadirkan sejumlah makhluk gaib, mulai dari Nyai Roro Kidul, Nyai Blorong, Jin Kayangan, dan sebangsanya.
ADVERTISEMENT
Sebagai dukun, Ki Sabdo termasuk pada kelompok dukun Gemini. Ia tidak konsisten dan mudah berubah pikiran. Jejak digital tak bisa berbohong, pada gelaran Pilpres 2014 dia habis-habisan mendukung Prabowo, bahkan sesumbar siap ditembak mati jika junjungannya itu kalah. Tapi Alhamdulillah, sekarang umurnya masih panjang.
Bahkan, dari beberapa unggahan video yang beredar di linimasa, Beliau kerap kali kesal dan mengancam Pak Jokowi. Sekarang, saat pelantikan tengah dipersiapkan, beliau tiba-tiba berbalik arah. Dasar Gemini!
Karena tidak mungkin meminta keterangan orang yang mudah berubah pikiran, sekaligus job Ki Sabdo yang sedang penuh-penuhnya, kami urung mewawancarai Ki Sabdo. Tapi tenang, sebagai gantinya, kami meminta klarifikasi dari Nyai Roro Kidul, terutama tentang isu yang beredar perihal kehadirannya di acara pelantikan.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang Banten Selatan yang tinggal di tepi pantai, mendapatkan akses untuk mewawancarai Nyai Roro Kidul tentu bukan perkara sulit. Yang sulit adalah menentukan jadwal. Maklum, akhir-akhir ini Blio sedang sibuk arisan bersama nyai-nyai lain di dasar Samudera. Jadi, jika Anda membaca Wawancara ini, tolonglah sebisa mungkin percaya dan bagikan seluas-luasnya ke kawan Anda, ya. Eksklusif, lho ini.
Wawancara kami lakukan di tepi pantai, ditemani cericit camar dan debur ombak. Pokoknya mantap.
****
Quetion: Halo, Nyai Roro Kidul, apa kabar?
Answer: Sehat dong, Mas. Tapi punten nih, tolonglah jangan panggil Nyai Roro Kidul gitu, kelihatan kolot banget deh.
Masuk era 4.0 dan globalisasi gini saya mau pake nama baru, nama yang lebih lentur gitu. Panggil Princess Roro South aja, lebih milenial dan kejaksel-jakselan. Gini-gini saya anak Indie cabang laut, kalo Fiersa Besari kan anak Indie cabang Gunung. Hehe
ADVERTISEMENT
Quetion: oke siap, Princess Roro South. Kok sekarang gak pakai atribut hijau-hijau lagi?
Answer: Bosan. sering dikira Ojek Online saya, Mas. Hehe
Quetion: omong-omong, Kami baru saja mendapat kabar tentang Anda, konon Anda dipanggil untuk mengamankan pelantikan Presiden kemarin, apa itu benar?
Answer: Wah, Mas. Isunya sih saya udah dengar, tapi gak dapet undangan apa-apa,tuh. Lagi pula ngapain ke sana, mau dikasih sepeda? Saya kan tinggal di laut, Mas. Kalau kapal selam sih mau.
Dan soal pengamanan itu, Presiden sudah punya sistem pengamanan yang ketat betul. Saya sih mau di sini saja, mau menjaga laut dari limbah dan perbuatan tak bertanggung jawab manusia. Punten jangan tersinggung ya, Mas.
Quetion: Jadi itu Ki Sabdo hoaks, dong? Soal Nyai Blorong dan Jin Kayangan itu, apa benar?
ADVERTISEMENT
Answer: Soal hoaks apa enggak, saya kurang paham, sih. Tapi yang pasti, enggak ada tuh rencana untuk ke sana.
Sama Nyai Blorong saya kurang akrab, Mas. Kenal juga Cuma sebatas mutualan di Twitter. Jadi saya kurang otoritatif untuk memastikan kebenarannya, tapi kalau mau tahu coba aja stalking Twitter beliau, biasanya kalau ada kegiatan apa-apa, sering bikin Thread tuh. Tapi gak pernah viral, kasihan kalah sama KKN Di Desa Penari. Asal jangan stalking IG, Beliau kalau bikin story suka banyak, sampe titik-titik kaya sapu lidi. Hehe
Apalagi soal Jin Kayangan, dia tuh suka nyebar meme-meme garing gitu di grup WA. Kita suka ngejek dia “Pengedar Jokes Bapak-bapak”. Jadi maaf, Mas. Saya agak kesal gimana gitu. Gak sempat temenan kita. Apalagi kalau diundang bareng, iyuh...
ADVERTISEMENT
Btw, Kok kalian gampang dikecoh, teknologi di alam kalian bukannya lebih canggih untuk mencari kebenaran informasi, ya.
Quetion: Yang niat Wawancara kan saya, Kok Princess Roro South malah balik-balik tanya begini.
Answer: Hehe... Maaf, Mas. Saya sempat magang jadi Admin gosip di Instagram yang lambe-lambe itu, jadi jiwa-jiwa kepo saya sering berontak tak beraturan.
Quetion: Nah, itu jawabannya.
Answer: Maksudnya, Mas.
Question: Penduduk alam kami lebih percaya akun gosip di Instagram, yang kredibilitas dan keabsahan beritanya agak meragukan. Tidak terbiasa fact-checking, langsung telan bulat-bulat setiap berita. Konsep saring sebelum sharing hanya jargon belaka. Minat baca rendah, buku-buku di razia tentara dan oknum ormas. Masih banyak yang menganggap sains sebagai mitos, dan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ada pula yang menganggap bumi itu datar.
Answer: Wah.. agak terbelakang juga, ya. Turut prihatin saya. Padahal, sering tuh ikan-ikan peliharaan saya pada ditangkapin, tapi kok masih aja bebal.
Question: oke, balik lagi ke persoalan tadi. Jadi, Anda tidak kenal Ki Sabdo, baik secara personal atau dalam lingkup kerja?
Answer: Dengar namanya saja gara-gara kasus ini, Mas. Lingkup kerja gimana je, alam sudah memenuhi segalanya bagi saya. Uang itu fana, Mas. Gak perlu kerja-kerja, saya sudah sugih. Tapi, kalau ada yang mau endorse di IG ya gapapa.
Question: Oke, terima kasih. Wawancara ini bakal saya tayangkan, Anda bersedia, ya?
Answer: Bersedia dong. Tapi, soal bumi datar tadi, boleh nggak kalau saya bikin konten di akun gosip Instagram? Lucu tahu.
ADVERTISEMENT