news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Amal Jariyah: Kebangkitan Bangsa dan Ilmu Pengetahuan

Muhammad Naufal Nazali
Mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, peminatan Hukum Internasional.
9 Maret 2025 12:49 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Naufal Nazali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: iStock
ADVERTISEMENT
Kematian merupakan hal mutlak yang akan dialami oleh semua makhluk. Kematian merupakan Takdir Mubram atau takdir yang tidak dapat diubah atau mutlak sebagaimana dalam Rukun Iman. Oleh karena itu sewaktu manusia hidup didunia sering kita dengar bahwasanya semasa hidup didunia banyak-banyaklah mencari bekal untuk di akhirat kelak. Dengan demikian selagi kita hidup, marilah kita mencari bekal dengan perbanyak ibadah baik Ubudiyah maupun Muamalah karena apabila kita telah mati, kita tidak dapat mencari 'bekal' kita untuk ke akhirat. Namun ada beberapa perkara dimana ketika kita meninggal pun, amalan atau "bekal" kita tetap mengalir kepada kita.
ADVERTISEMENT

Tiga perkara

Sumber: iStock
Terdapat 3 perkara dimana amalan kita akan tetap mengalir walaupun telah meninggal. Hal itu diungkapkan melalui hadis nabi sebagai berikut:
Ketika seorang manusia meninggal dunia, maka amalannya terputus kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mau mendoakannya.
(Hadits riwayat Imam Muslim, Imam at-Tirmidzi, Imam Abu Dawud, Imam an-Nasa`i, dan Imam Ibnu Hibban bersumber dari Sayyidina Abu Hurairah RA)
Berdasarkan hadis shahih tersebut ada 3 perkara/hal dimana manusia akan mengalir amalnya ketika ia melakukan sedekah jariyah, memberikan ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya.

Shodaqoh Jariyah

Pembangunan masjid merupakan salah satu amal jariyah. Sumber: iStock
Shodaqoh atau sedekah ialah pemberian sukarela yang diberikan oleh seseorang. Sedekah digunakan untuk kepentingan umum dimana hasil dari sedekah tersebut bermanfaat dan dipakai seterusnya selama hal yang disedekahkan tersebut masih ada. Banyak kita dengar sedekah jariah dalam bentuk membangun sekolah, masjid, tanah dan lain sebagainya adalah sedekah jariyah. Namun hal kecil seperti memberi pena untuk teman atau sekedar memberi buku kepada suatu orang juga pahala akan mengalir apalagi bila yang diberi menggunakannya untuk kebaikan tentu pahala yang diberikan akan lebih baik.
ADVERTISEMENT

Ilmu yang Bermanfaat

Menuntut ilmu dan menyebarkannya ke orang lain adalah amal jariyah. Sumber: iStock
Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu sebagaimana hadis nabi Muhammad SAW "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim" (HR. Ibnu Majah). Hal ini mengharuskan untuk terus belajar hingga ajal menjemput. Namun ketika kita telah mempelajari suatu hal, alangkah lebih baiknya ilmu tersebut dibagikan kepada sesama. Hal ini akan membuat orang lain dapat mengetahui ilmu yang kita berikan kepadanya. Bayangkan apabila ilmu yang telah kita berikan kepada orang banyak ternyata digunakan juga ilmu tersebut dan yang menerima ilmu yang telah kita berikan menyampaikan ke orang lain. Tentu pahala yang mengalir tak berkesudahan.
Memang terkadang kita berpikir bahwa ilmu yang kita miliki masih sedikit, namun tetap ingatlah sekecil ilmu yang diberikan akan bermanfaat sebagaimana hadis nabi Muhammad SAW "Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari). Akan tetapi kita tetap berusaha yang terbaik untuk mencari ilmu agar ilmu yang hendak disampaikan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
ADVERTISEMENT

Doa Anak yang Sholeh

Anak yang sholeh dapat mengantarkan orang tuanya ke surga kelak. Sumber: iStock
Anak merupakan titipan yang diberikan oleh Allah SWT. Oleh karena itu didiklah ia agar dapat berbakti kepada kita. Banyak yang beranggapan anak adalah investasi. Hal ini menurut saya tidak salah namun juga tidak sepenuhnya benar. Jika dalam konteks agama, anak adalah investasi bilamana anak tersebut mendoakan orang tuanya ketika orang tuanya meninggal. Anak merupakan suatu cobaan dari Allah SWT sebagaimana dalam firmannya yakni:
"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar" (Q.S At-Taghabun ayat 15)
Atas dasar hal itu berikanlah pemahaman ilmu agama kepadanya agar ia paham bagaimana mendoakan orang tuanya kelak.

Kemajuan Zaman

Tak hanya sebagai hadis, tetapi lebih dari untuk kemajuan peradaban. Sumber: iStock
Allah SWT dan Rasulnya dalam memberikan firman dan hadis tentu memiliki maksud untuk membuat hidup selama di dunia dapat berjalan dengan baik. Jika kita berfikir lebih radiks atau mengakar, hadis yang disampaikan oleh nabi Muhammad SAW tentang 3 perkara yang akan mengalir walaupun kita telah meninggal dapat membuat suatu peradaban menjadi lebih maju.
ADVERTISEMENT
Kita lihat jika banyak hal kecil melakukan shodaqoh atau sedekah akan berdampak besar bagi kehidupan sehari hari kita. Banyak orang berbondong bondong men-sedekahkan hartanya untuk kemashlahatan umat tentunya. Tentu kita perlu mengelola harta orang yang disedekahkan tersebut agar penggunaannya sesuai dengan amanat yang mensedekahkan tersebut untuk kemaslahatan bersama.
Jikal ilmu yang diberikan banyak dilakukan tentu masyarakat akan menjadi lebih pintar yang berujung dengan taraf kehidupan yang lebih baik. Banyak orang yang kemudian ahli atau masyarakat paham agar tidak terbodohi oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Namun disisi lain ilmu harus tetap dihargai. Bilamana ilmu yang disalurkan melalui buku kita beli secara legal agar menghargai penulis dimana bila penulis ridho tentu ilmu yang disampaikan akan jauh lebih berkah ketimbang melakukan sebaliknya
ADVERTISEMENT
Anak apabila diberikan pendidikan yang tepat tentu secara moralitasnya akan terjaga. Banyak diluar sana anak anak yang ditelantarkan sehingga ia tidak mendapat kasih sayang orang tuanya. Bahkan yang lebih miris apabila secara fisik orang tua dan anak berada dalam satu rumah namun anak tersebut tidak mendapatkan "peran" orang tuanya dengan baik. Hal seperti ini perlu kita benahi dimana sedari dini ajarilah anak dengan hal baik, berikan pendampingan agar ia tidak salah arah yang dapat membuat sang anak paham akan orang tua dan "Tuhan" dari orang tuanya.

Konklusi

Berdasarkan hal tersebut jika dimaknai dengan baik tentu banyak hal yang dapat dipetik. Tidak hanya sebatas hadis, namun sekiranya dapat kita implementasikannya. Bahkan hal kecil yang dilakukan pun dapat berdampak besar jika dilakukan dengan ikhlas tanpa ada keterpaksaan. Hadis ini juga dapat menjadi solusi dari kebuntuan dinamika sosial dimana mulainya apatisme terhadap sesama manusia.
ADVERTISEMENT