Catatan Peresmian Tol SUMO Jokowi Seorang Presiden Penuh Keberanian Saat Naik Ezzy ITS

Hanya satu kata yang dapat saya ucapkan kepada Presiden Jokowi saat mencoba kendaraan listrik “Ezzy ITS”. Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya. Hal ini dikarenakan “Ezzy ITS” adalah sebuah kendaraan purwarupa penelitian dan pengembangan. Bukan kendaraan versi produksi massal. Satu-satunya jaminan yang dapat saya berikan kepada tim paspampres saat ditanya apakah mobil ini aman? Saya menjawab mobil ini telah kami uji lebih dari 1000 km dan sampai saat ini aman. Pun saat saya diminta untuk membuat surat jaminan kalau terjadi apa-apa, saya hanya menjawab secara resmi ITS tidak memiliki wewenang untuk membuat surat jaminan tersebut. Begitu juga dengan masalah sertifikasi saya menjawab bahwa Ezzy ITS tidak akan kami sertifikasi apapun karena Ezzy ITS bukan kendaraan versi produksi massal.

Sampai pagi hari tanggal 19 Desember 2017 pun tim kami belum mendapat kepastian apakah Presiden Jokowi jadi menaiki Ezzy ITS. Semua masih belum jelas informasinya. Tim protokoler istana dan paspampres masih berdiskusi pro dan kontranya. Hingga pukul 10.00 Mentri PUPR, Bapak Basuki Hadimulyono, mengajak saya untuk test drive Ezzy ITS mengelilingi tol Surabaya-Mojokerto yang akan diresmikan. Belum berjalan 1 km Pak Basuki menelpon seseorang dengan bahasa jawa “Mas iki mobile aman, silakan nanti dinaiki, aku wis nyobak”. Demikian kata-kata Pak Basuki. Saya tidak tahu siapa yang disapa dengan kata-kata Mas ini. Saat test saya merasa ini sejarah, biasanya Mentri apapun akan naik mobil dengan disopiri orang lain, saya malah disopiri oleh Pak Mentri PUPR. Torehan sejarah dalam hidup saya, disopiri oleh Pak Mentri PUPR. Terima kasih dan mohon maaf Pak Mentri PUPR.

Selesai test drive dengan menteri PUPR masih belum jelas apakah Presiden akan naik Ezzy ITS atau tidak. Semua tim deg-deg an menunggu kabar baik dari panitia. Hingga ada perintah untuk membawa mobil ke atas jalan tol (Mobil diparkir di area kantor operasi Jalan Tol Surabaya – Mojokerto milik PT Jasa Marga) sekaligus tim diminta memasang pelat nomer RI-1. Beritanya naik atau tidak nantinya Pak Jokowi, Ezzy ITS harus berada di area tenda acara peresmian jalan tol. Saat Presiden meresmikan jalan tol surabaya-mojokerto, tim paspampres memasang kamera go pro. Saya hanya mbatin kelihatannya ini Presiden jadi naik Ezzy ITS.

Selanjutnya saat saat bersejarah terjadilah, Presiden berkenan naik dan mencoba Ezzy ITS dengan mengelilingi rute peresmian tol Surabaya-Mojokerto. Dengan mantap Ezzy ITS berjalan dan mensejajarkan dirinya setara dengan mobil dinas Presiden. Sebagian anggota tim terharu dan berkaca-kaca matanya menyaksikan momen ini. Dengan beberapa mekanik dan teknisi Ezzy ITS yang hanya lulusan SMK dan beberapa lulusan SMP saya bercanda, biyen wong tuwomu merk jenang abang putihe opo sehingga mobilmu bisa dinaiki oleh Presiden? (Dulu orang tuamu merk bubur merah putihnya apa? Sehingga mobilmu dinaiki oleh Presiden). Bubur merah putih adalah tradisi selamatan orang jawa saat mereka punya anak dan menamai anaknya. Sungguh saat itu adalah momen luar biasa dan sangat bersejarah karena ternyata Ezzy ITS dinaiki oleh Presiden.

Sungguh tindakan yang sangat berani dari seorang Jokowi. Mungkin beliau adalah Presiden pertama di dunia yang melakukan ini. Naik mobil prototipe buatan bangsa sendiri. Ini sangat membanggakan bagi seluruh tim. Baik dosen, mahasiswa, teknisi dan mekanik yang telah bekerja keras menyiapkan Ezzy ITS. Hanya kata beribu ribu terima kasih dari kami atas keberanian bapak mencoba mobil kami. Feedback bapak akan kami tindak lanjuti dan kami akan terus menginformasikan perkembangan riset kami kepada bapak. Kami berencana untuk membuat mobil yang lebih sesuai untuk bapak dan jika bapak berkenan dapat menggunakan mobil kami sebagai salah satu kendaraan dinas bapak. Akan kami buat mobil listrik supermewah hasil pahatan dan pukulan palu tangan-tangan anak-anak Indonesia. Semoga tahun 2018 mobil bapak sudah bisa kami realisasikan dan kami serahkan kepada bapak untuk digunakan.

Salam hormat, Muhammad Nur Yuniarto dan Seluruh Tim R&D Kendaraan Listrik ITS