Mobil Listrik Indonesia: Pertarungan Antara Jepang Melawan China

Muhammad Nur
Dosen, peneliti, dan inovator ITS Surabaya
Konten dari Pengguna
29 Agustus 2017 17:36 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Nur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perusahaan mobil listrik, Tesla. (Foto: Jason Reed/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan mobil listrik, Tesla. (Foto: Jason Reed/Reuters)
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini geliat pergerakan mobil listrik di Indonesia semakin terasa. Setelah sempat terhenti saat transisi pemerintahan dari pemerintahan SBY ke era Jokowi, kini mobil listrik dilirik kembali karena memberikan manfaat salah satunya adalah dapat mengurangi ketergantungan terhadap import BBM dan mengurangi polusi (jika sumber listriknya menggunakan sumber energi terbarukan atau pembangkitnya menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan).
ADVERTISEMENT
Perkembangan informasi mengenai mobil listrik di Indonesia ini cukup menarik untuk diamati. Ada tiga aliran yang berkembang mengenai bagaimana mobil listrik dapat diterapkan di Indonesia. Aliran pertama adalah aliran dari kementrian ESDM, aliran kedua dari kemenperin dan aliran ketiga adalah aliran independen atau gerakan grass root yang menginginkan adanya mobil nasional dalam bentuk kendaraan listrik ini. Mari kita lihat satu persatu masing-masing aliran ini.
Kementrian ESDM
Bangkitnya kembali harapan untuk mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia salah satunya dipicu oleh surat Mentri ESDM Ignasius Jonan kepada presiden Jokowi, bahwa kendaraan listrik harus diterapkan dengan segera di Indonesia. Kemudian presiden Jokowi mengatakan “Ke depan itu mau tidak mau memang mobil listrik harus kita hitung, harus kita lihat. Karena semua akan mengarah ke sana. Oleh sebab itu, negara harus siap-siap, (siapkan) regulasi," kata Jokowi di Perkampungan Budaya Setu Babakan, Jagakarsa,Jakarta Selatan, Minggu (30/7).
ADVERTISEMENT
Pada saat awal ini, Mentri ESDM mengaku terinspirasi oleh China di dalam mengembangkan kendaraan listrik. Beliau mengatakan kendaraan listrik di China bisa tumbuh karena ada campur tangan pemerintah di sana.
Mobil Listrik Indonesia: Pertarungan Antara Jepang Melawan China (1)
zoom-in-whitePerbesar
(Foto: dok. Ignasius Jonan)
Perkataan ini pun diamini oleh Menko Maritim Luhut Panjaitan yang mengatakan bahwa mobil listrik harus dikembangkan di Indonesia, seperti yang dikutip dari detik.com, "Menurut saya pengembangan mobil listrik mesti kita antisipasi karena akan berdampak pada pengurangan konsumsi bahan bakar fosil. Kalau itu terjadi, kita jangan jadi market orang dong," tegasnya.
"Kita lagi bicarakan itu, kita dorong supaya maju, Pak Unggul (Kepala BPPT) ternyata sudah ada prototype-nya mobil listrik. Kita coba. Sekarang lagi kita kejar semua. BPPT saya kira punya peranan penting. Peran BPPT jadi penting sekali. Selama ini kita kurang memanfaatkan BPPT," tukas dia.
ADVERTISEMENT
Pemerintah bergerak cepat dan meminta kementrian ESDM untuk menyiapkan aturan mengenai pengembangan mobil listrik di Indonesia. Ditunjuklah kementrian ESDM untuk menyiapkan aturan tersebut dan dibuatlah berbagai macam sesi diskusi untuk membahas aturan ini dengan melibatkan semua stakeholder otomotif yang ada di Indonesia. Yang terakhir diskusi dilakukan di bali (lihat tulisan saya mengenai oleh-oleh dari bali).
Mungkin banyak pihak bertanya-tanya mengapa kementrian ESDM yang menjadi dirigen dari aturan industri kendaraan listrik, bukannya ini domain dari kementrian perindustrian? Kementrian ESDM melalui Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan: Pengembangan mobil listrik adalah domain Kemenperin. Jonan hanya melempar ide saja, bukan mengambil alih tugas Kemenperin, seperti diberitakan di detik.com.
ADVERTISEMENT
Jawaban kementrian ESDM ini pun dirasa belum memuaskan beberapa pihak hingga pada akhirnya kemarin muncul berita di media yang mengatakan bahwa China Mengincar Pasar Mobil Listrik Indonesia. Hal ini diberitakan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM Kementrian ESDM, FX Sutijastoto, yang mengatakan bahwa ada investor China yang ingin masuk ke Indonesia untuk mengembangkan kendaraan listrik. China mengincar pasar mobil listrik di Indonesia begitu kata kumparan.com.
Kementrian ESDM akan mengusulkan ke Presiden bahwa mulai tahun 2040 penjualan kendaraan konvensional akan dilarang. Dan di dalam draft perpres tentang percepatan program kendaraan listrik di Indonesia kementrian ESDM juga mengusulkan agar ada insentif kepada importer kendaraan listrik CBU.
Semangat ini bertentangan dengan semangat dari Menko Maritim, Luhut Panjaitan, yang notabene adalah prajurit yang masih memiliki kepercayaan bahwa seharusnya industri kendaraan listrik adalah milik bangsa atau industri nasional. Luhut berulang kali mengatakan Indonesia seharusnya tidak hanya menjadi pasar bagi kendaraan listrik, malah saat bertemu dengan Dahlan Iskan yang merupakan salah satu pelopor kendaraan listrik di Indonesia beliau mengatakan, “Luhut menegaskan, Indonesia sangat mampu untuk memproduksi mobil listrik. ’’Indonesia isinya orang-orang pintar kabeh. Tinggal ada kesempatan atau enggak,” ujarnya. Beliau juga menambahkan, ”Kita tidak boleh terlambat. Kita jangan mau jadi market (mobil listrik, Red) dari negara-negara Barat,” seperti yang dikutip dari Jawapos.com.
ADVERTISEMENT
Kementrian Perindustrian
Kementrian Perindustrian merupakan kementrian yang bertanggung jawab membina industri di Indonesia termasuk industri otomotif di Indonesia. Tak pelak hal ini mengakibatkan kementrian ini sangat dekat dengan industri otomotif yang ada di Indonesia.
Kementrian Perindustrian terlihat setengah hati mendorong kendaraan listrik. Mereka lebih suka mengarahkan industri otomotif untuk bermain ke kendaraan hibrid dulu sebelum ke kendaraan listrik. Hal ini disebabkan untuk ke kendaraan listrik mereka perlu meyakinkan industri otomotif yang ada bahwa pasarnya ada sehingga bisa berkembang bisnisnya. Pabrikan dengan prinsipal dari luar Indonesia pun masih enggan untuk mengirimkan kendaraan listriknya karena masih berharga mahal.
Begitu juga dengan kendaraan hibrid, sebenarnya harga mereka masih mahal akan tetapi hampir semua pabrikan sudah memiliki line up produksi di kendaraan hibrid. Untuk itu mereka juga menginginkan adanya insentif dari negara untuk menekan harga jual kendaraan hibrid. Makanya kemenperin menyusun paket kebijakan LCEV (Low Carbon Emission Vehicle) dan kendaraan hibrid adalah salah satu kendaraan yang masuk dalam paket insentif di kebijakan LCEV. Kemenperin pun merasa tidak mungkin untuk menumbuhkan industri kendaraan di Indonesia dengan merk nasional.
ADVERTISEMENT
Dirjend ILMATE mengatakan hal ini seperti sebelumnya. Oleh karena itu yang didorong oleh kemenperin adalah industri komponen nasional. Seharusnya Kemenperin tidak fokus ke Industri komponen atau pendukung kendaraan listrik saja.
Kemenperin harus berani untuk menumbuhkan industri integrator atau pemilik merk nasional di bidang kendaraan listrik. Karena industri integrator ini yang nantinya akan menjadi lokomotif bagi industri komponennya. Kalau pemerintah hanya fokus mengembangkan industri komponen saja maka peristiwa gulung tikarnya industri komponen otomotif konvensional (Koperasi Industri Komponen Otomotif dan Paguyuban Industri Komponen Otomotif) akan terulang di industri kendaraan listrik ini.
Merk nasional juga harus mendapatkan perhatian dari pemerintah karena itu akan menjadi cikal bakal ketahanan industri otomotif nasional. Menurut saya, sulit untuk dilakukan belum tentu tidak bisa dilakukan. Kuncinya ada pada Goodwill Pemerintah. Mau atau tidak untuk menumbuhkan industri kendaraan listrik nasional. Kalau pemerintah mau pasti bisa kalau pemerintah tidak mau pasti tidak bisa.
Toyota Prius Hybrid (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Prius Hybrid (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aliran Akar Rumput
Aliran ini sebenarnya tidak ada akan tetapi suara dari aliran ini sama bahwa semestinya perubahan ke kendaraan listrik menjadi momentum bagi anak bangsa untuk ikut bermain disana. Kemenristekdikti dan beberapa akademisi mencoba untuk membuktikan bahwa seperti kata Pak Luhut, bahwa orang Indonesia pinter-pinter akan tetapi tidak pernah diberi kesempatan. Beberapa industri merk nasional pun menyuarakan hal yang sama, seperti yang tergabung dalam APKLIBERNAS (Asosiasi Pengembang Kendaraan Listrik Bermerk Nasional).
Saat pemerintah merasa pesimistis dan dengan segala justifikasi mencoba menggiring opini bahwa Indonesia tidak mampu, aliran ini merasa yakin bahwa seharusnya anak bangsa diberi kesempatan untuk bermain disana.
Tentu saja dengan aturan main yang sedikit memihak kepada anak bangsa. Sebenarnya sebagian besar aliran ini juga memercayai bahwa pemerintah tidak akan pernah berpihak kepada teknologi buatan anak bangsa. Hal inilah yang mengakibatkan berbagai macam skema mobil dan motor nasional tidak pernah bisa berhasil. Ada Maleo, Timor, Bimantara, Perkasa, Kanzen dan sebagainya. Semua hilang entah kemana.
ADVERTISEMENT
Selalu ada cara untuk merontokkan kemauan dan kemampuan anak bangsa. Yang baru-baru ini terjadi adalah skema LCGC, sebenarnya beberapa industri merk nasional pernah meminta kepada pemerintah agar kendaraan konvensional dengan mesin 1000 cc ke bawah menjadi arena bermain anak-anak Indonesia. Akan tetapi kebijakan yang muncul adalah LCGC. Menurut Ibnu Susilo, yang dicatat oleh kontan.co.id pada tahun 2012, kebijakan LCGC adalah awal kematian industri kendaraan bermerk nasional.
LCGC sukses menekuk 7 dari 8 anggota Asia Nusa (Asosiasi Industri Automotif Nusantara), dengan memberikan kendaraan LCGC pajak nol persen, sementara industri kendaraan bermerk nasional tetap terkena pajak. Ini mengakibatkan harga LCGC mendekati harga kendaraan bermerk nasional. Yang dapat bertahan sampai saat ini hanya Fin Komodo. Dan mereka pun memilih untuk menepi dan hanya membuat kendaraan khusus untuk offroad dan dimasukkan dalam kategori mesin pertanian.
Mobil Listrik Indonesia: Pertarungan Antara Jepang Melawan China (3)
zoom-in-whitePerbesar
Sebenarnya semangat dari aliran ini sama dengan sikap Menkomaritim, Luhut Panjaitan. Aliran ini menginginkan Indonesia tidak hanya menjadi pasar tetapi dapat menjadi pemain dalam industri kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
Bagi mereka, matinya kendaraan listrik bermerk nasional adalah sesuatu hal yang sudah pasti. Yang mereka upayakan sampai saat ini adalah berusaha agar kendaraan listrik bermerk nasional ini tidak mati dan dapat menjadi bagian dari permainan di industri otomotif Indonesia ke depan.
Kesimpulan
Melihat uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kementrian ESDM akan mendorong Industri kendaraan listrik dari China untuk masuk pasar Indonesia dengan berbagai macam fasilitas dan kemudahan fiskal.
Kemenperin akan mendorong industri otomotif dengan prinsipal dari asing untuk ikut meramaikan pasar kendaraan listrik dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek mereka mendorong industri otomotif berprinsipal asing ini untuk bermain di kendaraan hibrid dulu.
Industri bermerk nasional meminta atau memohon pemerintah untuk lebih peduli kepada mereka sebagai anak bangsa. APKLIBERNAS misalnya mengatakan kendaraan listrik dengan daya motor kurang dari 60 KW harus menjadi arena bermain anak-anak Indonesia sendiri. Seperti kata pak Luhut, orang indonesia pinter-pinter tetapi tidak pernah diberi kesempatan.
ADVERTISEMENT
Hasil akhir program kendaraan listrik di Indonesia akan kita lihat bersama, mampukah industri kendaraan bermerk nasional yang keberadaannya tidak pernah didukung dengan kebijakan apapun oleh Pemerintah bertahan? Mampukah mobil listrik dari China mendapatkan porsi pasar otomotif di Indonesia yang besar atau akan bernasib sama dengan sepeda motor konvensional dari China yang juga gagal di pasaran, ataukah perubahan apapun yang terjadi di Indonesia, pasar otomotif tetap dan akan menjadi milik para pemain saat ini?
Kita bisa menunggu jawaban di atas dalam waktu yang tidak lama lagi.
Akankah Pencak Silat bisa menjadi pemenang melawan kung fu dan karate? Akankah kita tetap menjadi penonton yang baik dan menjadi pengguna atau pasar kendaraan negara lain? Sangat menarik untuk disimak dan dicermati.
ADVERTISEMENT