Konten dari Pengguna

Viral KDRT Pelaku Armor, Pentingnya Parenting dan Jangan Takut Melapor

Muhammad Rafi
Seorang Mahasiswa Universitas Riau, Aktivis dan Penggiat Sosial
16 Agustus 2024 11:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rafi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga Sumber:Istock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga Sumber:Istock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami selebgram mantan atlet anggar Cut Intan Nabila tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Hal ini lantaran dirinya diketahui mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari sang suami, Armor Toreador.
ADVERTISEMENT
Ternyata kekerasan yang dilakukan Armor sudah dilakukan sebanyak lima kali.
Curhatan hati ibu tiga anak ini pertama kali dibagikan pada Selasa, 13 Agustus 2024. Melalui laman Instagram-nya, @cut.intannabila, ia mengunggah rekaman CCTV yang memperlihatkan dirinya tengah dipukuli oleh sang suami.
Ilustrasi tolak KDRT sumber :istock
Dalam video tersebut, Intan dan sang suami terlihat tengah berada di atas kasur. Sebelum kekerasan terjadi, keduanya terlibat dalam cekcok yang tidak terlalu terdengar jelas.
Intan yang sudah dalam keadaan menangis pun mendapatkan pukulan beberapa kali pada tubuhnya. Perempuan itu pun langsung tergeletak di kasur dan berteriak kesakitan.
"Selama ini saya bertahan karena anak, ini bukan pertama kalinya saya mengalami KDRT, ada puluhan video lain yang saya simpan sebagai bukti, 5 tahun sudah berumah tangga, banyak nama wanita mewarnai rumah tangga saya, beberapa bahkan teman saya," ujar Intan di laman Instagramnya
ADVERTISEMENT
"Sudah berkali-kali saya maafkan, tapi tak pernah terbuka hatinya, ternyata benar, perselingkuhan dan KDRT tidak akan pernah berubah, maafkan saya jika selama ini menutup diri, membuat beberapa konten menyinggung, saya seorang diri tidak pernah membuka aib rumah tangga saya, saya jaga martabatnya, hari ini saya sudah tidak bisa menahan semua sendiri," lanjut Intan.
KDRT ini tak bisa dibiarkan segitunya, perlu penegakan hukum dan sanksi yang tegas kepada para pelaku nya.
Perlindungan korban KDRT harus diutamakan, agar tidak ada orang yang takut untuk melaporkan kekerasan yang dialaminya
Kekerasan yang dibiarkan tentu akan menjadikan habit atau kebiasaan yang sangat buruk dalam hubungan rumah tangga yang sehat
Penerapan ilmu parenting seperti peran dan tanggung jawab ayah dalam mengayomi keluarga penting ditekankan
ADVERTISEMENT
Seorang ayah harusnya bisa memberikan rasa aman terhadap keluarganya, karena sosok laki-laki memang Tuhan ciptakan untuk menjadi pemimpin
Memang tak hanya laki-laki saja yang menjadi pemimpin, namun di dalam keluarga tentu laki-lakilah yang akan menjadi pemimpin di lingkungan kecilnya itu.
Laki-laki juga seharusnya memiliki logika yang baik, sifat alamiah laki-laki yang sering berfikir logis terkadang kalah dengan emosi sesaat yang membuat semuanya menjadi kacau
Peran Kementerian Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan penting untuk turun langsung terhadap kasus ini
Kasus ini menjadi pembelajaran penting bagi seluruh orang tua maupun calon orang tua untuk bisa mengedepankan diskusi dan dialog dalam menyelesaikan persoalan keluarga
Tokoh adat dan masyarakat juga harusnya aktif menyuarakan terkait pentingnya adab dan sopan santun, agar menjadi contoh bagi masyarakat yang bisa diterapkan di dalam keluarganya.
ADVERTISEMENT
Pemulihan kondisi psikis terhadap korban baik anak maupun perempuan penting dilakukan, agar masa depan anak yang tidak berdosa itu bisa terjamin hidup dan hak-haknya
Hak anak dan korban istri harus tetap diberikan seperti pemberian bantuan biaya pendidikan, sosial, dan trauma healing untuk nantinya bisa menghilangkan jejak ingatan trauma kejadian yang naas tersebut
Lingkungan sekitar juga hendaknya harus saling support, karakter dan sikap yang ditunjukkan seseorang itu bisa dipengaruhi lingkungannya atau dikenal dengan sosialisasi differensial
Anomi atau keacuhan lingkungan terhadap sesama menjadi faktor penyebab juga banyaknya kekerasan, lantaran kurangnya dukungan moril dan keteladanan dalam masyarakat