Konten dari Pengguna

Kompetisi Berhenti, Wasit Berlisensi FIFA Fariq Hitaba Bantu Istrinya Berjualan

Muhammad Raihan
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
29 Oktober 2020 5:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Raihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fariq Hitaba saat ditemui di Gor Ngampilan, Jalan Letjen Suprapto, Yogyakarta, Rabu (28/10/2020)
zoom-in-whitePerbesar
Fariq Hitaba saat ditemui di Gor Ngampilan, Jalan Letjen Suprapto, Yogyakarta, Rabu (28/10/2020)
ADVERTISEMENT
Kompetisi Sepak Bola di Indonesia berhenti sampai waktu yang belum di tentukan. Pandemi Corona membuat Berhentinya kompetisi yang berdampak buruk bagi perangkat pertandingan dalam Sepak Bola. Khususnya, para wasit yang juga menjadi pihak yang paling terdampak. Karena mereka memang hanya di bayar setelah memimpin pertandingan.
ADVERTISEMENT
Para wasit kini harus putar otak agar perekonomian keluarga tetap berjalan. Berbeda dengan pemain dan ofisial tim yang masih mendapatkan gaji dari klub. Walaupun tidak medapatkan gaji sepenuhnya, namun sudah lebih baik dibandingkan nasib para wasit.
Fariq Hitaba salah satu wasit Liga 1 berbagi cerita tentang kondisinya ketika kompetisi berhenti. Fariq mengatakan bahwa sudah 8 bulan dirinya benar-benar tidak mendapatkan penghasilan dan tabungan yang terus terkuras. Untungnya ketika profesinya sedang tidak berjalan sang istri masih mempunyai usaha sampingan.
“Istri kan ada usaha ya di jualan make-up,jualan susu murni dan jualan minuman jeruk peras jadi saya bantu-bantu usaha istri,” ujar Fariq Hitaba saat ditemui di Gor Ngampilan, Jalan Letjen Suprapto, Yogyakarta, Rabu (28/10/2020) malam.
ADVERTISEMENT
Fariq menambahkan, dalam berjualan minuman jeruk perasnya adalah sebuah inovasi baru yang dia lakukan bersama sang istri di kala pandemi.
“Karena saya lihat terakhir di Stadion Mandala Krida setiap hari Minggu ada kegiatan Sunday Morning, saya melihat prospek karena di situ selain panas pasti banyak orang yang mencari minuman yang segar-segar ini lah inovasi yang saya lakukan bersama istri agar perekonomian keluarga tetap berjalan,” kata Fariq.
Selain membantu istrinya berjualan, Fariq juga tidak lupa menjaga kebugaran tubuhnya walaupun kompetisi sedang berhenti. Seperti saat dijumpai di Gor Ngampilan , Jalan Letjen Suprapto, Yogyakarta, Fariq sedang berolahraga Badminton.
“Jaga kondisi seperti lari dan salah satunya ini untuk mengisi refresing kegiatannya adalah ada Badminton, Tenis Meja, Voli dan Tenis Meja” jelas Fariq.
ADVERTISEMENT