Konten dari Pengguna

Fenomena Trend Ngemis Online di TikTok Live

Muhammad Raihan
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY
3 Januari 2023 17:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Raihan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ngemis Online (Foto: Muhammad Raihan/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ngemis Online (Foto: Muhammad Raihan/Kumparan)
ADVERTISEMENT
TikTok merupakan aplikasi populer yang banyak dipakai oleh anak-anak muda akhir-akhir ini, TikTok sendiri mempunyai sebuah fitur yang memungkinkan kita untuk melakukan live streaming di aplikasi TikTok, namun akhir-akhir ini ada sebuah fenomena dimana live streaming TikTok digunakan oleh banyak orang untuk mengemis dengan cara meminta donasi dengan memanfaatkan fitur gift di TikTok, yang mana gift ini nantinya bisa dikonversi menjadi uang asli
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir TikTok sudah menjadi salah satu aplikasi yang banyak dipakai untuk menyalurkan ekspresi dan kreativitas oleh orang-orang di Indonesia bahkan sangking kreativnya orang Indonesia, aplikasi TikTok bisa menjadi tempat untuk mengemis gift lewat live streaming
Screen Shot akun-akun Tiktok (Foto: Muhammad Raihan/Kumparan)
“Bagi gift kak, bagi gift kak,” begitulah kira-kira kata yang keluar dari mereka sembari meminta-minta lewat live TikTok.
Ada dari mereka yang meminta-minta sembari melakukan tantangan yang berbahaya dan menyakiti diri sendiri, ada yang meminta-minta sembari menggendong bayi, ada yang meminta-minta saat berbaring di kasur dan ada juga bahkan yang melakukan live meminta-minta di saat sedang sakit, tanpa penonton tahu ia sedang sakit atau hanya berpura-pura. Selain itu terkadang ditemukan akun-akun TikTok dari pengungsi Syria yang sedang live streaming, mereka para pengungsi Syria duduk menadahkan tangan di dalam tenda pengungsian meminta bantuan di depan layar smartphone sambil mengulang-ulang kata “Please like, please share, please gift.
ADVERTISEMENT
Salah satu trend ngemis online yang marak ditemui di Indonsia saat ini adalah trend TikTok Live yang menyakiti diri sendiri, dengan cara melakukan live sambil menuliskan tantangan di layar TikTok untuk diri mereka sendiri, dan tantangan tersebut harus dilakukan jika jumlah donasinya menyentuh angka tertentu, tentu saja mereka mengeluarkan kata-kata serta gesture untuk meminta gift, dan tantangan mereka terkadang bisa dibilang menyiksa dan menyakiti diri sendiri, contohnya seperti mandi lumpur berjam-jam, berendam di sungai berjam-jam, menampar-nampar wajah, hingga memukul-mukul kepala dengan panci

Mengapa Livenya di TikTok

Konten-konten live seperti ini hanya bisa ditemukan di TikTok Live, dan tidak ada hal yang seperti ini di aplikasi lain yang menyediakan fitur live streaming serupa seperti Instagram dan lain-lain.
Photo by cottonbro studio: https://www.pexels.com/photo/person-holding-black-android-smartphone-5081930/
Setelah dilihat-lihat dan dicermati baik-baik ternyata hal ini terjadi karena algoritma TikTok itu sendiri, dimana saat anda live, maka live anda akan disebarkan secara acak oleh TikTok kepada orang yang dikategorikan menyukai atau sering menonton konten-konten live seperti yang sedang anda bagikan, dan hal tersebut membuat live anda terjangkau kepada banyak orang-orang yang mungkin tidak anda kenal, berbeda dengan live di aplikasi lain yang hanya membagikan konten anda hanya pada orang-orang yang memang mencari anda atau mengenal anda, dan itu membuat orang-orang yang membagikan konten live ngemis bisa dengan mudah mendapatakan audience.
ADVERTISEMENT
Selain itu hal ini disebabkan oleh masifnya pengguna TikTok di Indonesia, dikutip dari Dataindonesia.id, Indonesia berada di urutan kedua dengan jumlah pengguna aktif TikTok sebesar 99,1 juta orang. Pengguna TikTok di Indonesia rata-rata menghabiskan waktu di TikTok sebanyak 23,1 jam per bulan.
Dari besarnya angka pengguna tersebut bisa dikatakan bahwa TikTok adalah aplikasi media sosial yang sangat populer digunakan di Indonesia, yang mana pengguna nya tidak hanya berasal dari golongan tua dan muda, bahkan sampai anak-anak sudah mempunyai akun TikTok.

Perkembangan Teknologi Yang Cepat Dan SDM Yang Belum Siap Menerima Perubahan

Fenomena ngemis ini tentu saja disebabkan oleh sesuatu, salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM) atau masyarakat di Indonesia tidak dapa mengimbangi atau belum siap menerima perkembangan teknologi yang sangat pesat di zaman ini, salah satu contohnya adalah penggunaan smartphone.
Photo by Lisa Fotios: https://www.pexels.com/photo/selective-focus-photography-of-person-holding-turned-on-smartphone-1092644/
Seiring dengan berkembangnya teknologi kini orang telah sampai di zaman di mana smartphone sudah menjadi barang kebutuhan, semua orang bisa dan sanggup untuk mempunyai smartphone, sehingga smartphone kini bukanlah menjadi sebuah barang mewah yang hanya bisa dibeli oleh orang kaya, dan berubah menjadi barang kebutuhan semua kalangan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang diambil Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan bahwa penggunaan ponsel pintar atau smartphone mencapai 167 juta orang atau dengan persentase 89 persen dari total penduduk Indonesia.
Berdasarkan data di atas bisa kita lihat bahwa hampir seluruh penduduk Indonesia sudah menggunakan smartphone, dan saat kita mengetahui data tersebut pasti ada sebuah pertanyaan yang muncul “apakah mereka sudah bijak menggunakan smartphone?”
Tentu saja untuk menggunakan smartphone kita membutuhkan edukasi tentang smartphone itu sendiri, mulai dari fungsi, kegunaan, hingga hal-hal yang dapat dilakukan dengan smartphone, dengan harapan bahwa orang yang sudah di edukasi dapat mengetahui manfaat dan kegunaan smartphone dan bisa digunakan untuk belajar dan mencari skill yang dibutuhkan untuk bekerja, dan bukan malah menganggur dan menggunakan smartphone untuk mengemis di Tiktok Live.
ADVERTISEMENT