Konten dari Pengguna

Masih Relevankah Etika Pariwara Indonesia (EPI) Saat Ini?

Muhammad Rasyid
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
6 Mei 2025 11:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rasyid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar 1.1: By Muh. Ramzy Rasyid
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1.1: By Muh. Ramzy Rasyid
ADVERTISEMENT
Dalam industri periklanan, Etika pariwara merupakan sebuah standar yang mengatur bagaimana serta apa yang harus dilakukan. Berbagai lembaga di Indonesia bertanggung jawab atas etika ini; ini termasuk Dewan Periklanan Indonesia (DPI) dan Asosiasi Periklanan Indonesia (API). Ketika teknologi dan perilaku masyarakat berubah, penting bagi kita untuk menentukan apakah etika pariwara saat ini relevan atau perlu untuk diperbarui.
ADVERTISEMENT
Perubahan Media dan Konsumsi Informasi bekembang dengan pesatnya perkembangan media digital, cara masyarakat mengonsumsi informasi kini telah berubah. Iklan saat ini
tidak hanya muncul di televisi atau media cetak, tetapi juga di platform digital seperti media sosial, aplikasi, dan situs web. Hal ini menuntut etika pariwara untuk beradaptasi dengan cara baru dalam menyampaikan pesan kepada konsumen.
Kesadaran Konsumen yang Meningkat Masyarakat kini semakin kritis terhadap iklan yang mereka lihat. Mereka lebih sadar akan isu-isu seperti keberlanjutan, keadilan sosial, dan transparansi. Oleh karena itu, etika pariwara harus mencakup prinsip-prinsip yang menghormati nilai-nilai ini dan tidak hanya berfokus pada penjualan produk semata.
Regulasi dan Penegakan Hukum Pemerintah dan lembaga terkait telah mengeluarkan berbagai regulasi untuk mengatur praktik periklanan. Namun, penegakan hukum yang lemah sering kali menjadi kendala. Oleh karena itu, perlu ada upaya lebih untuk memastikan bahwa etika pariwara diikuti dan dilaksanakan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Pelanggaran Etika Meskipun ada pedoman etika, pelanggaran masih sering terjadi. Iklan yang menyesatkan, diskriminatif, atau tidak sesuai dengan norma sosial masih dapat ditemukan. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki dalam penerapan etika pariwara.
Perkembangan Teknologi Dengan munculnya teknologi baru seperti kecerdasan buatan dan analisis data besar, praktik periklanan juga berubah. Ini menciptakan tantangan baru dalam hal privasi dan penggunaan data konsumen. Etika pariwara harus mampu mengakomodasi isu-isu ini agar tetap relevan.
Dampak Sosial dan Lingkungan Iklan yang tidak bertanggung jawab dapat memiliki dampak negatif pada masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi pelaku industri untuk mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari iklan yang mereka buat.
Etika pariwara Indonesia saat ini masih cukup relevan, namun banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan serta sedikit diperbaiki. Dengan perubahan cepat dalam perkembangan zaman dan teknologi serta perilaku konsumen, etika ini harus terus beradaptasi untuk menciptakan praktik periklanan yang tidak hanya efektif, tetapi juga dapat bertanggung jawab. Upaya kolaboratif antara pemerintah, industri, dan masyarakat diperlukan untuk memastikan bahwa etika pariwara dapat memenuhi tantangan zaman dan memberikan manfaat bagi semua pihak. Dengan demikian, masa depan etika pariwara di Indonesia akan sangat bergantung pada komitmen semua pemangku kepentingan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai etika dalam setiap aspek periklanan.
ADVERTISEMENT
-Muhammad Ramzy Rasyid