Konten dari Pengguna

Filosofi Libertarian: Menavigasi Kebebasan di Dunia yang Kompleks

Muhammad Rayhan Al Ghiffary
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tertarik pada Ekonomi, Politik, Psikologi dan Sains.
25 Desember 2023 9:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rayhan Al Ghiffary tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Patung Liberty salah satu ikon di Amerika Serikat Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Patung Liberty salah satu ikon di Amerika Serikat Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Libertarian adalah sebuah filosofi politik yang menjunjung tinggi kebebasan individu dan meminimalkan campur tangan pemerintah. libertarianisme pada intinya meyakini bahwa setiap orang memiliki hak untuk hidup sesuka hatinya selama tidak mengganggu hak orang lain dengan cara kekerasan (Boaz, 1997).
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, Libertarianisme dapat dikatakan masih relatif baru dibandingkan negara-negara Barat. Tetapi Libertarianisme mulai masuk ke Indonesia sekitar awal 2000-an, terutama lewat tulisan-tulisan dan buku tokoh libertarian Amerika Serikat.
Meski tumbuh perlahan, libertarianisme mulai mendapat tempat terutama di kalangan aktivis politik, kaum profesional urban, dan mahasiswa di Indonesia beberapa tahun belakangan. Untuk mengenal Libertarian lebih jauh, apa saja prinsip utama dalam Libertarianisme?

Kebebasan individu (Individual liberty)

Sumber foto: AI Generator/ Orang-orang yang senang di lepas pantai
Kebebasan individu adalah nilai tertinggi Bagi libertarian, tidak ada yang lebih penting daripada hak individu untuk menentukan arah hidupnya tanpa campur tangan atau paksaan dari pihak mana pun. Individu sendiri itulah yang paling tahu bagaimana menjalani hidupnya.
Menurut Murray Rothbard, ekonom Austrian dan tokoh libertarian:
ADVERTISEMENT
Jadi pada intinya, bagi para libertarian kebebasan individu adalah nilai moral tertinggi yang memberikan hak mutlak setiap orang untuk menentukan nasibnya tanpa paksaan apa pun dari pihak mana pun.

Pemerintah minimum (Minimal state)

Pemerintah minimum hanya memiliki fungsi terbatas melindungi hak dasar warga negara seperti melindungi dari kekerasan, pencurian, penipuan, serta menegakkan kontrak.
Libertarianisme ingin membatasi peran pemerintah hanya pada fungsi-fungsi yang sangat penting seperti mempertahankan hukum dan ketertiban. Mereka percaya semakin sedikit campur tangan pemerintah, semakin baik.
Jadi tujuan pemerintah minimum adalah memaksimalkan dan melindungi otonomi individu. Campur tangan pemerintah yang berlebihan justru bertentangan dengan prinsip kebebasan individu. Konsep minimal state ini konsisten dengan prinsip non-agresi dan individualisme dalam ideologi libertarian. Ukuran dan ruang lingkup negara harus diminimalisir agar kebebasan individu bisa maksimal.
ADVERTISEMENT

Pasar bebas (Free market)

Sumber foto: https://pixabay.com/Mata uang Euro
Libertarianisme mendukung pasar bebas dan percaya bahwa pasar bebas tanpa campur tangan pemerintah akan menciptakan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran. Mereka menentang peraturan ekonomi yang berlebihan.
Intervensi pemerintah dalam pasar akan mengganggu proses penetapan harga yang wajar. Pasar bebas yang tidak diintervensi oleh negara akan mencapai alokasi sumber daya paling efisien dan maksimal (Mises, 1949).
Jadi pasar bebas adalah pilar fundamental bagi terselenggaranya kebebasan individu dan hak milik pribadi. Intervensi negara yang berlebihan justru akan mengganggu efisiensi pasar.

Hak milik pribadi (Private property rights)

Hak milik pribadi dalam pandangan libertarian didefinisikan sebagai hak eksklusif individu untuk mengontrol, menggunakan, dan memindahkan kepemilikan suatu sumber daya atau barang. Hak milik pribadi meliputi:
ADVERTISEMENT

Hak penguasaan (Right to control)

Pemilik memiliki wewenang penuh menentukan penggunaan sumber dayanya, siapa yang boleh mengakses, dalam kondisi bagaimana, dsb.

Hak menikmati manfaat (Right to benefit)

Pemilik berhak atas seluruh manfaat ekonomi, nilai, dan hasil produktif yang dihasilkan sumber daya miliknya.

Hak memindahkan kepemilikan (Right to transfer)

Pemilik memiliki hak untuk mentransfer, meminjamkan, menyewakan, menjual, memberi, mewariskan, atau mengonsumsi habis sumber daya yang dimilikinya.
Jadi Libertarian sangat menjunjung tinggi hak milik pribadi dan percaya bahwa individu berhak atas hasil kerja mereka. Mereka menentang penyitaan kekayaan melalui pajak yang berlebihan.
Dapat diketahui bahwa Libertarian merupakan filosofi politik yang berupaya mewujudkan ideal kebebasan individu dan swasembada pribadi di tengah realita dunia modern yang semakin kompleks; di mana individu kerap dihadapkan pada berbagai pembatasan, intervensi negara yang berlebihan, serta dilema etis akibat benturan antar kepentingan individu maupun kelompok.
ADVERTISEMENT
Dengan mengedepankan prinsip non-agresi, hak milik pribadi, tanggung jawab individu, serta keterbatasan peran negara, libertarianisme menawarkan kerangka berpikir kritis untuk menavigasi kebebasan pribadi di tengah tantangan zaman. Pesan moralnya adalah imbauan agar individu senantiasa introspeksi dan merefleksikan aksi-aksi mereka, memastikan tidak ada pelanggaran terhadap hak orang lain demi mewujudkan tatanan masyarakat yang bebas dan makmur.