Konten dari Pengguna

6 Cara Mengatasi Stres Akademik Menurut Para Ahli

Muhammad Ridwan Tri Wibowo
Mahasiswa PBSI UNJ 2022
27 Juli 2023 11:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Ridwan Tri Wibowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ruang kelas via Pixabay (https://pixabay.com/id/photos/universitas-kuliah-kampus-105709/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ruang kelas via Pixabay (https://pixabay.com/id/photos/universitas-kuliah-kampus-105709/)
ADVERTISEMENT
Pasti kita pernah mengalami yang namanya stres akademik. Stres sendiri merupakan bagian kehidupan yang tidak bisa kita hindari, bahkan penelitian telah menemukan bahwa peningkatan stres sehari-hari; menempatkan orang dewasa muda usia kuliah dengan risiko stres, yang lebih tinggi daripada kelompok usia lainnya.
ADVERTISEMENT
Belum lagi ditambah perkembangan teknologi yang membuat semua orang bebas membagikan kehidupannya di dunia ini. Melihat teman yang bisa berhasil secara akademik karena mendapatkan indeks prestasi (IP) 3,50 ke atas, eksis di organisasi, dan selalu menang lomba membuat kita merasa insecure. Rasa insecure itu juga turut menambah beban di kepala kita saja.

Penyebab Stres Akademik

Ilustrasi stres. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Mengutip jurnal yang berjudul A Review of Academic Stress among Hong Kong Undergraduate Students, berikut tiga penyebab stress akademik, antara lain:

1. Ekspetasi Tinggi

Kita pasti sering merasa khawatir dengan masa depan. Tentu kita juga paham bahwa hasil akademik sangat berdampak pada masa depan kita. Pastinya kita juga menginginkan gelar akademik pertama dengan hasil yang memuaskan. Misalnya lulus dengan indeks prestasi keseluruhan (IPK) minimal 3,50.
ADVERTISEMENT

2. Beban Akademik

Bayangkan saja, jika kita lulus tepat waktu kita perlu mengambil sekitar 20 sks per semester. Lalu, selain perlu mengerjakan tugas pribadi, kita juga harus mengerjakan tugas kelompok, proyek kelompok, dan ujian mata kuliah. Nah, akibatnya kita melakukan banyak kegiatan yang harus diselesaikan dengan waktu singkat dan bersamaan.

3. Kurang Jaringan Pertemanan

Kadang kurangnya jaringan pertemanan juga bisa membuat kita stres. Pertemanan di kampus itu penting banget untuk kita, asal jangan terjebak teman yang toxic, ya. Karena jaringan pertemanan, kita jadi bisa saling support. Ketika kita ada masalah, kita bisa saling curhat satu sama lain.

Dampak Buruk Stres Akademik

Melansir Pasific Teen Treatment, efek stres akademik itu tidak main-main. Berikut, efek-efek yang timbul dari stress akademik, sebagai contoh yang disebutkan oleh Stanford University:
ADVERTISEMENT
• Obsesi dengan nilai
• Kecemasan
• Daya saing yang ekstrem
• Perubahan nafsu makan
• Bekerja terus-menerus
• Penyalahgunaan stimulan (misalnya, kafein, obat resep, dll.)
• Kesulitan tidur
• Ketidakmampuan untuk rileks
• Isolasi sosial
• Kehilangan minat pada hiburan yang sebelumnya dinikmati

Cara Mengatasi Stres Akademik

Ilustrasi stres. Foto: Shutterstock
Setelah membaca artikel yang berjudul Top 10 Stress Management Techniques for Students dari Verywell Mind dan The Effect of Stress on College Students dari Newport Institute, saya meringkas berbagai macam cara mengatasi stres akademik, antara lain:

1. Mengenali dan Menerima Perasaan

Sebenarnya tidak ada salahnya kalau kita mengalami stres, cemas atau depresi. Maka, kita perlu mengenal dan menerima perasaan tersebut sebagai langkah pertama untuk mengatasinya.

2. Mencari Dukungan

Jangan ragu untuk meminta dukungan dari teman, keluarga, atau profesional seperti psikolog. Berbagi masalah dengan orang lain mampu meringankan sedikit stres kita.
ADVERTISEMENT

3. Mengelola Waktu dengan Baik

Nah, ini penting banget, kita bisa bikin jadwal studi yang efektif dan realistis. Dengan begitu, kita bisa merasa lebih tenang dalam menghadapi tugas-tugas kuliah. Tapi ingat, kita juga harus bisa mengatur waktu untuk istirahat.

4. Melatih Kesadaran

Kita bisa coba mempraktikkan mindfulness seperti meditasi, yoga, dan kesadaran napas bagus untuk mengurangi stres dan mendapatkan momen ketenangan. Jadi, kalo lagi stres berat pas ujian atau keadaan lainnya, coba untuk mempraktikkan ini.

5. Tidur yang Cukup

Menurut National Sleep Foundation (2016), jam tidur yang direkomendasikan untuk usia 18 hingga 25 tahun adalah sekitar 7 sampai 9 jam. Namun nyatanya, waktu tidur mahasiswa cenderung kurang karena kita memiliki banyak tugas yang perlu dikerjakan. Maka dari itu, jangan abaikan jadwal tidur.
ADVERTISEMENT

6. Menjaga Pola Makan

Dengan makan yang sehat dan bernutrisi, kita bisa menghindari perubahan mood yang dipengaruhi makanan. Kalo kita punya pola makan yang sehat, kita bisa jaga keseimbangan tubuh dan pikiran.