Konten dari Pengguna

Antusiasme Warga Dusun Sumberbendo Merayakan Tradisi Bersih Dusun 2022

Muhammad Rizal
Mahasiswa Universitas Brawijaya
22 Juli 2022 16:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rizal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tradisi warga Sumberbendo membawa ancak besar di Festival Bersih Dusun (Foto: Muhammad Rizal)
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi warga Sumberbendo membawa ancak besar di Festival Bersih Dusun (Foto: Muhammad Rizal)
ADVERTISEMENT
Malang – Warga Dusun Sumberbendo, Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang baru saja merayakan Tradisi Bersih Dusun yang diadakan rutin setiap tahun sebagai bentuk syukur masyarakat atas rezeki yang diberikan. Sehingga masyarakat meyakini, apabila Tradisi Bersih Dusun tidak dilakukan, akan mendapatkan malapetaka.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang diadakan pada hari Senin (18/07/2022) berlangsung sangat meriah. Dari kalangan anak-anak sampai orang tua sekalipun ikut meramaikannya. Kegiatan Bersih Dusun, di awali dengan Tarian Wong Ireng yang diperankan oleh bapak-bapak. Tarian ini menjadi icon dari Dusun Sumberbendo dan melambangkan bahwa meskipun luarnya hitam tetapi dalamnya putih. Maknanya, meskipun secara penampilan fisik terlihat gelap dan menyeramkan, namun di dalam hatinya memiliki nilai kebaikan yang belum tentu semua orang memilikinya.
Penari Wong Ireng (Foto: Muhammad Rizal)
Acara inti pada tradisi ini adalah pembuatan ancak. Jadi, ancak merupakan sebuah sajian makanan yang dibuat dari hasil panen masyarakat Sumberbendo. Ancak sendiri terbagi menjadi dua, ada ancak kecil dan ancak besar. Perbedaan antara keduanya terdapat pada jenis bahan yang digunakan dan jumlah orang yang ikut berkontribusi dalam pembuatan.
ADVERTISEMENT
Setiap keluarga akan membuat ancak kecil, yaitu sajian makanan yang berisi nasi dan lauk yang diwadahi kotak nasi berbahan bambu. Kemudian dikumpulkan dalam satu tempat untuk didoakan bersama-sama yang dipimpin oleh Sesepuh Dusun Sumberbendo. Sampai akhirnya dinikmati kembali oleh seluruh warga dusun.
Ibu-ibu membawa ancak kecil (Foto: Muhammad Rizal)
Ada pula ancak besar yang dibuat oleh setiap RT dengan beberapa bentuk hewan yang tersusun dari hasil panen buah-buahan dan sayuran. Setelah itu, ancak diarak oleh warga sampai menuju ke titik kumpul di panggung besar. Kemudian dilanjut dengan pertunjukan kesenian adat dari masing-masing RT. Ada yang menunjukan Barongsai, Leang Leong, Jaranan, dan kembali ditampilkan icon kesenian Sumberbendo, yaitu Wong Ireng.
Pertunjukan kesenian adat (Foto: Muhammad Rizal)
Setelah pertunjukan seni dari masing-masing RT selesai, dilanjut oleh sambutan kepala Desa Kucur, Abdul Karim. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan terima kasih terhadap partisipasi warga Desa Kucur, khususnya Dusun Sumberbendo yang sudah menyukseskan Tradisi Bersih Dusun. Tak lupa pula, beliau memberikan wejangan untuk tetap melestarikan tradisi ini sampai tahun-tahun berikutnya. Senin (18/07/2022).
Sambutan kepala Desa Kucur, Bapak Abdul Karim (Foto: Muhammad Rizal)
Kemudian dilanjut dengan acara selanjutnya, yaitu doa yang dipimpin oleh Sesepuh Dusun Sumberbendo. Diharapkan dengan pembacaan doa ini, hasil panen yang diberikan Tuhan, mendapatkan keberkahan dan bisa lebih berlimpah pada tahun berikutnya.
ADVERTISEMENT
Dengan selesainya pembacaan doa, bukan berarti Tradisi Bersih Dusun sudah selesai. Justru di bagian ini lah yang paling ditunggu warga bahkan warga luar dusun, yaitu rebutan ancak besar.
Antusias warga rebutan ancak besar (Foto: Muhammad Rizal)
Warga beramai-ramai berebut hasil panen yang ada di ancak besar dengan seru, sebagai wujud kebahagiaan warga atas panen yang berjalan dengan lancar. Dan untuk ancak kecil, masing-masing keluarga akan membawa kembali ancak kecilnya untuk dinikmati bersama-sama. Namun ada sebagian keluarga yang membagikan ancak kecilnya terhadap warga luar dusun, yang ikut menyaksikan Tradisi Bersih Dusun.
Tradisi Bersih Dusun ini memang setiap tahunnya selalu menyorot perhatian warga Dusun Sumberbendo maupun yang dari luar. Bahkan dari kalangan mahasiswa pun ikut menyaksikan untuk menjadi bahan pembelajaran akan keragaman budaya yang dimiliki negara Indonesia.
ADVERTISEMENT