news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Apakah Ramadhan Sekarang Masyarakat Dipaksa Puasa Minyak Goreng?

Muhammad Rizal
Mahasiswa Universitas Brawijaya
20 Maret 2022 12:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rizal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi minyak goreng dan rempah-rempah. Unplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minyak goreng dan rempah-rempah. Unplash.com
ADVERTISEMENT
Ramadhan tinggal menghitung hari namun masyarakat dibuat resah oleh minyak goreng yang kian tak menentu. Harga melonjak tinggi dan barang pun susah dicari. Banyak persoalan yang harus dibenahi oleh pejabat tinggi, sebelum masyarakat meronta tak terkendali.
Ilustrasi menggoreng gorengan di wajan penuh minyak. pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menggoreng gorengan di wajan penuh minyak. pixabay.com
Hampir seluruh masyarakat Indonesia membutuhkan minyak goreng untuk menambah kenikmatan masakan. Terlebih memasuki bulan Ramadhan yang notabene banyak masakan ibu rumah tangga maupun pedagang tidak bisa terlepas dari minyak goreng.
ADVERTISEMENT
Namun sekarang kondisi telah berubah. Banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kesempatan menjelang Ramadhan ini untuk meraup keuntungan tanpa memandang moral. Masyarakat kini terbelenggu, harus dengan apa mereka memasak tanpa adanya minyak goreng.
Krisis minyak goreng memberi dampak negatif terhadap perekonomian negara. Banyak pedagang yang terpaksa membeli minyak goreng dengan harga selangit demi tetap berjualan. Tentu hal ini merugikan pengeluaran per kapita negara. Masyarakat diperkirakan rugi hingga Rp3,38 Triliun.
Segala upaya maksimal telah dikerahkan oleh pemerintah. Razia penimbunan di berbagai wilayah telah dilakukan sampai dilarangnya ekspor minyak goreng melebihi kapasitas yang ditentukan. Namun sampai sekarang masyarakat belum merasakan harga minyak goreng yang merakyat dan kemudahan mendapatkannya.
Ilustrasi membeli minyak goreng. Foto: Shutter Stock
Siklus ini belum tentu arahnya. Penyelesaiannya pun masih mengambang. Jika hal ini tetap terjadi, maka masyarakat akan puasa minyak goreng di bulan Ramadhan. Perekonomian masyarakat akan turun dan berdampak negatif terhadap ekonomi negara. Kini minyak goreng mengalami kelangkaan. Minyak goreng curah pun sulit didapatkan.
ADVERTISEMENT
Ada banyak kategori minyak di dunia. Ada minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak bunga matahari, minyak alpukat, minyak kacang, minyak kenari, minyak wijen, dan minyak biji anggur. Namun yang paling banyak masyarakat Indonesia gunakan adalah minyak kelapa sawit.
Ironisnya Indonesia merupakan negara yang dikenal sebagai produksi kelapa sawit terbesar di dunia dengan luas mencapai 15,08 juta hektare (ha) pada tahun 2021. Namun mengalami kelangkaan di negerinya sendiri. Sebuah kejadian yang sebenarnya tidak mungkin terlaksana tapi ternyata terjadi. Hal ini lah yang patut di perdalam permasalahannya. Ada apa dengan negeri ini?
Terlepas dari itu semua, selayaknya kita sebagai manusia berakal sehat dan bermoral tinggi gunakan akal dan hati kita untuk mendapatkan keuntungan dengan cara yang sehat. Jangan mengorbankan penderitaan orang lain bahkan ribuan orang demi meraup keuntungan untuk diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Sadarlah atas tindakan yang telah dilakukan. Sudahi drama minyak gorengnya, ayo kita kembali lagi ke jalan yang lurus dan sambut Ramadhan dengan suka cita tanpa membawa dosa.