Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
23 Ramadhan 1446 HMinggu, 23 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Minyak Goreng Hilang, Alternatif pun Datang
26 Februari 2022 5:38 WIB
Tulisan dari Muhammad Rizal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap hari, umat manusia tentu membutuhkan asupan energi untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Salah satu asupan itu adalah makanan. Di Indonesia makanan banyak sekali macamnya. Dan yang paling sering dikonsumsi adalah makanan yang perlu digoreng menggunakan minyak goreng.
ADVERTISEMENT
Minyak goreng berjasa besar untuk membuat cita rasa masakan menjadi nikmat. Tanpa minyak goreng, ayam goreng pun terasa rapuh tanpa rasa gurih yang menyertainya.
Baru-baru ini, harga minyak goreng melonjak tinggi di pasaran. Membuat masyarakat khawatir. Alasanya dipengaruhi oleh harga Crude Palm Oil (CPO) dunia yang naik menjadi US$ 1.340/MT. Selain itu, dipicu oleh kenaikan harga nabati dunia yang melambung tinggi di masa pandemi.
Produksi nabati dunia tidak lah mengalami penambahan, sedangkan intensitas permintaan terus bertambah. Sehingga menyebabkan harga komoditas minyak terus naik.
Ironinya banyak oknum yang tidak bertanggung jawab menimbun minyak goreng untuk meraup keuntungan di atas penderitaan publik. Ditambah kondisi yang sebentar lagi menjelang bulan Ramadhan. Tentu hal ini memicu kenaikan harga minyak goreng meroket lebih jauh lagi.
ADVERTISEMENT
Respon pemerintah menanggapi peristiwa ini adalah membuat kebijakan dengan menetapkan subsidi minyak goreng. Namun, kebijakan ini justru membuat stok minyak goreng di pasaran menjadi langka. Sehingga mengambil opsi lain dengan memberlakukan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) per 1 Februari 2022.
Dalam kebijakan DMO, pabrik minyak goreng wajib menyediakan stok 20% untuk masyarakat dari jumlah ekspor. Sedangkan kebijakan DPO, pemerintah menetapkan harga Rp9.300/kg untuk Crude Palm Oil (CPO).
Namun masalah kembali muncul. Hal ini diaspirasikan oleh Direktur Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institite (PASPI), Tungkot Sipayung, bahwa tidak adanya tangki penampungan sementara untuk minyak goreng menjadi sebuah kendala dan jika harga terlalu murah akan mengundang penyelundupan ke luar negeri atau penimbunan di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Dengan segala masalah yang ada, apakah sudah saatnya masyarakat meninggalkan minyak goreng nabati dan beralih ke barang alternatif lain?
Berikut barang substitusi pengganti minyak goreng nabati dan tentunya lebih sehat:
1. Mentega
Sudah menjadi rahasia umum bahwa mentega bisa menjadi alternatif lain pengganti minyak goreng. Produk olahan susu ini mempunyai tekstur yang mudah meleleh dan bisa dijadikan penghantar panas masakan. Selain itu, mentega juga bisa membuat cita rasa masakan menjadi gurih dan asin. Khasiatnya dapat membakar lemak di dalam tubuh sehingga dapat terhindar dari kolesterol.
2. Margarin
Mengingat harga minyak yang meningkat, alternatif lain untuk memasak adalah dengan menggunakan margarin. Rasa yang dihasilkan oleh margarin tentu lebih gurih dari minyak goreng biasa. Kandungan lemak tak jenuh yang tinggi membuat margarin sangat baik untuk tubuh. Selain dapat menghindarkan dari serangan jantung, margarin juga dapat menjadi tameng dari penyakit stroke.
ADVERTISEMENT
3. Mayones
Di lingkungan kita sehari-hari sangat mudah untuk mendapatkannya. Bahkan bisa dibuat sendiri di rumah dengan komposisi yang terjangkau. Mempunyai lemak yang cukup tinggi, mayones bisa sebagai pengganti minyak goreng untuk memasak makanan. Dan berkhasiat menyehatkan jantung serta membantu tubuh menyerap nutrisi.
4. Minyak Kelapa
Indonesia merupakan negara yang memproduksi kelapa terbesar di dunia, jadi sangatlah mudah memperolehnya. Fungsi minyak kelapa sendiri masih sangat relevan. Dapat menggoreng masakan dari suhu hangat hingga tinggi, karena kandungan minyak kelapa yang terdiri dari 92% lemak jenuh dapat stabil di panas tinggi. Khasiatnya pun bermacam-maca. Yaitu menyehatkan jantung, mengurangi kadar lemak jahat, dan mencegah diabetes.
Perlu diketahui, asupan minyak yang berlebihan tentunya tidak baik bagi tubuh. Hal tersebut dapat menjadi timbunan lemak pada tubuh. Dan lemak tersebut akan menimbulkan kadar kolesterol yang tinggi. Kolesterol yang tinggi akan mendatangkan berbagai macam penyakit. Salah satunya serangan jantung dan tekanan darah tinggi.
ADVERTISEMENT
Mengukur efek samping dari minyak goreng nabati yang begitu menakutkan dan kondisi pasar yang tak terkendali, sudah saatnya masyarakat beralih terhadap barang alternatif di atas yang lebih aman dan sehat untuk memasak.
Makanan yang masuk ke tubuh kita dapat berpengaruh besar terhadap kesehatan. Jika makanan itu baik, maka aktivitas kita pun akan berjalan lancar, begitu pun sebaliknya. Korelasi ini bertepatan dengan stok minyak goreng yang kian mahal dan menjadi barang langka. Maka opsi terbaik adalah mulai lah menggunakan alternatif menggoreng dengan barang lain.