Ekonomi Digital dalam Pengembangan UMKM Di Indonesia

Muhammad Rizal Afandi
Mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi, Departemen Ekonomi Pembangunan, Universitas Negeri Malang
Konten dari Pengguna
9 Desember 2022 10:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rizal Afandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi yang semakin pesat di Indonesia menjadi salah satu faktor yang mendorong munculnya perekonomian digital. Kemudahan yang diberikan oleh adanya teknologi ini berdampak bagi para pelaku ekonomi, salah satunya UMKM.
ADVERTISEMENT
Marketplace atau toko online menjadi salah satu alat yang mempermudah para pelaku usaha di Indonesia. Karena toko online dapat menjangkau konsumen dengan jangkauan yang lebih luas.
Toko online menjadi salah satu platform unggulan. Bukan hanya berdampak kepada pelaku usaha saja. Namun sebagai konsumen juga merasa dimudahkan karena sistem transaksi yang dinilai lebih mudah dibandingkan dengan toko konvensional.
Khususnya sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, mendorong perilaku masyarakat Indonesia untuk berbelanja online. Bahkan saat ini di tahun 2022, masyarakat masih mengandalkan toko online untuk berbelanja karena sistemnya yang mudah.
“Transaksi platform perdagangan elektronik pada bulan Mei 2022 tumbuh sekitar 12% mencapai Rp 20,8 triliun jika dibandingkan dengan Februari tahun lalu. Hal ini mendorong Bank Indonesia untuk mengembangkan program digitalisasi UMUM”, tutur Perry Warjiyo.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui bahwa UMKM merupakan penyumbang PDB terbesar di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi UKM, di tahun 2021 UMKM mampu berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 60,51% atau senilai Rp 9.580 triliun. UMKM juga berhasil mengatasi pengangguran di Indonesia dengan kemampuan penyerapan tenaga kerjanya yang tinggi yakni 96,92%.
Dikutip dari website Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tepatnya pada tanggal 27 Oktober 2021, total realisasi PEN Dukungan UMKM Tahun 2021 sebesar Rp64,35 Triliun dengan jumlah debitur/UMKM sebanyak 33,93 juta.
Teknologi yang kian semakin berkembang di Indonesia juga menjadi pendorong semakin banyaknya UMKM di Indonesia. BPS mencatat bahwa persentase pengguna telepon genggam di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 65,87%. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang hanya sebesar 62,84%.
ADVERTISEMENT
Adanya metode pembayaran baru dalam transaksi jual-beli secara online ini juga cukup digemari oleh konsumen di Indonesia. Metode pembayaran cashless atau non tunai dirasa cukup memudahkan karena transaksi bisa dilakukan di rumah.
Metode Cash On Delivery (COD) juga digemari oleh masyarakat Indonesia karena dalam proses transaksi, konsumen membayar barang belanjaan ketika barang sudah tiba di rumah. Kemudahan yang diberikan dari adanya perbelanjaan online inilah yang kemudian dapat membuat UMKM di indonesia semakin tumbuh.
Bank Indonesia juga mendukung adanya digitalisasi UMKM dengan melakukan akselerasi guna memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing. Melalui 3 Pilar Program Pengembangan UMKM BI yaitu meningkatkan kapasitas produksi, efisiensi biaya, serta perluasan pasar.
“Potensi ekonomi digital di Indonesia ini diyakini akan terus membesar. Potensi ekonomi digital bisa tumbuh delapan kali lebih cepat dibandingkan pertumbuhan PDB”, ujar Erick Thohir selaku Menteri BUMN.
ADVERTISEMENT
Tercatat, kontribusi ekonomi digital pada PDB Indonesia saat ini sebesar 4%. Kemudian diproyeksikan pada tahun 2030 akan meningkat menjadi 18% atau senilai Rp 4.300 triliun.