Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Tersembunyi di Balik Pasar: Wisata Keraton Kanoman Cirebon
13 Januari 2024 13:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Muhammad Rizki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Foto Halaman Keraton Kanoman Cirebon, Foto by Muhammad Rizki](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hkv8jyc0nvcskd32zpt6c49f.jpg)
ADVERTISEMENT
Feature Perjalanan Wisata - Cirebon, sebuah kota yang dijuluki sebagai kota udang memiliki sejuta pesona yang menyajikan keindahan dan kenyamanan. Membuatnya menjadi destinasi wisata istimewa di pesisir utara Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya terkenal dengan produksi lautnya, cirebon juga kental akan budaya. Tak heran, jika Cirebon banyak situs-situs berupa bangunan bersejarah yang sekarang sudah menjelma menjadi tempat wisata seperti Keraton Kanoman. Melalui jalur pintu masuk Pasar Kanoman, tersembunyilah keindahan Keraton Kanoman di belakangnya.
Keraton Kanoman menjadi salah satu pilihan dari sekian banyaknya wisata sejarah dan budaya di kota Cirebon. Keraton ini bertempat di Jl. Kanoman No. 40 Lemahwungkuk Kec. Lemah Wungkuk Kab. Cirebon. Dahulu, keraton merupakan kediaman raja yang di dalamnya terdapat beberapa bangunan. Di sinilah para sultan melakukan tugasnya sebagai pemimpin yaitu membahas kegiatan politik maupun budaya.
Keraton kanoman sudah berdiri sejak 1.510 Saka atau 1588 masehi. Keraton ini didirikan oleh Pangeran Badrudin Kartawidjaja atau Sultan Anom. Beliau menempati bangunan witana di mana bangunan tersebut merupakan bangunan yang ditempati pertama kali oleh Pangeran Cakrabuana. Keraton Kanoman merupakan sebuah gambaran dari kota tradisional.
ADVERTISEMENT
Sebelum memasuki perjalanan di area keraton, kita akan terlebih dahulu mendapati tempat aktivitas jual beli masyarakat, yaitu pasar. Pasar Kanoman terletak di area terluar keraton, tepatnya di sebelah timur. Sampai dengan hari ini, Pasar Kanoman masih terus beroperasi dan masih menjadi tempat jual beli masyarakat.
Masih di area luar kompleks keraton tepatnya di sebelah barat, kita akan mendapati Masjid Agung Keraton. Masjid ini dibangun oleh Sultan Raja Zulkarnain bersama Sultan Anom Raja Nurbuat pada 1930 M. Masjid ini mempunyai unsur tiongkok yang kental, terlihat dari banyaknya keramik dan mangkok kecil yang menghiasi dinding masjid.
Sebuah perjalanan yang tidak hanya menggoda mata dengan bangunan-bangunan unik, tetapi juga membuka lembaran sejarah kerajaan di masa lalu. Tidak hanya itu terdapat museum tempat untuk menyimpan dan merawat benda-benda kuno peninggalan keratin. Beragam benda pusaka masih terawat dengan baik seperti kereta kencana paksi naga liman, kereta kencana, keris, gamelan, dan artefak berharga lainnya.
ADVERTISEMENT
Keindahan perjalanan ini tidak hanya terletak pada struktur dan benda-benda bersejarah. Di sekitar pasar dan Keraton Kanoman, kita disajikan dengan keanekaragaman kuliner yang memanjakan lidah. Mulai dari kelezatan docang, empal gentong yang menggugah selera, hingga sensasi segar dari es dawet dan es doger. Setiap hidangan adalah cerita rasa yang melengkapi perjalanan ini menjadi sebuah petualangan tak terlupakan di balik pasar yang riuh.