Perawat: Masalah yang Dihadapi dan Solusinya

Muhammad Rizky Gunawan
Mahasiswa Aktif di UIN Jakarta Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Ilmu Keperawatan
Konten dari Pengguna
27 April 2022 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rizky Gunawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sebuah perawat yang memegang sebuah vaksin. Sumber: pexels.com/Karolina Grabowska
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah perawat yang memegang sebuah vaksin. Sumber: pexels.com/Karolina Grabowska
ADVERTISEMENT
Menurut WHO, Keperawatan meliputi otonomi dan perawatan kolaboratif individu dari semua usia, keluarga, kelompok dan masyarakat, sakit atau sehat dan dalam semua pengaturan. Perawatan kolaboratif itu termasuk promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan orang sakit, cacat dan orang sekarat.
ADVERTISEMENT
Tambahan peran lain dalam keperawatan meliputi advokasi, promosi lingkungan yang aman, partisipasi dalam manajemen pasien dan pelayanan kesehatan, membantu membentuk kebijakan dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan penelitian. Oleh karena itu dapat didefinisikan perawat sebagai seseorang yang memenuhi segala persyaratan hukum, edukasi, dan administratif untuk melakukan praktik keperawatan.
Menurut data dari WHO, perawat menduduki posisi yang vital dimana secara total membentuk 59% dari keseluruhan profesi bidang kesehatan dan terdiri atas 27,9 juta orang. Menurut data dari Profil Kesehatan Indonesia yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tenaga keperawatan juga menduduki posisi profesi kesehatan yang paling banyak dengan total 40,85% dari keseluruhan profesi kesehatan di Indonesia dan terdiri atas 438,234 orang.
WHO menitikberatkan beberapa peran perawat dalam dunia kesehatan yang meliputi beberapa hal, yaitu:
ADVERTISEMENT

Masalah yang Dihadapi Profesi Perawat

Pada tahun 2020, WHO mempublikasikan State Of The World’s Nursing Report. Laporan ini merupakan projek kolaborasi besar yang menggabungkan data-data mengenai perawat dari seluruh negara di dunia, beberapa aspek penting yang ditemukan dari laporan tersebut, yaitu:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dari data-data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi perawat menghadapi beberapa masalah. Masalah-masalah ini berupa mobilitas internasional perawat sehingga mengakibatkan kekurangan tenaga kerja lokal, kepadatan perawat yang tidak setara antar negara, kebijakan edukasi dan kondisi kerja yang masih kurang memadai, rasio jenis kelamin yang masih didominasi perempuan, dan tenaga kerja yang menua. Hal-hal ini berkontribusi pada kekurangan tenaga kerja perawat secara global.
Berdasarkan artikel yang dibuat oleh Haddad, Annamaraju, & Toney-Butler pada tahun 2022 dengan judul Nursing Shortage, kekurangan tenaga kerja mempengaruhi rasio perawat pasien yang kian membesar. Hal ini meningkatkan kerja yang harus dilakukan oleh satu perawat sehingga meningkatkan stres dan kelelahan secara mental dan fisik. Stres dan kelelahan secara mental dan fisik mengakibatkan kesalahan dalam pemberian pelayanan kesehatan, serta peningkatan dalam tingkat morbiditas dan mortalitas pasien.
ADVERTISEMENT

Solusi

Melihat data-data diatas, WHO dalam laporan mereka State Of The World’s Nursing Report merekomendasikan beberapa kebijakan untuk melawan krisis kekurangan tenaga kerja keperawatan, diantaranya, yaitu:
ADVERTISEMENT
Rekomendasi-rekomendasi diatas dibuat dengan harapan meningkatkan retensi kerja seorang perawat dan mengurangi turnover rate perawat. Hal ini dapat dicapai dengan membuat lingkungan kerja yang stabil, aman, dan memberikan kestabilan finansial, serta menarik lebih banyak orang yang ingin menjadi perawat.
Profesi perawat merupakan profesi vital dalam dunia kesehatan yang membentuk mayoritas profesi kesehatan di dunia. Investasi pada profesi ini dan profesi kesehatan secara umum akan membantu membentuk masa depan dimana masyarakat dunia sehat, sejahtera, dan aman dari penyakit.