Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Fenomena Cek Khodam pada Platform TikTok dalam Pandangan Islam
10 Juli 2024 8:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhamad Roihan Azkia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, media sosial telah menjadi sarana yang sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu platform yang paling populer adalah TikTok, yang memungkinkan penggunanya untuk membuat dan berbagi video pendek. Salah satu fenomena yang muncul di TikTok adalah "cek khodam", praktik yang mengklaim dapat memeriksa keberadaan makhluk halus atau entitas gaib yang mendampingi seseorang. Fenomena ini menimbulkan banyak pertanyaan dari sudut pandang agama Islam.
ADVERTISEMENT
Apa itu Cek Khodam?
Khodam, dalam konteks mistisisme dan kepercayaan lokal, adalah makhluk halus yang dianggap sebagai pendamping atau penjaga seseorang. Dalam beberapa tradisi, khodam diyakini dapat memberikan perlindungan, nasihat, atau bahkan kekuatan supranatural kepada orang yang didampinginya. Fenomena cek khodam di TikTok seringkali melibatkan ritual atau metode tertentu yang diklaim bisa mendeteksi keberadaan khodam.
Pandangan Islam tentang Khodam
Dalam Islam, keyakinan pada makhluk gaib seperti jin dan malaikat adalah bagian dari akidah (keyakinan). Jin, seperti disebutkan dalam Al-Qur'an, adalah makhluk yang diciptakan dari api tanpa asap (QS. Ar-Rahman: 15). Namun, Islam juga memberikan batasan yang jelas mengenai interaksi dan kepercayaan terhadap makhluk gaib.
1. Tawakkal kepada Allah: Islam mengajarkan untuk hanya bergantung dan berlindung kepada Allah SWT. Mengandalkan makhluk gaib seperti khodam dapat mengarah pada syirik, yaitu menyekutukan Allah, yang merupakan dosa besar dalam Islam. Firman Allah SWT:
ADVERTISEMENT
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
“Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan” (QS. Al-Fatihah : 5)
2. Larangan Tathayyur (Takhayul): Nabi Muhammad SAW melarang umatnya untuk mempercayai takhayul atau kepercayaan yang tidak berdasar. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda:"Tidak ada ‘adwa (penularan penyakit tanpa izin Allah), tidak ada thiyarah (kepercayaan buruk terhadap sesuatu), dan tidak ada safar (kesialan bulan Safar)" (HR. Bukhari dan Muslim). Fenomena cek khodam seringkali jatuh dalam kategori takhayul yang tidak dianjurkan dalam Islam.
3. Perlindungan dari Gangguan Jin: Jika seseorang merasa diganggu oleh makhluk gaib, Islam mengajarkan untuk berlindung kepada Allah melalui doa dan bacaan Al-Qur'an, seperti Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) dan surat-surat lainnya yang dikenal sebagai Ruqyah. Mengandalkan ritual atau metode lain di luar ajaran Islam dianggap tidak sesuai.
ADVERTISEMENT
TikTok dan Penyebaran Cek Khodam
TikTok sebagai platform media sosial mempermudah penyebaran informasi dan praktik yang tidak selalu terverifikasi kebenarannya. Fenomena cek khodam seringkali menarik perhatian karena unsur mistisnya, namun juga dapat menyesatkan. Islam menganjurkan untuk mencari ilmu dari sumber yang dapat dipercaya, seperti Al-Qur'an dan Sunnah, serta para ulama yang kompeten dalam bidangnya.
Fenomena cek khodam di TikTok perlu disikapi dengan hati-hati dari sudut pandang Islam. Meskipun keyakinan terhadap makhluk gaib diakui, Islam memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana seorang Muslim seharusnya bersikap. Bergantung pada khodam atau makhluk gaib lainnya bukanlah tindakan yang dianjurkan, dan bisa berpotensi mengarah pada syirik. Umat Islam dianjurkan untuk selalu bertawakkul kepada Allah dan memohon perlindungan-Nya melalui doa dan bacaan Al-Qur'an.
ADVERTISEMENT