Konten dari Pengguna

Mahasiswa UNDIP Ciptakan Alat Pengukur Tinggi Badan Digital untuk Puskesmas Desa

muhammad saifullah
Mahasiswa aktif program studi fisika, Universitas Diponegoro
10 Februari 2025 16:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari muhammad saifullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyerahan Alat Pengukur Tinggi Badan Digital Kepada Bidan Desa Banyuaeng.
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan Alat Pengukur Tinggi Badan Digital Kepada Bidan Desa Banyuaeng.
ADVERTISEMENT
Karangnongko, 10/02/2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM 1 Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2025 berhasil menciptakan alat pengukur tinggi badan digital berbasis sensor ultrasonik HC-SR04 dan mikrokontroler ATtiny. Inovasi ini dikembangkan sebagai solusi praktis dalam pengukuran tinggi badan yang lebih cepat, akurat, dan efisien dibandingkan metode manual.
ADVERTISEMENT
Alat ini bekerja dengan menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04 untuk mengukur jarak antara kepala pengguna dengan sensor yang dipasang di atas, kemudian data diolah oleh mikrokontroler ATtiny dan ditampilkan dalam bentuk digital pada layar LCD. Dengan demikian, proses pengukuran menjadi lebih praktis tanpa perlu alat ukur konvensional seperti meteran atau alat ukur tinggi badan manual.
Mahasiswa pengembang alat, Fatah, menjelaskan bahwa inovasi ini bertujuan untuk membantu fasilitas kesehatan, sekolah, dan masyarakat umum dalam mendapatkan hasil pengukuran tinggi badan yang lebih akurat.
"Kami berharap alat ini dapat memberikan kemudahan bagi tenaga medis dan masyarakat dalam melakukan pengukuran tinggi badan secara cepat dan tanpa risiko kesalahan pembacaan manual," ujarnya.
Bidan Desa, Tutik, yang menjadi tenaga medis puskesmas desa Banyuaeng juga menyambut baik inovasi ini. Menurutnya, alat pengukur tinggi badan digital ini sangat bermanfaat, terutama bagi posyandu dan puskesmas dalam melakukan pemeriksaan rutin tinggi badan anak-anak dan warga setempat.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN UNDIP juga melakukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan alat ini kepada kader posyandu, sehingga diharapkan inovasi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal bahkan setelah program KKN berakhir.
Dengan adanya teknologi sederhana namun efektif ini, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain dalam menciptakan inovasi berbasis teknologi yang dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat.