Konten dari Pengguna

Mahasiswa UNDIP Galakkan Program Pengelolaan Sampah untuk Desa Ramah Lingkungan

muhammad saifullah
Mahasiswa aktif program studi fisika, Universitas Diponegoro
10 Februari 2025 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari muhammad saifullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosialisasi Pengelolaan Sampah kepada Ibu-Ibu Kader KWT (Kelompok Wanita Tani)
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi Pengelolaan Sampah kepada Ibu-Ibu Kader KWT (Kelompok Wanita Tani)
ADVERTISEMENT
Karangnongko, 10/02/2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2025 melaksanakan program KKN dengan tema "Optimalisasi Pengelolaan Sampah untuk Mewujudkan Pemukiman Desa yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan." Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dengan lebih baik, sekaligus menciptakan solusi yang bermanfaat bagi lingkungan.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk implementasi program, mahasiswa KKN UNDIP mengadakan dua kegiatan utama, yaitu pembuatan ecobrick dari sampah anorganik dan sosialisasi pembuatan pupuk kompos dari limbah organik rumah tangga.
Pembuatan ecobrick dilakukan dengan memanfaatkan sampah plastik yang dimasukkan ke dalam botol plastik hingga padat, sehingga dapat digunakan sebagai bahan bangunan alternatif atau furnitur ramah lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi limbah plastik sekaligus memberikan nilai guna baru bagi sampah yang sulit terurai.
Selain itu, mahasiswa juga mengadakan sosialisasi pembuatan pupuk kompos dari limbah organik rumah tangga, seperti sisa makanan dan dedaunan. Pelatihan ini mengajarkan warga bagaimana cara mengolah sampah organik menjadi pupuk yang berguna bagi tanaman, sehingga mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).
ADVERTISEMENT
Salah satu mahasiswa KKN, Nesta, menjelaskan bahwa program ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam pengelolaan sampah desa.
"Kami ingin membantu masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan cara yang sederhana namun berdampak besar. Dengan ecobrick dan kompos, sampah yang tadinya dianggap sebagai limbah bisa diubah menjadi sesuatu yang berguna," ungkapnya.
Program ini dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Februari 2025. Program ini sudah disampaikan kepada seluruh warga desa Banyuaeng dan prakteknya pada Ibu-Ibu Kader KWT (Kelompok Wanita Tani) desa Banyuaeng. Dengan adanya program ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah semakin meningkat, serta mewujudkan desa yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.