Perjalanan ke Benteng Vredeburg: Bangunan Bersejarah yang Memorial

Muhamad Septianto
Seseorang yang antusias dengan puisi serta gemar berselancar di kanal sastra. Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Pamulang.
Konten dari Pengguna
12 Desember 2022 11:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Septianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Yogyakarta merupakan sebuah kota memorial. Pastinya banyak momen indah yang tercipta di kota ini. Hal ini saya buktikan langsung dengan mengunjungi kota Yogyakarta pada bulan September.
ADVERTISEMENT
Perjalanan itu merupakan sebuah perjalanan yang sangat berkesan untuk saya, setelah menunggu cukup lama, akhirnya saya bisa sampai di kota gudeg Yogyakarta. Di sana saya dapat mengunjungi tempat wisata yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya.
Jalan Malioboro. Sumber: Foto Pribadi.
Pada hari pertama saya pergi ke Yogyakarta, saya mengunjungi suatu jalan yang populer di Yogyakarta bernama Jalan Malioboro. Di sana saya menemukan banyak bangunan-bangunan sejarah yang masih kokoh berdiri dan aktif dipergunakan hingga saat ini.
Saya mengagumi gaya arsitektur yang masih dipertahankan dan tidak banyak diubah. Tentunya, pasti ada perubahan di beberapa bagian bangunan untuk memperbaiki bagian-bagian yang rusak seiring dengan berjalannya waktu.
Menurut saya itu merupakan sebuah langkah bagus yang diambil oleh pemprov setempat dengan memperbaiki cagar budaya peninggalan bangsa Belanda. Setelah banyak berjalan, mata saya langsung tertuju pada sebuah bangunan kuno yang elegan. Bangunan tersebut bernama “Benteng Vredeburg".
Pintu Masuk Benteng. Sumber: Foto Pribadi.
Lokasi dari Benteng Vredeburg berada di pusat Kota, tepatnya di kawasan wisata Malioboro Yogyakarta. Sehingga saya bisa dengan mudah menjumpai objek wisata satu ini pada saat berjalan di sekitar Jalan Malioboro.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk alamat lengkap dari benteng ini berada di Jl. Margo Mulyo, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Benteng ini letaknya berada di kawasan nol kilometer Kota Yogyakarta, lokasinya tak jauh dari Gedung Agung dan Keraton Kesultanan Yogyakarta.
Halaman Luar Benteng. Sumber: Foto Pribadi.
Saya mulai berjalan ke depan pintu masuk Benteng Vredeburg. Di sana saya mendapati ada banyak sekali wisatawan, tidak hanya dari kalangan muda saja, namun banyak anak kecil serta keluarga dan rombongan tertentu yang sedang melakukan wisata studi. Saya tiba di depan ruang diorama pada pukul 12 siang.
Diorama. Sumber: Foto Pribadi.
Ketika saya masuk untuk melihat interior sekitar, saya dibuat takjub oleh keindahannya. Bangunan ini memiliki banyak fungsi, selain bisa digunakan sebagai sarana rekreasi, bangunan bersejarah ini juga bisa dipergunakan sebagai sarana edukasi.
Miniatur Benteng. Sumber: Foto Pribadi.
Di dalam terdapat banyak patung prajurit, replika meriam, mesin kuno dan alat lainnya. Saat memasuki ruangan, saya seperti dibawa kembali ke masa lalu.
Patung Prajurit Diponegoro. Sumber: Foto Pribadi
Meriam Kapal "The Ferbes"
Peralatan PMI. Sumber: Foto Pribadi.
Mesin Kuno. Sumber: Foto Pribadi.
Miniatur Walisongo. Sumber: Foto Pribadi.
Salah Satu Koleksi Lukisan. Sumber: Foto Pribadi.
Terdapat pula koleksi uang kertas dan koin dari tahun ke tahun yang membuat saya nostalgia. Benteng ini juga menghadirkan patung pelopor gerakan perempuan.
Uang Kertas Dan Koin Pada Era Masa Kolonial. Sumber: Foto Pribadi.
Patung Pelopor Gerakan Perempuan. Sumber: Foto Pribadi.
Menurut pendapat saya, daya tarik paling kuat dari Benteng Vredeburg ini adalah koleksi barang-barang bersejarah. Semakin antik barang tersebut, maka semakin banyak juga nilai sejarah yang terkandung.
ADVERTISEMENT
Akhir kata, cerita perjalanan kali ini saya tutup dengan mengucap terima kasih. Sampai bertemu pada cerita perjalanan selanjutnya!