Konten dari Pengguna

Berawal dari Anak Sakit Liver, Usaha Sirup Temulawak dan Jahe Merah Lulus Asta Dewi Laris

muhammad sholeh kurniawan
Kesalahan adalah guru terbaik manusia ketika ia cukup jujur untuk mengakuinya dan bersedia untuk belajar dari mereka.
31 Agustus 2017 15:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari muhammad sholeh kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berawal dari Anak Sakit Liver, Usaha Sirup Temulawak dan Jahe Merah Lulus Asta Dewi Laris
zoom-in-whitePerbesar
Banyuwangi - Saat buah hati Lulus Asta Dewi terbaring lemas di tempat tidur akibat sakit liver yang dideritanya, Lulus membuatkan minuman herbal terbuat dari temulawak yang diyakininya untuk terapi penyembuhan buah hatinya. Tak disangka kenikmatan rasa dan aroma temulawak buatannya tersebar dan banyak diminati, sampai laris manis.
ADVERTISEMENT
Rumah di Jalan Blimbing, Perumahan Kalirejo Permai, Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat, itu terjejer belasan botol berisi sirup temulawak dan jahe merah di setiap almari sudut rumah Lulus Asta Dewi.
Mulai tahun 2013, Lulus -- sapaan Lulus Asta Dewi, merintis usaha di bidang sirup herbal temulawak dan jahe merah.
Ibu yang berusia 51 tahun itu menjelaskan, awalnya tidak ada rencana mendirikan usaha bidang sirup herbal ini. Dia mengaku awal membuatkan minuman herbal temulawak untuk anaknya sendiri yang saat itu sakit liver.
”Anak saya waktu itu terlihat kuning akibat terserang penyakit liver. Saya takut. Ditambah rasa ketakutan saya terjadi apa-apa, ketika terlalu banyak konsumsi obat-obatan yang mengandung zat kimia. Akhirnya sebagai pintasan, saya terapi anak saya dengan rutin minuman temulawak buatan saya sendiri. Yang saya yakini minuman temulawak ini memiliki banyak manfaat, salah satunya memelihara fungsi hati. Juga aman dari bahan-bahan kimia,” kenang istri Moch. Rofiq.
ADVERTISEMENT
Lulus nampak telaten melakukan produksi sirup temulawak yang dilakukan seharian penuh. Diawali, pengupasan, pembersihan, pemarutan, pemerasan, dan pengambilan sari-sari jahe merah dan temulawak yang dilakukan sendiri.
Berawal dari Anak Sakit Liver, Usaha Sirup Temulawak dan Jahe Merah Lulus Asta Dewi Laris  (1)
zoom-in-whitePerbesar
”Bersyukur sekarang telah ada dua orang yang setia membantu saya,“ kata Lulus.
Bermodal dengan uang 50 ribu yang hanya cukup untuk membeli bahan baku dan 2 kilo gula asli. Ia mencoba meracik minuman sirup herbal dari temulawak dan jahe merah.
“Puluhan teman dan sekaligus tetangga menyuruh untuk dibuatkan sirup temulawak dan jahe merah buatan saya. Katanya ketika saya yang membuat minuman ini memiliki rasa, kemurnian, dan aroma kayu manis yang khas. Ditambah mereka menyanggupi untuk membeli dan membantu memasarkan produk saya. Ya gimana lagi ? akhirnya saya menyanggupi,” terang ibu dari tiga orang anak ini.
ADVERTISEMENT
Selain pemasaran produknya dilakukan melalui puluhan tetangga sekitar. Dia juga melakukan pemasaran produknya melalui pameran-pameran dalam naungan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Banyuwangi.
“Tak disangka mendapatkan tawaran untuk bergabung memasarkan produk saya melalui website banyuwangi-mall.com yang dimiliki oleh pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Dengan media online ini saya sangat diuntungkan, karena memiliki pangsa pasar permintaan semakin banyak dan jangkauan lebih luas sekali,“ ulas Lulus.
Dia mengaku pemasarannya merambah sampai diluar kota dan menambahkan persediaan bahan baku produksi mencapai kwintalan.
“Produk saya laku sampai di berbagai daerah. Mulai; Jakarta, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sidoarjo, Bojonegoro, Kalimantan, Bali, sampai jember. Kalau rame-rame permintaan, ya pas waktu liburan. Ketika banyak wisatawan yang berlibur di Banyuwangi,“ tutur pengusaha yang memiliki dua cucu.
ADVERTISEMENT
Dengan harga jual 25 ribu per botol ini, Lulus juga menitipkan produk-produknya di toko-toko dan resto-resto besar di Banyuwangi. Seperti; Pelangi Sari, Istana Gandrung, Ardial, hingga Savana Cake Banyuwangi.
Tak luput usaha yang berumur empat tahun ini memiliki berbagai kendala, diantaranya; membangun image positif sampai pengiriman.
Berawal dari Anak Sakit Liver, Usaha Sirup Temulawak dan Jahe Merah Lulus Asta Dewi Laris  (2)
zoom-in-whitePerbesar
“Untuk menghilangkan syak wasangka konsumen temulawak yang dikata rasanya pahit dan gula tidak murni. Saat kesempatan pameran tiba, saya sediakan tester. Tak lupa juga melantunkan ‘monggo diicipi‘ (Silahkan dicoba) di setiap orang yang berkunjung di stand kami. Sedangkan dalam pengiriman, kita rapikan kemasannya dengan bantuan box dari kayu. Agar lebih aman, “ tutur pengusaha yang dulu pernah bergerak di bidang abon.
“Kalau dalam pembayaran belum ada masalah. Karena saya bekerjasama melalui rekening PT. Bank Negara Indonesia (BNI). Yang mana dalam melakukan aktifitas transaksi lebih mudah dan terpercaya. Diuntungkan juga konsumen melakukan pembayaran di muka dan melampirkan bukti pembayarannya saat melakukan pesanan,” sambung Lulus.
ADVERTISEMENT
Dengan segala bantuan teman dan pemerintahan, usaha sirup herbal Lulus kini memiliki omzet 5 juta per bulan. Usaha yang memiliki brand ‘Almaghfiroh’ ini masih cukup untuk mencukupi kebutuhan diri sendiri, anak, cucu, dan keluarga. “Alhamdulillah ini semua berkah rezekinya anak sholeh dan sholehah, “ tutup Lulus. (M. Sholeh Kurniawan)