Konten dari Pengguna

Presiden Direktur Metro TV, Nilai Langsung Program Inovasi Banyuwangi

muhammad sholeh kurniawan
Kesalahan adalah guru terbaik manusia ketika ia cukup jujur untuk mengakuinya dan bersedia untuk belajar dari mereka.
5 Agustus 2019 17:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari muhammad sholeh kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Banyuwangi mendampingi Presiden Direktur Metro TV Suryopratomo bersama tim meninjau langsung perkembangan penjualan kepada pelaku usaha mikro bidang kopi atas inovasi market place (banyuwangi-mall.com) di rumah produksi kopi 'Jaran Goyang', Desa Kemiren, Senin (05/8) siang. (Foto: Tim Rumah Kreatif Banyuwangi | Fathurrachman)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Banyuwangi mendampingi Presiden Direktur Metro TV Suryopratomo bersama tim meninjau langsung perkembangan penjualan kepada pelaku usaha mikro bidang kopi atas inovasi market place (banyuwangi-mall.com) di rumah produksi kopi 'Jaran Goyang', Desa Kemiren, Senin (05/8) siang. (Foto: Tim Rumah Kreatif Banyuwangi | Fathurrachman)
Banyuwangi - Presiden Direktur Metro TV Suryopratomo selama beberapa hari secara langsung menilai program-program inovasi pelayanan publik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Inovasi-inovasi pelayanan publik yang berhasil mendapatkan penghargaan top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2019 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indnonesia.
ADVERTISEMENT
Untuk maju dalam top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP), Suryopratomo atau akrab disapa Tommy menegaskan, indikator penilaian inovasinya bukan hanya sekedar memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Tapi bagaimana secara langsung adanya inovasi-inovasi itu berdampak signifikan kepada masyarakat.
"Karena itu, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia bersama tim panel yang ditunjuk, turun ke lapangan menilai secara langsung. Karena tolok ukurnya bukan hanya sekedar melayani masyarakat dengan santun," jelas Tommy saat dimintai keterangan di rumah produksi kopi 'Jaran Goyang' Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Senin (05/8) siang.
Lebih jauh, dia menerangkan, dampak signifikan itu bisa diukur dengan berkembangnya UMKM melalui peningkatan omzet penjualan dan penyerapan tenaga kerja atas inovasi pemerintah yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Kita semua turun bukan hanya bertemu pejabat pemerintah, tapi secara langsung ingin mendengar dampak inovasinya, misalkan inovasi dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro berupa market place (banyuwangi-mall.com). Saya mendengar dan menyaksikan pengakuan para pelaku usaha mikro daerah yang sangat terbantukan adanya program Rumah Kreatif Banyuwangi (RKB), sebagai pusat pelayanan dari market place unggulan daerah kabupaten paling ujung timur di Pulau Jawa ini," kata dia.
Ada lebih dari 680 pelaku usaha mikro yang sudah terbantukan dari pelayanan unggulannya. Mulai dari fasilitasi desain kemasan, foto produk, penjualan secara online, dan pelayanan edukasi lain yang kesemuanya dilayani dengan gratis.
"Dari keterangan mereka (red. para pelaku usaha mikro) mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan. Contohnya dengan fasilitas penjualan online dan desain kemasan yang bagus, penjualan mereka bisa meningkat drastis. Bahkan juga ada penambahan tenaga kerja, untuk memenuhi kenaikan produksi yang terus meningkat. Karena memang tugas pemerintah diantaranya terus mendorong masyarakat jauh lebih kreatif dan inovatif mengembangkan potensi yang ada di tengah-tengah mereka," terang Tommy.
ADVERTISEMENT
Senada hal itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Banyuwangi Alief Rachman Kartiono menjelaskan perkembangan market place (banyuwangi-mall.com) kepada tim panel.
"Produknya ada banyak dalam market place kami. Mulai: kain batik, fesyen, kerajinan, peralatan rumah tangga, camilan khas, hingga paket wisata-wisata ke Banyuwangi. Kita tidak ijinkan reseller masuk dalam market place ini. Selain untuk membantu penjualan produk pelaku usaha mikro, kita juga miliki visi mengedukasi mereka," jelas Alief.
"Sudah ada ribuan pelanggan yang tercatat dalam sistem data base market place kami. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus memberikan dorongan kepada masyarakat untuk terus maju, sehingga hilirnya mewujudkan masyarakat yang sejahtera," tutup Alief.
Sementara salah satu pelaku usaha mikro yang turut hadir, Ziska Purwanti mengaku puas atas adanya inovasi banyuwangi-mall.com ini. Ada peningkatan tiga kali lipat dari penjualan sebelum dia bergabung.
ADVERTISEMENT
"Sebelum bergabung saya mampu produksi 50 pcs coklat per bulan. Ada penambahan dua karyawan untuk memenuhi peningkatan jumlah produksi setelah bergabung banyuwangi-mall 150 pcs per bulan. Penambahan karyawan dibutuhkan untuk divisi produksi dan marketing onlinenya. Saya sangat bersyukur karena sebagian kecil turut berkontribusi bersama pemerintah daerah dalam menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran dengan bisnis coklat yang terus berkembang bersama banyuwangi-mall.com, " terang Ziska sapaan karib pengusaha coklat asal Desa Setail, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi saat dimintai keterangan.
Selain inovasi market place (banyuwangi-mall.com), Tommy berta tim akan meninjau inovasi lainnya. Mulai: banyuwangi festival dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, CHIPs PRIMADONA KAMI (Prioritas Melayani dan Solusi Nasib Keluarga Miskin) dari UPTD Puskesmas Sempu/Dinas Kesehatan, dan Rantang Kasih (Memuliakan Lansia Miskin Terlantar Sebatang Kara) dari Dinas Sosial. (M. Sholeh Kurniawan)
ADVERTISEMENT