Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Jelang Bulan Puasa, IZI Luncurkan Booking Berkah Ramadhan
20 Maret 2018 10:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Muhammad Sholich Mubarok tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta (19/3) - Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) meluncurkan program Booking Berkah Ramadhan. Program tersebut dibuat untuk mempersiapkan keberkahan yang berlimpah di bulan Ramadhan mendatang.
ADVERTISEMENT
"Kami tarik lebih awal. Agar bantuan diberikan lebih awal dan kaum dhuafa dapat merasakan manfaatnya. Jika di awal Ramadhan akan kehilangan momentum," kata Rully Barlian Thamrin , Direktur Edukasi dan Kemitraan Zakat IZI di Condet, Jakarta Selatan, Senin (19/3/2018) malam.
IZI memiliki alasan tersendiri mengapa menggunakan istilah booking.
"Booking itu sesuatu yang kita dapatkan nanti. Niatnya dimajukan, semakin cepat semakin baik. Booking karena harus dipesan jauh-jauh hari karena jumlahnya terbatas. Kami ingin berpesan ayo berlomba-lomba kebaikan di bulan Ramadhan," ungkap Rully.
Program tersebut akan diadakan di tiga kategori titik yakni, "Terluar, Termiskin dan Tertinggal". Adapun wilayah utama yang dijadikan lokasi penyaluran ZIS di antaranya Sorong Papua Barat, Nunukan Kalimantan Utara, Singkawang Kalimantan Barat, Mulyaharja Bogor Selatan, Kalibaru Jakarta Utara dan Bantar Gebang Bekasi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, IZI tetap akan menyalurkan di 17 Kantor Perwakilan seluruh Indonesia yang meliputi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utaram, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Selatan.
Rully mengatakan hakulyakin bahwa IZI akan mencapai target.
"Kami sudah jauh hari mencari data. Insya Allah target ini tercapai. Tidak mustahil 21 titik bisa lebih dari yang kami rencanakan," ujarnya.