Sudah Jangan ke Jatinangor!

Muhammad Sidiq Permadi
Gurauan dan Khayalan
Konten dari Pengguna
29 Desember 2017 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Sidiq Permadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jatinangor menyimpan cerita yang penuh dengan kenangan. Buatku pribadi, tempat ini bukan hanya sekadar tempat untukku menimba ilmu. Lebih dari itu, Jatinangor memberikanku sebuah cinta dan cerita yang mungkin tidak akan aku dapatkan di tempat lain. Jatinangor sendiri memang tergolong kawasan pendidikan dengan jejeran perguruan tinggi yang ada di sana. Mulai dari Ikopin, IPDN, ITB, hingga Unpad. Ketika kamu menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi yang ada di sini, kamu akan dengan segera mencintai tempat ini layaknya tempat kelahiranmu sendiri. Bukannya berlebihan, tapi kenyataannya memang demikian.
ADVERTISEMENT
Meski baru dua tahun aku pergi meninggalkan Jatinangor, tapi jiwaku seakan masih berada di sana. Libur Natal dan Tahun Baru ini pun aku lebih memutuskan untuk pergi ke sana dibandingkan dengan tempat lainnya. Perjalananku dimulai sehari sebelum Natal tiba. Sebelum melakukan perjalanan, aku memesan sebuah kamar hotel yang ada di sana karena memang teman-teman angkatanku sudah pada lulus semua. Dengan menggunakan fasilitan sewa kamar hotel yang ada di tiket.com, aku bisa dengan mudah mendapatkan kamar hotel yang aku inginkan. Caranya gampang! Kamu tinggal kunjungi https://www.tiket.com/hotel dan bisa langsung memilih hotel yang kamu inginkan. Kebetulan waktu itu aku memilih Hotel Jatinangor sebagai tempat untukku bermalam. Setelah memesan dan membayar, keesokan harinya aku pun segera bergegas menuju ke tempat yang penuh dengan kenangan tersebut.
Karena hari libur, maka suasana di jalan memang pada merayap. Aku pun baru tiba setelah enam jam berkendara. Tepat pukul dua siang di tanggal 24, aku tiba di Jatinangor. Karena lumayan lelah, aku langsung saja masuk ke dalam kamar hotel untuk segera berisitirahat.
ADVERTISEMENT
Malam pun tiba. Jatinangor tak seramai biasanya. Wajar karena yang buat ramai tempat ini adalah para mahasiswa. Kini, sebagian besar dari mereka pun memutuskan untuk pulang ke kampung halaman. Meski begitu, hal itu tak membuat rasa kagumku akan tempat ini hilang. Aku pun memutuskan untuk pergi ke kampusku tercinta, Universitas Padjadjaran untuk sekadar bernostalgia. Hingga pada akhirnya, aku bertemu dengan teman seperkuliahan ketika tengah mengambil uang di ATM center. Bahkan, lebih dari teman karena selama masa kuliah, aku memendam perasan yang cukup dalam kepadanya. Namun, tak pernah aku berani mengungkapkan karena tak ada kelebihan yang bisa aku pamerkan kepadanya.
Kami pun saling bercerita tentang hal-hal yang kami lakukan setelah lulus kuliah. Ternyata, ia tengah menjalani studi SII nya sehingga masih berada di tempat ini. Kebetulan, ia akan menjalani sidang akhir pada tanggal 28 Desember dan aku pun tentu saja memutuskan untuk datang melihat mantan calon jodohku itu. Setidaknya biar aku saja yang menganggap begitu.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, keinginanku untuk datang ke Jatinangor membuat aku dapat kembali bertemu dengannya. Kenangan yang indah semasa kuliah pun dapat kembali tercipta. #TiketKemanapun