Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Tim PPK Ormawa HMPKS Binawan Menggandeng Pemuda Desa Cijagang Budidaya Maggot
30 September 2023 10:38 WIB
Tulisan dari Muhammad Sulaeman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Magot merupakan larva dari serangga hermetia illucens atau lebih di kenal dengan black soldier fly (BSF). Dalam bahasa Inggris larva di kenal dengan istilah "maggot", sebelum di kenal dengan sebutan magot, larva ini di kenal dengan belatung. Pada dasarnya magot dan belatung memiliki fungsi yang berbeda. Belatung yang berasal dari lalat rumah berperan sebagai vektor penyakit, sedangkan magot berperan sebagai agen perombak organik dalam waktu yang cepat sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah.
ADVERTISEMENT
Maggot adalah hewan dengan makanan pokok yaitu sampah organik, biasanya maggot bisa ditemukan di sampah-sampah busuk organik seperti bangkai, buah, sayur – mayur, dan sebagainya sehingga maggot dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik. Selain itu, maggot diketahui memiliki kandungan nutrisi dan protein yang tinggi (25,22% - 41,22%) yang dibutuhkan oleh hewan ternak supaya bersih dan kuat. Nutrisi tersebut sangat baik untuk pakan ayam, ikan, dan juga peliharaan rumah lainnya seperti butung, iguana, tokek, dll. Salah satu potensi yang dimiliki Desa Cijagang yaitu terdapat beberapa peternakan di desa ini. Oleh karena itu, Tim PPK ORMAWA HMPKS Binawan berinisiatif dalam membudidayakan maggot sebagai sumber protein untuk pakan ternak.
Pada kesempatan ini, Mahasiswa yang tergabung dalam Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa Himpunan Kesejahteraan Sosial (PPK ORMAWA HMPKS) Universitas Binawan melakukan budidaya magot sebagai alternatif penanggulangan sampah di Desa Cijagang, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur.Tim yang tergabung dari 18 mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial dan Program Studi Farmasi serta dosen pembimbing sebagai tim yang melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat, mulai bulan Juli-Oktober 2023 yang berjudul "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budidaya Maggot dan Tanaman Obat Daun Kelor Sebagai Alternatif Penanggulangan Sampah di Desa Cijagang".
ADVERTISEMENT
Pemberdayaan masyarakat melalui Budidaya Maggot cukup relevan di Desa Cijagang, sebagai Desa wisata religi yang hampir setiap hari berdatangan banyak orang melakukan Ziarah Kubur "Cikundul". Dengan demikian banyaknya pengunjung yang datang, sampah menjadi permasalahan di Desa Cijagang tersebut.
Maggot merupakan penyebutan kata lain dari belatung tetapi khusus dari lalat yang berjenis BSF (Black Soldier Fly). Maggot adalah hewan dengan makanan pokok yaitu sampah organik, biasanya maggot bisa ditemukan di sampah-sampah busuk organik seperti bangkai, buah, sayur – mayur, dan sebagainya sehingga maggot dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik. Selain itu, maggot diketahui memiliki kandungan nutrisi dan protein yang tinggi (25,22% - 41,22%) yang dibutuhkan oleh hewan ternak supaya bersih dan kuat. Nutrisi tersebut sangat baik untuk pakan ayam, ikan, dan juga peliharaan rumah lainnya seperti butung, iguana, tokek, dll. Salah satu potensi yang dimiliki Desa Cijagang yaitu terdapat beberapa peternakan di desa ini. Oleh karena itu, HMP Kesejahteraan Sosial berinisiatif dalam membudidayakan maggot sebagai sumber protein untuk pakan ternak.
Dalam program budidaya maggot, tim PPK ORMAWA HMPKS Binawan dan Karang Taruna Desa Cijagang melakukan beberapa tahapan rencana program yaitu mulai dari :
ADVERTISEMENT
1. pembangunan lahan/kandang maggot, pada tanggal 12-29 Agustus 2023 di Kampung Cipurut RT 03
2. pelatihan budidaya maggot 29 Agustus 2023 di Kampung Cipurut RT 03
3. pelatihan pemasaran produk maggot, 25 September 2023 di Aula Desa Cijagang
Pada program budidaya maggot, Tim PPK Ormawa HMPKS Binawan memberdayakan pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Desa Cijagang sebagai PJ (pananggung jawab) budidaya maggot yang nantinya akan memegang peranan berkelanjutan. Dengan budidaya maggot sebagai alternatif penanggulangan sampah, masalah sampah yang ada di Desa Cijagang cukup terbantu dengan program tersebut. Di samping itu, pemuda Desa pun memiliki pemasukan dari hasil penjualan maggot. Ada pun nama produk nya adalah MAGOBIC (Maggot Binawan Cijagang) berupa : Pupuk Organik,Vitamin Ikan (Maggot Kering) dan Maggot umpan ungas.
ADVERTISEMENT
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam Kegiatan PPK ORMAWA HMPKS Binawan. Mulai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai penyelenggara PPK ORMAWA, Universitas Binawan, Perangkat Desa Cijagang, Masyarakat Desa Cijagang,TPKDS (Tim Penggerak Kerja Desa Sehat) Cijagang, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur, Himpunan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial dan Himpunan Mahasiswa Farmasi Universitas Binawan, serta Dosen Pembimbing Ibu Mari Esterlita, S.Tr.Sos, Sp.P.S.A yang selalu membimbing tim PPK ORMAWA HMPKS Binawan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi sumbangsih kita.
Penulis : Muhammad Sulaeman
Dosen Pembimbing : Ibu Mari Esterlita, S.Tr.Sos, Sp.P.S.A