Konten dari Pengguna

Generasi Muda Sebagai Tonggak Masa Depan Bangsa

MUHAMMAD SULTAN RAFFI AL HAKIM
Halo, saya Sultan Raffi terima kasih sudah hadir di halaman saya!
13 September 2021 10:30 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MUHAMMAD SULTAN RAFFI AL HAKIM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://unsplash.com/photos/7tXqXcVcLDM
zoom-in-whitePerbesar
https://unsplash.com/photos/7tXqXcVcLDM
ADVERTISEMENT
Generasi muda Indonesia harus meningkatkan dan mempertahankan kualitas pendidikan demi kemajuan bangsa. Hal ini disebabkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi ialah didukung dengan kualitas dari penduduk negara itu sendiri, di mana penduduk yang berkualitas ialah merupakan hasil investasi dan menjadi satu aset paling penting dari sebuah negara guna menjamin kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Oleh karena itu, pemanfaatan generasi muda sekaligus dengan menjamin kualitas berperan penting bagi kemajuan bangsa.
ADVERTISEMENT
Generasi muda juga akan menjadi cikal bakal penerus yang akan menggantikan para tokoh yang berperang penting dalam kemajuan bangsa di masa kini, oleh karena itu perlu ditingkatkan kualitas Sumber daya Manusia yang dapat menopang bangsa Indonesia kelak. Adapun salah satu faktor penghalang yang mengakibatkan penurunan kapabilitas masing-masing individu ialah dengan meningkatnya globalisasi yang menjadi salah satu ancaman bagi generasi muda, banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia menjadi ancaman bagi keberadaan budaya dan pendidikan di Indonesia. Pengaruh penerapan budaya asing ke dalam nilai-nilai budaya bangsa yakni dapat mengancam keberlangsungan maupun konsistensi dari ciri bangsa Indonesia, hal ini di dukung dengan semakin menurunnya pengetahuan umum mengenai bangsa di kalangan generasi muda atau yang kita kenal sebagai Generasi Z maupun Generasi Alpha.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, kualitas tingkat pendidikan Indonesia perlu adanya penekanan agar tersalurkan secara baik, mengingat Indonesia merupakan negara yang tersebar menjadi beberapa bagian kepulauan sekaligus sebagai negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbanyak di dunia, tercatat berdasarkan data Administrasi Kependudukan (Adminduk) per Juni 2021, jumlah penduduk Indonesia adalah sebanyak 272.229.372 jiwa (Dikutip dari Dukcapil.Kemendagri.go.id). Meskipun Indonesia memiliki jumlah penduduk cukup banyak, hal ini perlu didukung dengan kemampuan keterampilan atau keahlian yang akan memengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) itu sendiri. Sehingga diperlukan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) mengenai rancangan sistem formal untuk dapat memastikan penyaluran kualitas kemampuan diri masing-masing individu, melihat juga tingginya angka pengangguran yang ada di Indonesia disebabkan kurangnya nilai diri atau kemampuan intelektual individu tersebut. Karena pada hakikatnya, SDM memiliki peran penting dalam kemajuan di samping faktor-faktor lain seperti Sumber Daya Alam (SDA), infrastruktur dan sosial budaya serta modal dan kestabilan politik.
ADVERTISEMENT
Konsep indikator mengenai peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia sebagai tolak ukur untuk mewujudkan pengembangan nilai, adapun dalam konteks tersebut kemampuan professional dan kematangan kepribadian saling memperkuat satu sama lain. Sehingga untuk mendukung hal tersebut diperlukan peningkatan kualitas pendidikan yang baik, karena hal tersebut akan memberikan efek domino terhadap generasi selanjutnya. Selanjutnya tercantum dalam Pasal 2 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab".
ADVERTISEMENT
Saat ini di Indonesia kualitas pendidikan masih tertinggal di banding negara-negara lain di Asia tenggara. Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan Indonesia berada di urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Maka guna meningkatkan Sumber Daya Manusia akan menjadi pondasi awal revolusi mental di Indonesia agar menjadikan bangsa Indonesia sebagai negara maju dan tidak mudah dimanipulasi oleh negara lain. Sehingga perlu menciptakan kurikulum yang mampu mewujudkan Sumber Daya Manusia yang tangguh, cerdas dan berintelektual, agar memiliki pemahaman diri akan suatu hal yang tidak mudah untuk di intervensi. Oleh karena itu pengalokasian kualitas SDM perlu diikuti dengan meningkatkan beberapa aspek lain, di mana pemerintah memiliki andil yang cukup penting dalam hal ini.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang pesat, nilai-nilai dalam pancasila menjadi terancam karena masuknya budaya barat di Indonesia. Budaya asing ini menjadi tren di generasi muda, sehingga banyak pemuda yang terpengaruh oleh budaya barat yang membuat lunturnya sikap nasionalisme dan berakibat terhadap kualitas sumber daya manusianya. Sikap gotong royong dan moral bangsa mengalami penurunan dikarenakan masuknya budaya barat ini. Perkembangan teknologi yang pesat juga berpengaruh terhadap penurunan kualitas SDM, meskipun saat ini sangat mudah untuk mengakses informasi yang tersebar di dunia maya. Namun hal ini tidak didukung dengan kemampuan memilih dan memilah informasi yang diterima, sehingga kerap menjadi sumber perbedaan pendapat karena maraknya informasi palsu atau hoaks yang beredar di masyarakat. Salah satu contoh sumber dari penurunan kualitas SDM yang berasal dari perkembangan teknologi, di masa kini generasi muda mulai melupakan permainan tradisional yang dapat meningkatkan jiwa sosial dan kini mulai beralih ke permainan dalam gawai yang di berikan oleh orang tua mereka sendiri. Sehingga rasa sosial anak tersebut menjadi kurang karena mereka lebih memilih bermain gadget daripada bermain bersama teman yang sebaya. Sehingga oleh karena itu diperlukan penanaman rasa nasionalisme dan rasa akan menganggap bahwa kebudayaan lokal merupakan warisan yang mahal, karena setiap wilayah mempunyai kebudayaannya masing-masing yang patut dijaga kelestariannya.Sehingga dapat dilihat antara kualitas pendidikan dan kualitas SDM yang ditanamkan sejak dini terdapat kesinambungan ataupun saling berpegang erat, di mana kualitas yang bagus akan menghasilkan SDM yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
Solusi untuk Indonesia supaya menjadi negara yang makmur dan mampu bersaing secara global di antaranya adalah meningkatkan kualitas SDM yang unggul, berkualitas, dan profesional guna mendukung pembangunan nasional. Lalu selain peningkatan kualitas SDM di bidang pendidikan, peran spiritual berpengaruh pada peran ruang lingkup sosial bermasyarakat dalam upaya menciptakan masyarakat yang berbudi luhur dan bersikap simpati terhadap sesama. Kemudian yang terakhir adalah pembinaan terhadap generasi muda, ini menjadi hal terpenting mengingat generasi muda akan menjadi penerus bangsa, pemberdayaan terhadap generasi muda menjadi harapan bangsa supaya bangsa ini mampu berpartisipasi dan bersaing di era globalisasi ini. Dalam hal ini pemerintah memiliki peranan penting dalam menyusun strategi untuk menciptakan masyarakat yang berkualitas. Pemerintah bisa membuat program-program binaan, sosialisasi , seminar dan sebagainya guna mewujudkan peningkatan SDM. Namun selain masyarakat kita semua memiliki peran yang penting juga terhadap kemajuan bangsa kita, maka jika suatu negara memiliki kualitas SDM yang tinggi dan memanfaatkannya secara optimal, maka dipastikan dapat menghasilkan suatu gerakan baru ataupun pemahaman yang dapat memajukan bangsa. Karena SDM merupakan otak dari terwujudnya kemajuan suatu bangsa yakni walaupun faktor pendukung lain tersedia namun tidak dikelola oleh individu yang berintelektual maka hal tersebut tidak teralokasikan dengan baik mengingat bangsa Indonesia di dukung kekayaan SDA yang berlimpah yang seharusnya menjadi nilai lebih atau daya tarik dari Indonesia. Sehingga SDM yang berkualitas harus dapat dipersiapkan oleh bangsa sejak dini, di mana pendidikan seharusnya mampu mengembangkan potensi manusia yang sudah ada sejak lahir.
ADVERTISEMENT