Konten dari Pengguna

Kalakai, Tanaman Liar Kaya Khasiat

Muhammad Syahid Ridha
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Adab dan Humaniora, Prodi Tarjamah
7 Desember 2021 17:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Syahid Ridha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tanaman Kalakai yang tumbuh dengan liar. (Dokumen Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Tanaman Kalakai yang tumbuh dengan liar. (Dokumen Pribadi)
ADVERTISEMENT
Mendengar kata kalakai pasti masih terdengar asing di telinga kita bukan? Yup kalakai merupakan tanaman endemik di Kalimantan Tengah. Tanaman yang dalam dalam bahasa latin disebut Stenochlaena palustris Bedd ini dapat kita jumpai tumbuh liar di sana. Hal ini disebabkan karena wilayah Kalimantan Tengah didominasi daerah rawa sehingga cocok sebagai tempat hidup tanaman kalakai yang membutuhkan intensitas air yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Tanaman kalakai memiliki regenerasi yang sangat tinggi. Daunnya bisa kembali tumbuh selama satu minggu setelah kita petik. Hal ini sering membuat tanaman ini tumbuh tidak terkendali. Warga sekitar pun kerap menganggapnya sebagai hama karena mengganggu perkebunan. Meski demikian ternyata tanaman kalakai punya khasiat yang beragam. Mari kita kenali khasiatnya satu per satu yuk!
1. Mempunyai kadar antioksidan yang tinggi
Seringnya kita terkena polusi udara, paparan sinar ultraviolet yang berlebihan, serta konsumsi makanan yang sembarangan ternyata sangat berbahaya bagi tubuh kita loh. Hal ini dikarenakan membuat kita rentan diserang oleh radikal bebas. Adanya radikal bebas bisa menyebabkan penyakit yang sangat berbahaya pada tubuh seperti serangan jantung, kanker, katarak, dan penurunan fungsi ginjal. Hii mengerikan sekali kan.
ADVERTISEMENT
Ternyata untuk menangkal radikal bebas ini kita memerlukan asupan antioksidan yang cukup. Kandungan antioksidan inilah yang banyak terdapat pada tanaman kalakai. Sehingga, daya tahan tubuh kita akan meningkat dengan sering mengonsumsi tanaman kalakai. Apalagi tanaman ini bisa dibuat menjadi permen dan keripik. Bisa jadi alternatif nih sambil ngemil juga tetap sehat pada masa pandemi sekarang!
2. Kaya akan zat besi
Manfaat kedua yang tidak kalah menakjubkan adalah kandungan zat besi yang kaya pada tanaman kalakai. Zat besi memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh. Adanya kadar zat besi yang cukup dalam tubuh berfungsi sebagai pembentuk sel-sel darah merah serta membantu proses metabolisme.
Mengonsumsi tanaman kalakai sebagai sayuran secara teratur terbukti membantu ibu hamil dalam mencegah anemia. Kita pun bisa meningkatkan kadar hemoglobin di dalam darah hanya dengan meminum sirup dari ekstrak tanaman kalakai. Oleh karena itu, tanaman ini adalah herbal alami kaya zat besi yang langsung disediakan alam bagi kita loh!
ADVERTISEMENT
3. Meredakan Sakit Perut
Sering merasakan sakit perut bahkan diare? Mengonsumsi kalakai salah satu solusinya. Tanaman ini sejak dahulu telah digunakan oleh suku Dayak ketika mengobati sakit perut. Kandungan asam fenolat di dalamnya terbukti ampuh dalam menumpas bakteri penyebab sakit ini. Cukup dengan meminum racikan teh dari kalakai, sakit perut pasti hilang!
4. Bisa menjadi sunscreen
Selain dikonsumsi, ternyata tanaman kalakai punya khasiat lain yang tidak terduga. Tanaman ini ternyata bisa juga dipakai di luar tubuh sebagai sunscreen. Hasil ekstrak dari akar kalakai ternyata mengandung SPF (Sun Protection Factor) yang tinggi. Ditambah lagi adanya kadar etanol dalam akar tersebut sehingga bisa melindungi tubuh dari terik matahari. Cocok nih bagi kita yang sering jalan-jalan pada siang hari atau ingin pergi ke pantai!
ADVERTISEMENT
Ternyata, tanaman kalakai ini punya beberapa khasiat yang menakjubkan. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam nabati yang melimpah. Tidak salah apabila Indonesia bisa disebut dengan surga dunia. Oleh karena itu, mari kita jaga dari kerusakan seluruh kekayaan negeri ini. Bersama-sama kita lestarikan serta mengolahnya dengan baik untuk masa depan Indonesia yang maju.
Referensi:
Rabiatul Adawiyah dan Muhammad Ikhwanul Rizki, “Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Akar Kalakai (Stenochlaena palustris Bedd) Asal Kalimantan Tengah”, Jurnal Pharmascience, Vol. 05, No. 01, (Banjarbaru: Universitas Lambungmangkurat, 2018), h. 76.
Maharani, dkk., Studi Potensi Kalakai (Stenochlaena palustris (Burm. F) Bedd), Sebagai Pangan Fungsional, pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional Tahun 2006 di Universitas Muhammadiyah Malang.
ADVERTISEMENT
Rabiatul Adawiyah, “Penentuan Nilai Sun Protection Factor Secara In Vitro Pada Ekstrak Etanol Akar Kalakai (Stenochlaena Palustris Bedd) Dengan Metode Spektrofotometer UV-VIS”, Jurnal Surya Medika, Vol. 4, No. 2, (Palangka Raya: Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, 2019), h. 31.