news-card-video
21 Ramadhan 1446 HJumat, 21 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Strategi Mitigasi dan Manajemen Risiko Bencana di Pantai Anyer Banten

Muhammad Wisnu Aditya
Mahasiswa Universitas Indonesia, Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata
20 Maret 2025 16:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Wisnu Aditya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pantai. Sumber : https://www.istockphoto.com/id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pantai. Sumber : https://www.istockphoto.com/id
ADVERTISEMENT
Pantai Anyer di Banten merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia. Keindahan alamnya, pasir putih, serta ombak yang cocok untuk aktivitas wisata bahari menjadikan kawasan ini banyak dikunjungi wisatawan. Namun, di balik pesonanya, Pantai Anyer memiliki berbagai potensi risiko, seperti tsunami, gelombang tinggi, dan erosi pantai. Oleh karena itu, pengelolaan manajemen risiko menjadi aspek yang sangat penting untuk memastikan keselamatan wisatawan, masyarakat setempat, dan infrastruktur di sekitar pantai.
ADVERTISEMENT
Risiko Bencana di Pantai Anyer
Setiap kawasan wisata memiliki tantangan tersendiri dalam hal manajemen risiko. Di Pantai Anyer, beberapa risiko utama yang harus dikelola meliputi tsunami, gelombang tinggi, erosi pantai, dan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau. Pantai Anyer terletak di kawasan yang dekat dengan zona subduksi aktif, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya gempa bumi dan tsunami. Salah satu peristiwa besar terjadi pada Desember 2018, ketika tsunami yang disebabkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau menghantam kawasan ini dan menyebabkan korban jiwa serta kerusakan infrastruktur.
Ilustrasi Gelombang Tinggi. Sumber : https://www.istockphoto.com/id
Selain itu, gelombang tinggi sering terjadi di Pantai Anyer, terutama pada musim hujan dan ketika terjadi badai di laut. Fenomena ini dapat membahayakan wisatawan yang melakukan aktivitas di pantai, seperti berenang dan bermain jetski. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara berkala mengeluarkan peringatan terkait gelombang tinggi agar masyarakat dan pengelola wisata lebih waspada. Erosi pantai akibat abrasi yang terus menerus dapat mengurangi luas daratan dan merusak infrastruktur wisata. Faktor utama yang menyebabkan abrasi adalah gelombang laut yang semakin kuat serta kurangnya vegetasi penahan di sepanjang pantai. Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda berpotensi mengalami erupsi sewaktu-waktu, yang bisa berdampak pada kawasan Anyer. Letusan gunung ini tidak hanya berpotensi menyebabkan tsunami, tetapi juga dapat menimbulkan hujan abu yang mengganggu aktivitas wisata dan kehidupan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Pengelolaan Mitigasi Bencana
Pengelolaan mitigasi bencana di Pantai Anyer melibatkan berbagai strategi untuk mengurangi risiko dan dampak dari bencana alam. Salah satu langkah utama adalah pembangunan sistem peringatan dini yang lebih canggih untuk mendeteksi potensi tsunami dan gelombang tinggi lebih awal. Selain itu, pemerintah daerah dan pihak swasta perlu bekerja sama dalam membangun infrastruktur tahan bencana, seperti jalur evakuasi yang lebih baik, tempat perlindungan sementara, dan rambu-rambu evakuasi yang lebih jelas di sepanjang kawasan pantai. Program edukasi dan pelatihan bagi masyarakat dan pelaku industri pariwisata juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana. Dengan adanya latihan simulasi secara rutin, masyarakat akan lebih siap dalam menghadapi situasi darurat. Selain itu, restorasi ekosistem pesisir, seperti penanaman kembali hutan mangrove dan pembuatan tanggul alami, dapat membantu meredam dampak gelombang tinggi dan abrasi pantai. Penguatan regulasi juga perlu dilakukan untuk memastikan setiap usaha pariwisata di Pantai Anyer memiliki prosedur darurat yang jelas dan mampu melindungi pengunjung dengan baik.
ADVERTISEMENT
Strategi Pengurangan Risiko
Agar dapat mengurangi dampak dari berbagai risiko yang telah diidentifikasi, beberapa langkah strategis dalam pengelolaan risiko di Pantai Anyer perlu diterapkan. BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) perlu terus meningkatkan sistem peringatan dini, khususnya untuk mendeteksi potensi tsunami dan gelombang tinggi. Pemasangan alat deteksi dini dan sirine peringatan di sepanjang pantai sangat penting agar masyarakat dapat melakukan evakuasi lebih cepat. Kesadaran masyarakat dan wisatawan tentang risiko yang ada di Pantai Anyer harus terus ditingkatkan melalui berbagai program edukasi.
Ilustrasi. Sumber : https://www.istockphoto.com/id
Papan informasi mengenai langkah evakuasi saat terjadi bencana juga harus dipasang di berbagai titik strategis. Pelatihan kesiapsiagaan bencana harus rutin dilakukan, baik oleh masyarakat, pelaku industri pariwisata, maupun pihak berwenang seperti BPBD dan Basarnas. Dengan adanya latihan evakuasi berkala, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi situasi darurat. Untuk mengurangi dampak abrasi dan tsunami, pembangunan infrastruktur penahan gelombang seperti tanggul dan pemecah ombak perlu dilakukan. Selain itu, jalur evakuasi yang jelas dan mudah diakses harus disediakan di sepanjang kawasan wisata. Pengelolaan risiko di Pantai Anyer harus melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, instansi nasional seperti BNPB dan BMKG, akademisi, serta pelaku industri pariwisata. Dengan adanya kerja sama yang solid, langkah mitigasi dapat dilakukan lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Pengelolaan manajemen risiko di Pantai Anyer merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta. Dengan pendekatan yang holistik, yang mencakup peningkatan sistem peringatan dini, edukasi, simulasi, pembangunan infrastruktur, serta kerja sama antar lembaga, risiko yang ada dapat diminimalkan. Dengan demikian, wisatawan tetap dapat menikmati keindahan Pantai Anyer dengan rasa aman dan nyaman.
Referensi:
Wulung, S. R. P., & Abdullah, C. U. (2021). Program Kesiapsiagaan Tsunami Usaha Hotel di Kawasan Pariwisata Anyer, Provinsi Banten. Jurnal Sains dan Humaniora Pariwisata, 5(2). https://doi.org/10.32487/jshp.v5i2.1075
Putra, A. R., Dewi, I. N., Romli, O., & Wiguna, W. (2023). Wisatawan Tanggap Bencana di Kawasan Wisata Anyer, Kabupaten Serang. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 1-11.
ADVERTISEMENT
BNPB. (2013). Pedoman Pengurangan Risiko Bencana Tsunami. Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
IOC & UNESCO. (2012). Tsunami Preparedness: Information Guide for Disaster Risk Reduction.
Wahyuningtyas, I., Darwati, D., & Aprilia, N. (2020). Manajemen Risiko Bencana di Destinasi Wisata Pesisir. Jurnal Manajemen Pariwisata, 4(1), 15-28.