Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
PERAN INDONESIA DALAM MENDUKUNG PERDAMAIAN DI PALESTINA MELALUI ORGANISASI KERJASAMA ISLAM
16 April 2018 17:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Muhammad Yoga Hermawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kondisi Timur Tengah khususnya di Bumi Palestina kian memanas setelah klaim sepihak dari Amerika Serikat yang mengakui Yerussalem sebagai ibukota Negara Israel. Yerussalem merupakan kota suci bagi tiga agama yaitu Islam, Kristen dan Yahudi. Pernyataan atau klaim itu disampaikan Presiden Donald Trump pada tanggal 6 September 2017 di Kantornya Gedung Putih. Pernyataan itu diyakini oleh banyak kalangan ialah sebagai bentuk pemenuhan janji kampanyenya dulu.
ADVERTISEMENT
Apa yang dilakukan Presiden Trump oleh masyarakat internasional diprediksi akan memperparah situasi yang ada di Palestina, yang wilayahnya diokupasi oleh Israel. Kondisi di Palestina tersebut kini sangat mengkhawatirkan dan kemungkinan besar dapat memburuk sehingga tidak dapat terciptanya kedamaian dan keamanan internasional yang diharapkan.
Indonesia sebagai Negara dengan jumlah muslim terbanyak dunia melalui forum-forum internasional terus mendorong perdamaian yang diharapkan tercipta di Palestina. Salah satunya melalui Organisasi Kerjasama Islam (OKI) atau Organisation of Islamic Cooperation. Organisasi yang berdiri pada 25 September 1969 atau bertepatan pada 12 Rajab 1389 H ini terdiri dari kurang lebih 57 negara anggota. Organisasi Kerjasama Islam diadakan sebagai tanggapan atas peristiwa pembakaran Masjid Al Aqsa pada 21 Agustus 1969 di Yerussalem.
ADVERTISEMENT
Indonesia dalam forum-forum yang diadakan OKI terus menggalakkan untuk mendukung kemerdekaan Palestina atas Israel. Posisi Indonesia juga tegas terus berpihak pada Palestina. Indonesia berharap seluruh Negara anggota OKI dapat bersatu dan mengenyampingkan segala perbedaan untuk membela Palestina.
Presiden Indonesia Joko Widodo dalam forum internasional Konferensi Tingkat Tinggi OKI tanggal 13 Desember 2017 misalnya menjelaskan “Pengakuan ini tidak dapat diterima, sekali lagi pengakuan Presiden trump tidak dapat diterima dan harus dikecam secra keras. Keputusan Presiden Trump yang mengakui Yerussalem sebagai Ibukoya Israel tidak saja melukai hati umat Islam namun juga pada umumnya menyakiti rasas keadilan yang dimiliki setiap manusia.
Lebih lanjut Presiden Indonesia Joko Widodo menerangkan harapan akan kemerdekaan diperjauh dengan adanya keputusan yang sangat tidak berkeadilan ini (keputusan klaim Yerussalem sebagai Ibukota Israel) . Keputusan tersebut memupuskan harapan terwujudnya perdamaian abadi, maka oleh dari itu keputusan Presiden Trump haruslah ditolak dengan keras, karena apa yang dilakukan Amerika Serikat tersebut dinilai juga melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB sehingga keputusan tersebut haruslah ditolak.
ADVERTISEMENT
Presiden Indonesia Joko Widodo juga menyampaikan bahwa Masyarakat berharap besar pada peran yang dapat diambil KTT OKI tersebut. KTT OKI diharapkan dapat mengeluarkan hasil yang optimal dan dapat ditindaklanjutu sehingga dampaknya dapat bermanfaat bagi masa depan Palestina.
Indonesia sebagai Negara dengan mayoritas muslim terbesar didunia tentunya memliki rasa simpati yang besar atas penderitaan rakyat Palestina. Indonesia pada forum KTT OKI tersebut menyampaikan enam point yang menjadi usulan sebagai sikap Negara anggota OKI, usulan Indonesia tersebut ialah:
1. OKI dapat menjadi motor penggerak yang menggerakkan dukungan Negara yang belum mengakui kemerdekaan atas Negara Palestina untuk segera melakukannya;
2. OKI harus dengan tegas tidak menerima pengakuan unilateral tersebut, dan Two-state solution adalah satu-satunya solusi dengan Yerussalem Timur sebagai Ibukota Palestina;
ADVERTISEMENT
3. Indonesia mengajak kepada semua Negara yang memiliki Kedutaan Besar di Tel Aviv untuk tidak mengikuti keputusan Amerika Serikat yang akan memindahkan Kedutaan besar nya di Yerussalem;
4. OKI sebagai organisasi islam internasional harus mengambil langkah bersama guna meningkatkan bantuan kemanusaian, peningkatan kapasitas dan kerjasama ekonomi kepada Palestina;
5. Indonesia menyerukan bagi Negara-negara yang memiliki hubungan kerjasama dengan Israel agar mengambil tindakan diplomatik, hal tersebut juga termasuk kemungkinan untuk meninjau kembali hubungan dengan Israel sesuai dengan berbagai Resolusi OKI;
6. Yang terakhir Indonesia menyerukan, OKI harus bisa menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional guna mendukung Palestina, juga didalamnya yaitu membela Palestina dalam Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negri Indonesia Retno Marsudi juga turut mendapingi Presiden Joko Widodo. Retno menerangkan bahwa Indonesia akan terus mengajak semua Negara khususnya Uni Eropa untuk menolak klaim Amerika atas Kota Yerussalem sebagai Ibukota Negara Israel.
Retno kembali menjelaskan Indonesia mendapat apresiasi dari berbagai negara termasuk Palestina sebagai Negara yang sedang memperjuangkan hak-haknya di berbagai forum internasional lainnya. Misalnya Presiden Palestina Mahmoud Abbas mennjelaskan bahwa Indonesia adalah Negara diluar Timur Tengah yang paling memperjuangkan hak-hak Palestina.