Kongres HMI ke XXX sebagai media pembelajaran umat dan bangsa.

Muhammad Yusuf
Jangan ikuti saya, saya bukan petunjuk
Konten dari Pengguna
10 Februari 2018 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Yusuf tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kongres HMI ke XXX sebagai media pembelajaran umat dan bangsa.
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Perhelatan Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke XXX di Kota Ambon ramai diperbincangkan media baik media lokal maupun nasional, ucapan-ucapan selamat pun memenuhi sudut Kota Ambon dari berbagai pihak, hal ini tentunya menunjukan betapa besarnya dukungan dan harapan atas terselenggaranya kongres kali ini.
ADVERTISEMENT
HMI sebagai organisasi kemahasiswaan tertua memiliki catatan tersendiri dalam prosesi pemilihan nahkodanya, banyak nama telah masuk dalam bursa pemilihan calon ketua umum PB HMI, kongres sebagai wadah keputusan tertinggi organisasi selalu menjadi hal yang dinanti-nantikan kader, selain untuk memilih nahkoda kongres juga menentukan hal-hal urgent dalam pelaksanaan roda organisasi.
yang tak kalah urgentnya selain pemilihan ketua umum adalah evaluasi internal organisasi ditengah-tengah hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap organisasi kemahasiswaan, evaluasi ini menjadi penting mengingat usia HMI yang telah menginjak 71 tahun, usia yang cukup tua bagi manusia namun matang bagi sebuah organisasi. Kader-kader HMI harus melakukan autokritik sembari mencari solusi terhadap pelbagai problematika keorganisasian yang terjadi, dan tentunya menentukan proyeksi perjuangan kedepan.
ADVERTISEMENT
Kota Ambon sebagai lokasi kongres ke XXX merupakan tempat yang tepat buat media pembelajaran kader-kader HMI, dimana telah lama kota ini dijadikan laboratorium perdamaian sehingga dapat memberikan energi positif saat kongres berlangsung, di Kota Ambon peserta maupun penggembira Kongres ke XXX dapat langsung melihat realitas ketimuran dengan segala delik permasalahannya, kemudia lewat momentum kongres dengan efektif merumuskan langkah organisasi agar lebih mampu menjawab tantangan negara kepulauan terutama wilayah Timur Indonesia yang notabenenya tertinggal dari saudaranya di Tengah dan Barat.
Kader HMI harus benar-benar mampu menjadi insan kamil, harus memberi teladan dalam dunia demokrasi modern bagaiamana memilih pemimpin tanpa memecah belah organisasi, dinamika merupakan konsekuensi logis dalam setiap perhelatan dua tahunan ini, namun kader-kader HMI tentunya sudah terbiasa dan memiliki tingkat problem solving yang tinggi sehingga diharapkan dinamika yang terjadi dapat diselesaikan secara arif dan bijak.
ADVERTISEMENT
Sudah saatnya HMI kembali pada jalur perjuangannya seperti yang terus dikisahkan secara heroik oleh setiap kadernya, lewat momentum Kongres HMI ke XXX tidak ada salahnya masyarakat Indonesia menitip asah kepada organisasi kemahasiswaan terbesar ini, bila HMI mampu menyelesaikan masalah internalnya dan mengedepankan maslahat umat dan bangsa maka kongres kali ini dapat menjadi media pembelajaran yang efektif bagaimana berumat dan berbangsa sesuai dengan tema yang diangkat "Mengokohkan kebangsaan dan mewujudkan Indonesia berkeadilan"