Konten dari Pengguna

Kolaborasi antara Artificial Intelligence (AI) dan ESG Dalam Kerja Humas

Muhammad Zidane Pareva
Mahasiswa Universitas Andalas
14 Oktober 2024 10:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Zidane Pareva tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Artificial Intelligence (AI) adalah sebuah teknologi yang dirancang untuk memungkinkan mesin atau sistem komputer beroperasi secara cerdas dengan cara meniru kemampuan manusia dalam berpikir, belajar, dan melakukan tugas-tugas kompleks. AI memungkinkan komputer untuk melakukan berbagai tugas seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, pengenalan suara, pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing, NLP), serta pembelajaran dari data (Machine Learning, ML). Teknologi ini juga memungkinkan mesin untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin dengan lebih cepat dan akurat. Salah satu kekuatan AI adalah kemampuannya dalam mengolah dan menganalisis data dalam jumlah besar secara canggih untuk mendapatkan pola dan insight yang mendalam.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ESG dalam proses kerja Public Relation (Environmental, Social, and Governance) merupakan kerangka yang digunakan untuk mengukur dan memahami bagaimana suatu perusahaan atau organisasi mempraktikkan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Tiga pilar utama ESG meliputi aspek lingkungan (Environmental) yang mencakup praktik ramah lingkungan seperti pengurangan emisi karbon dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan; aspek sosial (Social) yang berfokus pada tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat, seperti hak asasi manusia, kesejahteraan karyawan, dan dampak sosial dari produk atau layanannya; serta tata kelola (Governance), yang berhubungan dengan transparansi, etika bisnis, dan bagaimana organisasi dikelola untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan menjaga reputasi perusahaan.
Ilustrasi desain by Canva, oleh penulis Zidane Pareva
Kolaborasi antara Artificial Intelligence (AI) dan ESG (Environmental, Social, and Governance) merupakan langkah strategis yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan. AI, dengan kemampuannya dalam memproses dan menganalisis data dalam skala besar, memainkan peran penting dalam membantu perusahaan meningkatkan kinerja ESG mereka. Di era digital ini, perusahaan semakin memanfaatkan teknologi AI untuk memantau, mengukur, dan mengoptimalkan inisiatif terkait keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.
ADVERTISEMENT
Pada aspek lingkungan (Environmental), AI memungkinkan perusahaan untuk memantau dampak lingkungan secara real-time. Misalnya, dengan menggunakan sensor berbasis AI dan teknologi Internet of Things (IoT), perusahaan dapat melacak penggunaan energi, emisi karbon, dan pengelolaan limbah secara lebih efisien. AI dapat membantu mengidentifikasi pola konsumsi energi dan memberikan solusi otomatis untuk mengurangi pemborosan atau menerapkan energi terbarukan, sehingga mendukung tujuan keberlanjutan lingkungan.
Dari segi sosial (Social), AI dapat digunakan untuk menganalisis data terkait hak asasi manusia, kesejahteraan karyawan, dan hubungan komunitas. Teknologi seperti analisis sentimen yang berbasis Natural Language Processing (NLP) dapat membantu perusahaan memantau bagaimana publik, konsumen, dan karyawan merespons kebijakan sosial perusahaan, serta mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan. Dengan memanfaatkan AI, perusahaan dapat mengukur dampak sosial dari inisiatif mereka dan menyesuaikan strategi untuk menciptakan dampak yang lebih positif.
ADVERTISEMENT
Dalam hal tata kelola (Governance), AI dapat digunakan untuk meningkatkan transparansi dan kepatuhan terhadap peraturan melalui analisis big data. AI dapat memantau dan mendeteksi potensi risiko terkait kepatuhan hukum, serta membantu perusahaan mengelola risiko reputasi secara proaktif. Selain itu, AI juga dapat digunakan untuk mengotomatisasi pelaporan ESG, memudahkan perusahaan dalam mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan kinerja ESG kepada para pemangku kepentingan, seperti investor, regulator, dan masyarakat.
Secara keseluruhan, kombinasi AI dan ESG memungkinkan perusahaan untuk tidak hanya memenuhi standar keberlanjutan yang semakin tinggi, tetapi juga mendorong inovasi dan efisiensi dalam operasional. Dengan menggunakan AI, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, meningkatkan transparansi, dan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan lingkungan. Kolaborasi ini juga memungkinkan perusahaan untuk memprediksi tren ESG di masa depan dan beradaptasi dengan perubahan tuntutan dari para pemangku kepentingan, memastikan keberlanjutan bisnis yang lebih baik.
ADVERTISEMENT