Konten dari Pengguna

Keren! Mahasiswa Undip Lakukan Pelatihan UMKM Desa Lewat Digitalisasi Pembayaran

M Gilang Pratama
Mahasiswa S1 Universitas Diponegoro
20 Agustus 2024 10:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari M Gilang Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, M Gilang Pratama, memberikan pelatihan penggunaan serta pembuatan QRIS pada UMKM yang ada di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Pelatihan tersebut merupakan salah satu implementasi dari program monodosiplin M Gilang Pratama yang merupakan mahasiswa S1 Prodi Administrasi Bisnis.
ADVERTISEMENT
Pembuatan QRIS pada salah satu UMKM di Desa Bandungrejo
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk membantu para pelaku UMKM desa Bandungrejo dalam menyediakan sistem pembayaran yang efisien dan efektif bagi para konsumen, hal ini juga dilakukan untuk meningkatkan penjualan dikarenakan banyaknya contoh kasus konsumen yang tidak jadi melakukan transasksi karena tidak tersedianya pembayaran digital.
Dewasa ini, tekenologi kian berkembang sangat pesat sehingga manusia harus mampu mengejar ketertinggalannya dalam penguasaan teknologi. Berbagai aspek terkena campuran dari perkembangan teknologi ini, termasuk pula aspek ekonomi yang di dalamnya ada para pelaku UMKM. Untuk terus mengikuti perkembangan zaman, tentunya para pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi terkait usaha mereka. Pembayaran secara non-tunai banyak ditemui untuk melakukan transaksi, terlebih pembayaran digital melalui QRIS.
ADVERTISEMENT
QRIS (dibaca kris) adalah singkatan dari Quick Response Code Indonesia, merupakan system pembayaran digital yang mana dilakukan dengan cara memindai QR Code sebagai medianya. QRIS memiliki banyak kegunaan yang mana salah satunya adalah menyatukan berbagai macam QR Code pembayaran yang disediakan oleh PJSP (Penyelenggaraan Jasa Sistem Pembayaran).
Pelaksanakaan program ini dimulai dengan memberikan edukasi mengenai tata cara penggunaan QRIS dan langkah-langkah pendaftarannya. Setelah itu, barulah dilaksanakan pembuatan QRIS bagi UMKM yang berminat. Selaku penanggung jawab dari program monodisiplin ini, M Gilang Pratama tidak hanya memberikan pelatihan dan edukasi namun juga mendampingi para pelaku UMKM yang ingin melakukan pembuatan QRIS.
Selain memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan QRIS, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, M Gilang Pratama, juga melakukan langkah-langkah lebih lanjut untuk mendukung digitalisasi pembayaran bagi pelaku UMKM di Desa Bandungrejo. M Gilang Pratama menjelaskan, setelah para pelaku UMKM berhasil membuat QRIS, pihaknya juga memberikan edukasi mengenai cara mempromosikan dan mengintegrasikan QRIS ke dalam proses penjualan.
ADVERTISEMENT
Hal ini penting agar konsumen dapat dengan mudah menemukan dan menggunakan QRIS saat bertransaksi. "Kami ingin memastikan bahwa program digitalisasi pembayaran ini tidak hanya sekadar pelatihan, tapi juga dapat diimplementasikan dengan baik oleh para pelaku UMKM. Dukungan dari pemerintah desa juga sangat penting untuk menjaga keberlanjutan program ini," ujar M Gilang Pratama.
Dengan rangkaian kegiatan ini, diharapkan UMKM di Desa Bandungrejo dapat semakin terbuka dan adaptif terhadap kemajuan teknologi, khususnya dalam sistem pembayaran non-tunai yang semakin diminati oleh konsumen.