Konten dari Pengguna

Untag Surabaya Ciptakan Mesin Pencacah Rumput untuk Peternak Desa Petak

muhammadabidakhtar25
A 7th semester Industrial Engineering student at Universitas 17 August 1945 Surabaya, who has strong passion and commitment. Having a high level of integrity, adaptability to new environments, perseverance, and high enthusiasm to keep learning. With
20 Januari 2025 10:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari muhammadabidakhtar25 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berhasil menciptakan inovasi yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Petak, Kabupaten Mojokerto. Bersama mitra lokal, Pak Wulyono, seorang peternak sapi perah, mereka memperkenalkan dan menyerahkan mesin pencacah rumput sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi dalam penyediaan pakan ternak.
Uji Coba Mesin sekaligus Pendampingan TTG Mesin Pencacah Rumput
zoom-in-whitePerbesar
Uji Coba Mesin sekaligus Pendampingan TTG Mesin Pencacah Rumput
Mesin pencacah rumput ini dirancang untuk memotong rumput menjadi potongan kecil atau halus yang dapat digunakan dalam proses fermentasi, sehingga kualitas pakan ternak meningkat. Solusi ini dinilai strategis untuk membantu peternak menghadapi fluktuasi ketersediaan rumput segar sekaligus mengelola pakan secara lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Pak Wulyono, sebagai mitra utama, menyampaikan apresiasi atas kontribusi yang diberikan. “Terima kasih kepada Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan dan contoh alat pencacah rumput ini. Alat ini sangat membantu kami dalam mengelola pakan ternak dengan lebih baik,” ungkapnya.
Selain menyerahkan mesin pencacah rumput, mahasiswa juga memberikan buku panduan yang berisi informasi lengkap tentang cara penggunaan, perawatan, dan langkah-langkah pengoperasian mesin tersebut. Langkah ini bertujuan agar para peternak dapat menggunakan alat secara maksimal dan menjaga daya tahannya untuk penggunaan jangka panjang.
Muhammad Abid Akhtar, salah satu anggota tim perancang mesin, mengungkapkan rasa syukur atas hasil yang telah dicapai. “Ini adalah hasil dari alat yang kami rancang. Alhamdulillah, hasilnya sesuai dengan rencana dan rancangan sejak awal. Semoga ke depan alat kami dapat konsisten bermanfaat bagi mitra kami, yaitu peternakan Pak Wulyono, serta membantu meningkatkan produktivitas peternakan di Desa Petak,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi Pak Wulyono sebagai mitra utama, tetapi juga memberikan inspirasi kepada peternak lainnya di Desa Petak. Dengan kehadiran teknologi sederhana ini, diharapkan para peternak mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi susu. Dampaknya, kesejahteraan masyarakat desa pun diharapkan ikut meningkat berkat inovasi yang dibawa oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ini.